langsung juga meregenerasi ikatan antioksidan membran dengan cara menangkap radikal peroksil dan oksigen singlet Zakaria 1996.
Penelitian Huang et al. 2002 pada perokok menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin C 500 gram memberikan pengaruh dalam
menurunkan peroksidasi lipid subjek yang diukur dengan kadar 8-iso- prostaglandin F2 urin. Mahfudz 2013, melaporkan bahwa pemberian
vitamin C mampu menurunkan kadar MDA dan meningkatkan FMD Flow Mediated Dilatation pada pasien PGK stadium V yang menjalani
hemodialisis. Ramatina 2014, melaporkan bahwa suplementasi vitamin C 500 mg mampu menurunkan kadar MDA plasma pada kelompok wanita
muda sehat, mahasiswi alih jenis IPB. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa vitamin C merupakan antioksidan sekunder yang
mampu menangkap radikal bebas scavenger free radical sehingga radikal bebas tidak akan bereaksi dengan komponen seluler.
G. Mekanisme Kerja Kulit Buah Rambutan sebagai Antioksidan
Dalam pengertian kimia, senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron electron donors. Secara biologis, pengertian antioksidan
adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Antioksidan mampu memerangi radikal bebas baik
dengan cara mencegah, menghentikan ataupun memperlambat proses oksidasi. Antioksidan melindungi sel dan jaringan sasaran dengan cara
memusnahkan ROS secara enzimatik atau dengan reaksi kimia langsung, mengurangi pembentukan ROS, mengikat ion logam yang terlibat dalam
pembentukan ROS tranferin, seruplasmin, albumin, memperbaiki kerusakan sasaran serta menghancurkan molekul yang rusak dan
menggantinya dengan yang baru Schuler 1990. Antioksidan bereaksi melalui pembersihan senyawa ROS atau
penurunan konsentrasinya secara lokal eliminating oxygen, pembersihan ion logam katalitik immobilizing catalysts or metal ion, pembersihan
radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti hidroksil, peroksil dan
alkalosil terminating chain reaction, pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal bebas inhibiing radical generating enzymes
dan peredam reaksi serta pembersih singlet oksigen Kartikawati 1999. Kulit buah rambutan mengandung senyawa polifenol yang
berperan sebagai zat antioksidan. Polifenol memiliki struktur kimia yang sangat baik dalam aktivitas scavenging radikal dan menunjukkan aktivitas
antioksidasi yang lebih efektif secara in vitro dibandingkan dengan asam as
korbat dan α-tokoferol. Aktivitas antioksidasi dari polifenol ditandai dengan aktivitas yang relatif tinggi sebagai donor hidrogen elektron,
pemutus rantai dan pengkelat transisi logam Rice-Evans et al. 1995. Aktivitas antioksidan senyawa polifenol dapat menghambat kerja radikal
bebas melalui pengubahan senyawa radikal bebas reaktif menjadi stabil. Polifenol mampu menangkal oksigen dan radikal alkil dengan memberikan
donor elektron hidrogen kepada radikal bebas sehingga terbentuk radikal fenoksil. Radikal fenoksil memiliki ikatan rangkap terkonjugasi sehingga
tidak menimbulkan radikal bebas dan bersifat lebih stabil Thitilertdecha et al. 2010.
H. Penentuan Aktivitas Penangkapan Radikal menggunakan DPPH