Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 Islam, maka dalam kondisi seperti ini dakwah sangat dibutuhkan, dakwah adalah
sarana menjaga keimanan umat untuk tetap pada koridor Islam atau jalan yang lurus. Jadi, dakwah tidak hanya dikhususkan kepada manusia yang belum
menganut Islam, tapi untuk umat Islam itu sendiri khususnya mereka umat Islam yang perilakunya menyimpang dari aturan, kaidah dan norma dalam kehidupan
masyarakat. Perilaku yang bertentangan dengan nilainilai ajaran Islam. Seiring perkembangan zaman, problematika dakwah akan semakin
beragam. Dakwah pada masa kenabian berbeda dengan dakwah zaman sekarang namun esensinya tetap sama yaitu menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar. Dari zaman ke zaman dakwah harus selalu dilaksanakan sesuai esensi dakwah itu sendiri, karena kemunkaran akan tetap ada selama kehidupan
manusia belum berkahir. Fenomena masyarakat yang melakukan tindakan asusila adalah sebagian dari contoh kemunkaran.
Berdakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim, sampaikanlah pesan dakwah sesuai pemahaman dan kemampuan yang dimiliki. Menurut Toto
Tasmara dalam bukunya komunikasi dakwah, bahwa kewajiban dakwah suatu yang bersifat condition sine Quanon, tidak mungkin dihindarkan dari
kehidupannya, dakwah melekat erat bersamaan dengan pengakuan dirinya seorang muslim sehingga orang yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim maka
secara otomatis pula menjadi seorang juru dakwah.
2
Seorang juru dakwah harus memahami objek dakwah yang meliputi pemikiran, persepsi, problem dan kesulitankesulitan objek dakwah. Seorang juru
dakwah juga harus bisa menganalisa permsalahan umat dan menyampaikan
2
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta : Gaya Media Pertama, 1997, h. 32
4 bagaimana solusi permasalahan umat tersebut. Dalam menganalisa permasalahan
umat, seorang juru dakwah mencari sebab dan faktor permasalahan tersebut lalu dicarikan solusi dalam perspektif Islam, karena Islam akan mampu menjawab
semua permasalahan umat sesuai perkembangan zaman. Nilainilai luhur ajaran Islam tidak akan luntur seiring berjalannya waktu,
akan tetap menjadi aturan hidup yang mulia, adil dan sejahtera. Berbagai macam bentuk perilaku asusila yang ada dalam masyarakat perlu dihadapi dengan bijak
yakni dengan dakwah, dakwah yang akan kembali mengajak pada kebaikan dan mencegah dari yang munkar. Mengingatkan perbuatan buruk mereka dan
mengajak kepada perubahan yang baik sesuai tuntunan Islam
.
H .Muhammad Ismail Yusanto adalah seorang aktivis dakwah yang sangat peduli dengan masalah sosial masyarakat, dalam berbagai kesempatan
menyampaikan pesan dakwahnya beliau selalu membahas berbagai permasalahan sosial, agama, pendidikan, ekonomi, budaya dan politik. Dalam pesan dakwahnya
selalu mengedepankan Islam adalah solusi untuk semua masalah yang ada, Islam adalah agama yang memiliki aturan yang luas, tidak sebatas ritual ibadah tapi
aturan hidup dalam saegala aspek kehidupan. Pesan dakwah yang disampaikan oleh H. Muahmmad Ismail Yusanto
senantiasa berlandaskan pada syariah Islam. Berbagai permasalahan umat yang ada dianalisis melalui kacamata syariah Islam, dicari sebab masalah dan solusinya
bagaimana dalam pandangan Islam. Baik itu masalah sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan politik.
Sosok H. Muhammad Ismail Yusanto sebagai aktivis dakwah sekaligus aktif dalam bidang politik dengan jabatannya sebagai juru bicara Hizbut Tahrir
5 Indonesia menarik untuk diteliti lebih lanjut. Peneliti tertarik untuk mengetahui
siapa sesungguhnya H. Muhammad Ismail Yusanto, bagaimana pemikiran dakwah beliau tentang perilaku asusila dan hubungannya dengan dakwah.
Kemudian, bagaimana pemikiran dakwah beliau tentang bagaimana merubah perilaku asusila di masyarakat dan peran Negara untuk mencegah timbulnya
perilaku asusila di masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
yaitu “PEMIKIRAN DAKWAH DALAM MERUBAH PERILAKU ASUSILA MENURUT H. MUHAMMAD ISMAIL YUSANTO
”