Makanan Pendamping ASI TINJAUAN PUSTAKA

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan Pendamping ASI

Dengan bertambahnya umur, bayi yang sedang bertumbuh memerlukan sehari-harinya energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah yang diperoleh dari ASI. Oleh karena itu, bayi harus mendapat makanan tambahan disamping ASI Pudjiadi, 2000. Makanan pendamping ASI MP-ASI dimulai ketika ASI tidak lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi. Hal ini dimulai pada usia sekitar 6 bulan. Makanan dan cairan lain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bayi Handy, 2010. Makanan bayi yang ideal harus mengandung cukup energi dan semua zat gizi esensial. Pemberian makanan yang mengandung energi berlebihan akan menimbulkan keadaan obesitas, sedangkan zat gizi esensial yang diberikan secara berlebihan untuk jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan penimbunan zat gizi tersebut dan dapat merupakan racun bagi tubuh. Sebaliknya pemberian makanan yang mengandung energi yang kurang terhadap kebutuhan untuk jangka waktu yang lama akan menghambat pertumbuhan, bahkan akan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi keadaan gizi kurang maupun buruk Pudjiadi, 2000. Makanan pendamping ASI harus berupa bubur makanan lunakpadat yang mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat-zat gizi dalam keseimbangan yang baik. Penundaan pemberian makanan tambahan pendamping ASI dapat Universitas Sumatera Utara 6 menghambat pertumbuhan jika energi dan zat-zat gizi yang dihasilkan oleh ASI tidak mencukupi kebutuhannya Pudjiadi, 2000. Ada 2 tujuan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi: 1. Untuk memberikan zat gizi yang cukup bagi kebutuhan hidup, yaitu untuk pemeliharaan dan atau pemulihan serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan, perkembangan fisik dan psikomotor, serta melakukan aktivitas fisik. 2. Untuk mendidik kebiasaan makan yang baik. 3. Untuk melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI. 4. Untuk mengembangkan kemampuan bayi dalam hal menerima bermacam makanan dan berbagai rasa dan tekstur. 5. Untuk mengembangkan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan. 6. Untuk melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi As’ad, 2002. Makanan untuk bayi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. 2. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, kebiasaan makan dan selera terhadap makan. 3. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faal bayianak. 4. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan As’ad, 2002.

2.2 Mineral