Karakteristik Pasar Tradisional Pasar Tradisional

10

2.1.2. Karakteristik Pasar Tradisional

Pasar tradisional dicirikan oleh organisasi pasar yang sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, volume barang relative kecil, bentuk bangunan yang apa adanya, terkesan sempit, kotor, berlakunya sistem harga luncur, dan interaksi berlangsung secara real Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa pasar tradisional masih cenderung kearah kegiatan ekonomi yang subsistensi Moersid, 2003:3. Menurut Peraturan Menteri No.20 tahun 2012 tentang pengembangan pasar tradisional, yang menjadi ciri-ciri pasar tradisional adalah sebagai berikut: 1. Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh pemerintah daerah. 2. Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli. Tawar menawar ini adalah salah satu budaya yang terbentuk di dalam pasar. Hal ini yang dapat menjalin hubungan sosial antara pedagang dan pembeli yang lebih dekat. 3. Tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang sama. Meskipun semua berada pada lokasi yang sama, barang dagangan setiap penjual menjual barang yang berbeda-beda. Selain itu juga terdapat pengelompokan dagangan sesuai dengan jenis dagangannya seperti kelompok pedagang ikan, sayur, buah, bumbu, dan daging 4. Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal. Barang dagangan yang dijual di pasar tradisional ini adalah hasil bumi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Meskipun ada beberapa dagangan yang Universitas Sumatera Utara 11 diambil dari hasil bumi dari daerah lain yang berada tidak jauh dari daerah tersebut namun tidak sampai mengimpor hingga keluar pulau atau negara Beberapa potensi dan ciri pasar tradisional antara lain adalah: 1. Kemampuan pasar tradisional dalam menyerap komoditi lokal dari kawasan sekitarnya. 2. Berfungsi sebagai supplier untuk berbagai input pertanian, perumahan, serta kebutuhan pokok masyarakat secara luas. 3. Pasar tradisional memiliki segmentasi pasar tersendiri, yang membedakannya dari pasar modern. 4. Para pedagang yang beroperasi di pasar umumnya kaum wanita sehingga sangat bermanfaat bagi peningkatan kesempatan berusaha untuk kaum wanita, dalam arti wanita umumnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan pria dalam melayani konsumen. 5. Potensi pasar akan semakin penting karena market turn over yang cukup cepat dengan sistem pembayaran tunai Moersid, 2003:6. Kekuatan pasar tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya harganya yang lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan permukiman, dan memberikan banyak pilihan produk yang segar. Kelebihan lainnya adalah pengalaman berbelanja yang luar biasa, dimana kita bisa melihat dan memegang secara langsung produk yang umumnya masih sangat segar. Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan tanpa kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih dikenal kelemahannya. Universitas Sumatera Utara 12 Kelemahan itu antara lain adalah kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau dan terlalu padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan sosial masyarakat yang berubah, di mana wanita di perkotaan umumnya berkarir sehingga hampir tidak memiliki waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional Moersid, 2003. Selain kelemahan-kelemahan di atas, faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern Moersid, 2003 Moesri 2003 karakteristik pasar tradisional dan pasar modern dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 2.1. Karakteristik Pasar Tradisional dan Pasar Modern No Karakteristik Pasar Tradisional Pasar Modern 1 Pengelolaan Dikelola oleh pemerintah kota DinasPD.Pasar Terdiri dari unit-unit usaha kecil yang dimiliki perseorangan bersifat tradisional Dikelola oleh suatu perusahaan grup atau perseorangan Pengelolaan secara profesional 2 Organisasi Ada koperasi pedagang pasar Ada manajemen pengelolaan yang jelas 3 Kondisi fisik tempat usaha Bangunan temporer, semi permanent atau permanent Kebersihan tidak terjaga dengan baik Gang antar kios terlalu sempit Fasilitas parkir tidak memadai Bangunan permanen umumnya dilengkapi dengan fasilitas fasilitas memadai - Kebersihan dan kenyamanan konsumen lebih diutamakan - Pengaturan rak barang cukup baik 4 Barang Barang yang dijual adalah barang-barang kebutuhan Barang yang dijual hamper sama dengan Universitas Sumatera Utara 13 rumah tangga sehari-hari - Umumnya barang yang dijual lebih segar dan bervariasi - Harga relative lebih murah, dapat ditawar - Penataan barang seadanya pasar tradisional, tapi barang tahan lama lebih menonjol - Mutu barang terjamin - Barang ditata berdasarkan jenisnya - Barang dapat dipilih sendiri oleh konsumen 5 Hubungan penjual dan pembeli Terdapat interaksi antara penjual dan pembeli -Terjadi proses tawar-menawar Interaksi antara penjual dan pembeli terbatas - Transaksi bersifat ekonomis dan efisien 6 Waktu kegiatan Pada umumnyadimulai dari pukul 06.00 s.d 18.00 Wib Dimulai rata-rata dari pukul 09.00 s.d. 22.00 Wib 7 Mekanisme perolehan komoditas Diperoleh melalui pasar induk Memiliki akses langsung ke produsen 8 Lokasi Tumbuh tanpa perencanaan, lokasi ditempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau Strategi lokasi dipertimbangkan dengan matang Sumber : Moesri 2003 2.1.3. Komponen Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan institusi ekonomi yang memiliki unsur dan peran sentral dalam berbagai kegiatan ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat dan sekitarnya Linda; 2006 Menurut Fuad 2006, beberapa komponen pasar tradisional adalah seperti berikut : a. Pedagang Pedagang pasar adalah pihak ketiga yang melakukan kegiatan dengan menjual atau membeli barang dan atau jasa yang menggunakan pasar sebagai tempat kegiatannya. Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab Universitas Sumatera Utara 14 sendiri dengan konsumen untuk membeli dan menjualnya dalam partai kecil atau per satuan Sugiharsono dkk,2000:45 Menurut UU Nomor 29 Tahun 1948, Pedagang adalah orang atau badan membeli, menerima atau menyimpan barang penting dengan maksud untuk di jual diserahkan, atau dikirim kepada orang atau badan lain, baik yang masih berwujud barang penting asli, maupun yang sudah dijadikan barang lain Widodo,2008:285-286 Pedagang adalah orang atau institusi yang memperjualbelikan produk atau barang, kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Widodo 2008, dalam aktivitas ekonomi pedagang dibedakan menurut jalur distribusi yang dilakukan, yaitu: 1 Pedagang distributor tunggal yaitu pedagang yang memegang hak distribusi satu produk dari perusahaan tertentu. 2 Pedagang partai besar yaitu pedagang yang membeli suatu produk dalam jumlah besar yang dimaksudkan untuk dijual kepada pedagang lain. 3 Pedagang eceran yaitu pedagang yang menjual produk langsung kepada konsumen. b. Pembeli Pembeli atau konsumen pasar adalah semua golongan yang datang dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya dengan harga murah dan dengan pelayanan langsung c. Penunjang Penunjang pasar yaitu: pemerintah sebagai pemberi izin berdirinya dan beroperasinya pasar, pihak swasta pedagang penyewa tempat, pelaksana pembangunan pasar, pengelola melaksanakan pembangunan, pengelola pemasaran Universitas Sumatera Utara 15 tempat, pengelola kebersihan, pengelola distribusi barang dan stabilitas harga serta bank memperlancar kegiatan ekonomi

2.1.4. Fasilitas Pasar Tradisional