72
sebesar 0,128 satuan, dengan asumsi variabel independen lainnya berbilai tetap.
4. Koefisien regresi variabel rasionalisasi berbuat kecurangan X
3
sebesar 0,085 artinya jika tekanan akademik mengalami peningkatan satu satuan, maka
kecurangan akademik mahasiswa akan mengalami peningkatan sebesar 0,085 satuan, dengan asumsi variabel independen lainnya berbilai tetap.
4.2.3. Hasil Uji Hipotesis Regresi Berganda
4.2.3.1. Hasil Uji Simultan Uji F
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif tekanan akademik, kesempatan berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan terhadap
kecurangan akademik mahasiswa secara simultan. Adapun hasil uji hipotesis secara simultan dapat dilihat pada tabel 4.16. berikut ini.
Tabel 4.16. Hasil Uji Simultan F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3391.280 3
1130.427 30.987
.000
b
Residual 12731.667
349 36.480
Total 16122.946
352 a. Dependent Variable: KA
b. Predictors: Constant, RBK, TA, KBK
Sumber: Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan hasil uji simultan F pada tabel 4.16. di atas, maka untuk
menguji hipotesis 1 H
1
, telah diperoleh nilai F hitung 30,987 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil da
ri α 0,05, maka hipotesis 1 H
1
diterima, yang berarti bahwa tekanan akademik, kesempatan berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap kecurangan akademik mahasiswa.
73
4.2.3.2. Hasil Uji Determinasi Simultan R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen kecurangan
akademik. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen tekanan akademik, kesempatan
berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan dalam menjelaskan variasi variabel dependen kecurangan akademik amat terbatas. Nilai yang
mendeteksi satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Pada
tabel 4.17 berikut disajikan hasil uji determinasi semultan pada penelitian ini.
Tabel 4.17. Hasil Uji Determinasi Simultan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.459
a
.210 .204
6.040 a. Predictors: Constant, RBK, TA, KBK
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data penelitian, diolah 2016 Dari ouput SPSS pada tabel 4.17. di atas, besarnya adjusted R
2
adalah 0,204. Hal ini berarti 20,4 variabel kecurangan akademik mahasiswa mampu dijelaskan
oleh variasi variabel independen, yakni tekanan akademik, kesempatan berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan, sedangkan sisanya 79,6
100 - 20,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
4.2.3.3. Hasil Uji Parsial Uji t
Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh positif masing-masing variabel bebas, yakni tekanan akademi X1, kesempatan berbuat kecurangan X2, dan
74
rasionalisasi berbuat kecurangan X3 terhadap kecurangan akademik Y. Berdasarkan hasil perhitungan uji t bantuan progam SPSS v 21, diperoleh hasil
sebagaimana yang telah tersaji pada tabel 4.18. berikut ini.
Tabel 4.18. Hasil Uji Parsial t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10.177
1.698 5.994
.000 TA
.146 .032
.240 4.578
.000 KBK
.128 .034
.226 3.813
.000 RBK
.085 .042
.114 2.013
.045 a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan hasil uji parsial t pada tabel 4.18. di atas, maka untuk
menguji hipotesis 2 H
2
, telah diperoleh hasil berupa nilai t
hitung
untuk variabel tekanan akademik sebesar 4,578 dengan signifikasi yang diperoleh 0,000. Karena
nilai sigifikasinya di bawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tekanan akademik berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan akademik
mahasiswa. Oleh karena itu, hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh positif signifikan tekanan akademik terhadap kecurangan akademik mahasiswa diterima.
Pengujian hipotesis 3 H
3
dengan menggunkan uji parsial, diperoleh hasil nilai t
hitung
sebesar 3,813 dengan signifikasi 0,000. Karena nilai signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kesempatan berbuat kecurangan
berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan akademik mahasiswa. Oleh karena itu hipotesis 3 H
3
terdapat pengaruh positif signifikan kesempatan berbuat kecurangan terhadap kecurangan akademik mahasiswa di terima.
75
Pengujian hipotesis 4 H
4
dengan menggunkan uji parsial, diperoleh hasil nilai t
hitung
sebesar 2,013 dengan signifikasi 0,045. Karena nilai signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rasionalisasi berbuat kecurangan
berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan akademik mahasiswa. Oleh karena itu hipotesis 4 H
4
terdapat pengaruh positif signifikan rasionalisasi berbuat kecurangan terhadap kecurangan akademik mahasiswa di terima.
4.2.3.4. Hasil Uji Determinasi Parsial
Nilai r
2
atau uji determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen yaitu tekanan akademik,
kesempatan berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan terhadap kecurangan akademik mahasiswa Fakulktas Ekonomi Unversitas Negeri
Semarang. Berikut penelitian yang dilakukan peneliti.
Tabel 4.19. Hasil Uji Determinasi Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-order Partial Part
1 Constant
10.177 1.698
5.994 .000 TA
.146 .032
.240 4.578 .000
.367 .238 .218
KBK .128
.034 .226
3.813 .000 .386
.200 .181 RBK
.085 .042
.114 2.013 .045
.306 .107 .096
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data penelitian, diolah 2016 Berdasarkan nilai koefisien determinasi parsial r
2
pada tabel 4.18. di atas kontribusi tekanan akademik terhadap kecurangan akademik mahasiswa adalah
sebesar 0,238
2
x 100= 5,664, jika variabel kesempatan berbuat kecurangan dan rasionalisasi berbuat kecurangan dianggap tetap. Kontribusi kesempatan
berbuat kecurangan terhadap kecurangan akademik mahasiswa adalah sebesar
76
0,200
2
x 100=4. Jika variabel tekanan akademik dan rasionalisasi berbuat kecurangan dianggap tetap. Kontribusi rasionalisasi berbuat kecurangan terhadap
kecurangan akademik mahasiswa adalah sebesar 0,107
2
x 100=1,145. Jika variabel tekanan akademik dan kesempatan berbuat kecurangan dianggap tetap.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel tekanan akademik memberikan kontribusi paling besar terhadap kecurangan akademik
mahasiswa apabila dibandingkan dengan variabel kesempatan berbuat kecurangan dan rasionalisasi berbuat kecurangan.
4.3. Pembahasan