Peran Dakwah Terhadap Gejala Perilaku Asusila

dalam berpikir dan berbuat. Pahamkan pada anak tentang batasan perilaku asuila di dalam Islam, seperti dalam hal pergaulan misalnya. Menurut analisis penulis, penanaman aqidah dan memberi pemahaman syariah lebih tepat sebagai pembekalan kepada anak­anak dan remaja agar tidak terjerumus dalam perilaku asusila. Namun penanaman aqidah dan memberi pemahaman syariah juga bisa diterapkan untuk anak­anak, remaja bahkan orang dewasa yang melakukan tindakan asusila agar bisa meninggalkan perilaku buruk tersebut. Kemudian diberi pemahan dan meyakini aturan­aturan Islam untuk ditaati dan dilaksanakan.

2. Masyarakat Sebagai Pengawas

Lingkungan masyarakat seharusnya menjadi ‘pengawas’, sehingga moral masyarakat dapat terjaga melalui aktifitas amar ma’ruf nahi mungkar. Oleh karena itu, tradisi amar makruf nahi munkar yang ada di tengah­tengah masyarakat harus terus ditingkatkan. Secara bersama­sama masyarakat harus mengawal lingkungannya agar terbebas dari tindakan atau perilaku asusila. 3.Negara Negara harus berperan dalam melindungi masyarakat, melalui pengaturan dan pengawasan terhadap kandungan siaran dan pemberitaan media cetak, televisi dan online yang selama in berpengaruh besar pada maraknya perilaku asusila. Tempat­tempat hiburan malam dan berbagai jenisnya yang menjadi sarana bagi pergaulan bebas harus dibubarkan. Dasar­dasar kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sekuleristik tidak akan mampu menghentikan arus liberalisasi budaya, termasuk maraknya konten porno karena bagi sebagian orang porno adalah bagian dari kebebasan yang harus dilindungi. Aturan Islam dalam masalah pergaulan sosial harus ditegakkan. Negara harus menerapkan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Jika sistem Islam diterapkan secara kafah, maka perilaku asusila akan bisa teratasi. Dalam sejarah panjang penerapan syariah Islam dari masa Rasulullah hingga jatuhnya kekhilafahan Turki Utsmani, kita tidak pernah mendapatkan persoalan ini mengemuka di tengah masyarakat. Dalam sistem Islam, pelaku zina misalnya, akan dihukum dengan hukuman cambuk seratus kali bagi yang belum nikah dan hukuman rajam sampai mati bagi orang yang menikah. Hukuman ini sebenarnya lebih bersifat preventif pencegahan dan pelajaran berharga bagi orang lain. Hal ini mengingat dampak zina yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik dalam konteks tatanan kehidupan individu, keluarga nasab maupun masyarakat. Penulis berpendapat bahwa Negara memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan rakyatnya, Negara yang membiarkan maraknya pergaulan bebas dan tindakan asusila yang lain berakibat pada kerusakan moral dan tatanan hidup masyarakat. Terjadinya kasus kriminal sebagian besar adalah berhubungkait dengan kebutuhan seksual, seperti pembunuhan, pemerkosaan, aborsi, dan anak­ anak jadi korban kejahatan seksual. Munculnya masalah sosial seperti pelacuran, minuman keras dan hiburan malam juga tidak lepas dari faktor yang namanya kebutuhan seksual. Maka Negara harus memiliki aturan yang tegas dalam menyikapi masalah sosial yang ada di masyarakat, agar tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang aman, adil dan sejahtera sesuai aturan Islam.