38
regresi linier sederhana dengan uji-t secara parsial yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh kenaikan BBM terhadap penjualan pedagang tradisional di
pasar tradisional Perumnas Simalingkar Medan.
3.7.4.1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen fluktuasi harga BBM mempengaruhi variabel
dependen penjualan pedagang tradisional. Jika R
2
yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 satu atau 0
≤ R
2
≤ 1, maka semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila nilai R
2
mendekati nol, maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.7.4.2 Persamaan Regresi
Model analisis data menggunakan persamaan Regresi Linier sederhana Simple Linear Regression yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen Sugiono, 2006:58. Model persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
Y = Penjualan pedagang tradisional α =
Konstanta b = Koefisien Regresi
e = Standard error X = Fluktuasi harga BBM
Universitas Sumatera Utara
39
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen kenaikan harga BBM terhadap variabel dependen penjualan pedagang tradisional, digunakan uji-t
dengan rumus sebagai berikut;
2
1 2
xy xy
r N
r t
Dengan menggunakan derajat kebebasan db = N-2 pada daftar signifikansi 5, maka apabila t-
hitung
t-
tabel
dinyatakan kontribusi yang dihitung berarti atau signifikan Sugiyono, 2010:44. Seluruh analisis data regresi linier
berganda dilakukan dengan proses kompeterisasi Statistical Package for Sosial Science SPSS Versi 19
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Perumnas Simalingkar Medan atau yang dikenal sebagai Perumnas Simalingkar A adalah salah satu lokasi perumahan di kota Medan yang didirikan
pada tahun 1986 oleh BUMN sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1930 tentang perusahaan umum yang bertujuan untuk mendirikan perumahan
nasional untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah seperti pegawai negeri sipil, pegawai swasta, wiraswasta dan lain sebagainya.
Pada awalnya, lokasi perumahan Simalingkar ini adalah tanah milik rakyat seluas sekitar 6 ha. Sebelum didirikan perumahan, tanah ini duhulunya
adalah kebun karet yang ditanami oleh rakyat, yang kemudian dibeli oleh pemerintah untuk didirikan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah.
Selain tanah milik rakyat, perumnas adalah bekas perkebunan karet milik PTP II yang berpusat di Tanjung Morawa. Dari 147, 6 ha, keseluruhan areal Perumnas
Simalingkar maka areal yang 147 ha adalah milik PTP II sedangkan 6 ha adalah milik perseorangan. Dengan demikian masalah pembebasan tanah tidak begitu
sulit dan tidak memakan biaya yang besar. Tanaman karet dianggap tidak menguntungkan lagi karena sudah tidak berproduksi sehingga oleh pemerintah
mengambil kebijaksanaan agar lokasi ini dibangun perumnas sesuai dengan tuntutan kebutuhan perumahan bagi masyarakat di kota Medan. Adapun biaya
Universitas Sumatera Utara
41
untuk pembangunan Perumnas Simalingkar untuk 7.350 unit adalah Rp. 120.375.000.000.- seratus dua puluh milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta
rupiah dan biaya untuk pembebasan tanah milik perseorangan adalah Rp. 10.050.000 sepuluh juta lima puluh ribu rupiah
Perumnas Simalingkar A berada di kecamatan Medan Tuntungan, kelurahan Mangga. Kecamatan Medan Tuntungan sebelumnya merupakan salah
satu wilayah di Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 tanggal 20 Mei 1973
tentang perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dengan mengambil tanah negara, tanah adat yang ada di sekitarnya termasuk Kabupaten Deli Serdang.
Sejak PP No. 22 tahun 1973 tersebut Kotamadya Medan menjadi 11 Kecamatan dari 4 Kecamatan sebelumnya.
Perumnas Simalingkar A berada di kecamatan Medan Tuntungan, kelurahan Mangga. Kecamatan Medan Tuntungan sebelumnya merupakan salah
satu wilayah di Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 tanggal 20 Mei 1973
tentang perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dengan mengambil tanah negara, tanah adat yang ada di sekitarnya termasuk Kabupaten Deli Serdang.
Sejak PP No. 22 tahun 1973 tersebut Kotamadya Medan menjadi 11 Kecamatan dari 4 Kecamatan sebelumnya.
Di kota Medan Pemerintah melalui program Perum Perumnas pada tahun 19791980 telah mendirikan 10.000 unit rumah sederhana di Medan Timur
Perumnas Mandala dan di Medan Barat Perumnas Helvetia sebanyak 4.837
Universitas Sumatera Utara
42
unit. Tahun 1986 dibangun 7000 unit rumah sederhana di Medan Selatan Perumnas Simalingkar A dan tahun 1985 didirikan rumah susun murah
sebanyak 500 unit di lokasi Medan Sukaramai. Tahun 1993 didirikan rumah sederhana Perumnas Martubung yang meliputi Perumahan Pesona Laguna I dan
II yang sampai sekarang pembangunannya masih berlangsung dan telah selesai sebanyak 3.000 unit dari 12.000 unit rumah yang dirancang secara bertahap.
Perumnas Simalingkar A sudah siap huni, setiap rumah telah di fasilitasi listrik PLN, air PDAM, saluran pembuangan air yang bagus. Perumnas
Simalingkar A berada di wilayah kelurahan Mangga. Masyarakat memilih untuk tinggal dan membeli rumah di Perumnas Simalingkar A ini karena harga rumah
yang terjangkau dan suasana lingkungannya masih asri, jauh dari kebisingan kota. Pada tahun 1986-1987 jumlah rumah yang didirikan masih sekitar 500 unit seiring
perkembangan zaman dan kebutuhan akan perumahan yang terus meningkat maka diadakan pembangunan rumah secara besar-besaran. Pada tahun 2000,
pembangunan telah selesai. Pada tahun 2000 ini, jumlah rumah yang telah siap dihuni berkisar 7.350 unit rumah. Jumlah ini sudah maksimal dalam pendirian
rumah. Perumahan Simalingkar A dibangun dalam 2 tahap. Tahap A dibangun sebanyak 3.512 unit sedangkan tahap B sebanyak 3.838 unit rumah.
Pajak tradisional Perumnas Simalingkar didirikan bersamaan dengan tahun berdirinya Perumnas Simalingkar dengan luas 6 hektar dengan jumlah kios 237
unit kios yang memperdagangkan berbagai jenis sembako, sayuran, ikan, buah buahan serta perabotan rumah tangga. Pasar tradisional ini beroperasi setiap
Universitas Sumatera Utara
43
harinya sejak jam 05.30 pagi hingga jam 6.30 sore dengan jumlah pedagang 240 orang.
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin
pendidikan, dan lama berdagang. 4.2.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Distribusi frekuensi umur dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
No Umur tahun
Jumlah orang Persentase
1. 24-34 8
26.7 2.
35-45 16
53.3 3. 46-55
6 20.0
Total 30
100.0 Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 8 orang 26.7 berumur dibawah antara 24-34 tahun, 16 orang 53.3 berumur antara
35-45 tahun, dan 6 orang 20.0 berumur antara 46-55 tahun. Dengan demikian, mayoritas responden berumur antara 35-45 tahun 53.3. Grafik lingkar umur
responden dapat dilihat pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
44
27
53 20
24-34 tahun 35-45 tahun
46-55 tahun
Gambar 4.1. Grafik Umur Responden
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin