BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survai bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas air Sungai
Belumai dan penggunaan air sungai sebagai air mandi dan cuci dengan keluhan kesehatan kulit dan mata pada masyarakat di Kecamatan Tanjung Morawa.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pemukiman penduduk di sepanjang Daerah Aliran Sungai DAS Belumai Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Alasan pemilihan lokasi penelitian di lingkungan Daerah Aliran Sungai Belumai adalah : 1.
Masih banyak masyarakat yang memanfaatkan air sungai. 2.
Banyaknya rumah-rumah penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai Belumai 3.
Banyaknya industri yang membuang air limbah di Daerah Aliran Sungai Belumai 4.
Menurut data dari Puskesmas setempat bahwa angka kesakitan penduduk untuk dermatitis, penyakit mata, dan diare cukup tinggi.
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2010 sampai Mei 2011
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang tinggal di sepanjang aliran sungai pada lima Desa di Kecamatan Tanjung Morawa, jumlah populasi sebanyak 284 orang, sedangkan objek
penelitian yang digunakan adalah air Sungai Belumai di Kecamatan Tanjung Morawa.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim disepanjang aliran Sungai Belumai dan memanfaatkan sungai untuk keperluan mandi dan cuci.
Besarnya sampel ditentukan dengan mempergunakan rumus sebagai berikut Lameshow, 1997 sebagai berikut :
Z
2 1-
α2
P1-PN n =
d
2
N-1 + Z
2 1-
α2
P1-P Keterangan :
n = Besar sampel
Z
2 1-
α2
= Tingkat kepercayaan 95 = 1,96 P
= Proporsi responden 50 = 0,5 N
= Besar populasi = 284 d
= Tingkat kesalahan = 5 =0,05
1,96 0,51-0,5284 n =
0,05
2
284-1 + 1,960,51-0,5
139,16 n =
0,7075 + 0,49
139,16 n =
= 116,208 ≈ 117
1,1975
berdasarkan rumus di atas diperoleh besar sampel sample size sebanyak 117 orang Menentukan jumlah sampel dari tiap desa di Kecamatan Tanjung Morawa dilakukan
dengan metode alokasi sebanding Gasperz, 1991 sebagai berikut :
Tabel 3.1. Distribusi Sampel menurut Desa
No Desa Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
1 Limau Manis
14 6
2 Dagang Kelambir
70 29
3 Tanjung Morawa A
75 31
4 Dalu Sepuluh A
65 26
5 Dalu Sepuluh B
60 25
Total 284 117
Setelah diperoleh jumlah sampel dari masing-masng desa, maka selanjutnya dilakukan penentuanpemilihan sampel di masing-masing desa yang dilakukan dengan cara
simple random sampling sebanyak jumlah yang ditentukan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melakukan pemeriksaan sampel
kualitas air sungai berupa pemeriksaan kualitas parameter Fisika, Kimia air sungai Belumai dan data hasil pengisian kuesioner melalui wawancara responden.
2. Data sekunder diperoleh dari pencatatan data-data dari Puskesmas Dalu Sepuluh dan
Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, kantor Camat Tanjung Morawa, Bapedalda Kabupaten Deli Serdang.
3.4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Pengisian kuesioner Data kuesioner diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan responden yang
tinggal dilokasi penelitian. Sebelum dilakukan penelitian maka peneliti menanyakan kesediaan responden untuk dijadikan subjek dalam penelitian.
2. Pengambilan sampel air Sungai Belumai dilakukan pada tiga lokasi yaitu bagian
hulu, tengah dan hilir sepanjang daerah aliran sungai pada lima desa pada Desa Dalu Sepuluh A, Desa Dalu Sepuluh B, Desa Dagang Kelambir, Desa Limau Manis, Desa
Tanjung Morawa A.
3.4.3 Metoda Pengambilan Sampel Air Sungai
Untuk dapat mengambil contoh, diperlukan peralatan yang memenuhi syarat sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu :
1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
2. Mudah dicuci dari bekas contoh yang sebelumnya
3. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya. 4.
Kapasitas alat 1-5 liter tergantung dari maksud pemeriksaan 5.
Mudah dan aman dibawa Pengambilan contoh dilakukan melalui metode grab dilakukan sekali pada saat
pengambilan contoh. Tahapan pengambilan contoh adalah: 1.
Menetapkan lokasi pengambilan yang dapat mewakili air sungai yang bersangkutan; 2.
Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai; 3.
Membilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak tiga kali; 4.
Melaksanakan pengambilan contoh sesuai metoda yang dipilih apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari setiap titik harus
sama. Dalam penelitian ini akan diambil 1 satu titik pada bagian hulu, tengah dan hilir.
3.4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur
korelasi antara variabel atau item pada analisis reability, dengan ketentuan jika nilai r hitung r table dinyatakan valid atau sebaliknya.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode
Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisa reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliable.
Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan pada masyarakat di Desa Sunggal Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan tentang lama
tinggal, frekuensi kontak, lama waktu kontak serta keluhan kesehatan sebagai berikut:
Tabel 3.2. Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian
Pertanyaan Validitas
Reliabilitas R
hitung
R
tabel
Keterangan
Lama Tinggal 0,4388
0.361 Valid
Frekuensi Kontak 0,6424
0.361 Valid
Lama Waktu Kontak 0,5202
0.361 Valid
Keluhan Kesehatan -1 0,9259
0.361 Valid
0.8279 Reliabel
Keluhan Kesehatan -2 0,7009
0.361 Valid
Keluhan Kesehatan -3 0,9259
0.361 Valid
Keluhan Kesehatan -4 0,7595
0.361 Valid
Sumber : Hasil penelitian, 2011
Berdasarkan Tabel 3.1. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel penelitian sebanyak 7 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai Cronbach Alpha
0.8279, artinya seluruh pertanyaan valid dan reliabel.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel
Variabel Bebas Independent variable adalah kualitas air sungai melalui pemeriksaan parameter kimia dan penggunaan air sungai sebagai air mandi dan cuci meliputi
lama tinggal di daerah aliran sungai, frekuensi kontak dan lama waktu kontak dengan air sungai.
Variabel terikat Dependent variable adalah keluhan kesehatan mayarakat berupa kulit gatal, merah dan panas serta mata merah, gatal dan panas.
3.5.2 Definisi Operasional
Tabel 3.3. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran
Variabel Sub
Variabel Defenisi
Operasional
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
Dependen Keluhan
Kesehatan Keluhan-keluhan
kesehatan yang sedang atau pernah
dialami responden berupa kulit gatal-
gatal, merah dan panas serta mata
gatal, merah dan panas setelah
menggunakan air sungai pada waktu
3 bulan terakhir
Wawancara Kuesioner
1. Ada Keluhan
kesehatan
2. Tidak ada
keluhan kesehatan
Ordinal
Independen Kualitas Air
Sungai air yang
memenuhi persyaratan kimia
sesuai dengan PP No 82 tahun 2001.
Parameter untuk persyaratan kimia
meliputi : Arsen, klorida, Mangan,
Selenium, Kromium val-6
Pemeriksaan Uji Lab
spektrofoto meter
1. Memenuhi
syarat sesuai dengan PP
Nomor 82 tahun 2001
2. Tidak
Memenuhi syarat sesuai
dengan PP Nomor 82
tahun 2001 Ordinal
lama tinggal di daerah
aliran sungai
Waktu yang dilewatkan
dalam mendiami suatu tempat
Wawancara Kuesioner
1. ≥ 1 tahun
2. 1 tahun
Ordinal
lama kontak dengan air
sungai Waktu yang
diperlukan setiap kali
melakukan kegiatan di
sungai Wawancara
Kuesioner 1.
≥ 1 jam 2.
1 jam Ordinal
frekuensi kontak
dengan air sungai
Dalam satu hari berapa kali
melakukan kegiatan di
sungai Wawancara
Kuesioner 1.
≥ 3 kali 2.
3 kali Ordinal
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Keluhan Kesehatan
Pengukuran variabel keluhan kesehatan di dasarkan pada skala ordinal dari masing- masing keluhan dengan alternatif jawaban “ya diberi kode 1, “tidak” diberi kode 2,
kemudian dikatagorikan menjadi : a.
Mengalami keluhan, jika responden mengalami salah satu dari keluhan pada kulit, mata dan atau keduanya pada waktu 3 bulan terakhir.
b. Tidak mengalami keluhan, jika responden tidak mengalami salah satu dari keluhan
pada kulit, mata dan atau keduanya pada waktu 3 bulan terakhir.
3.6.2 Kualitas Air Sungai
Kualitas air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau baik pada sungai dalam waktu tertentu dengan membandingkan sesuai dengan baku mutu
dalam PP nomor 82 Tahun 2001. Parameter kimia meliputi : Arsen, Klorida, Mangan, Selenium, Kromium valensi 6.
Kondisi kualitas air kemudian dikelompokkan menjadi : 0 = memenuhi syarat
1 = tidak memenuhi syarat.
3.6.3 Penggunaan air sungai sebagai air mandi dan cuci
a. Lama tinggal
Untuk mengukur kondisi lama tinggal di daerah pemukiman tersebut pengukuran didasarkan pada alternatif jawaban dengan pemberian kode :
1 = ≥ 1 tahun
0 = 1 tahun
b. Frekuensi kontak dengan air
Untuk mengukur kondisi frekuensi kontak dengan air sungai pengukuran di dasarkan pada alternatif jawaban dengan pemberian kode :
1 = ≥ 3 kali
0 = 3 kali
c. Lama kontak dengan air sungai
Untuk mengukur kondisi lama kontak dengan air sungai pengukuran di dasarkan pada alternatif jawaban dengan pemberian kode :
1 = ≥ 1 jam
0 = 1 jam
3.7 Metode Analisis Data
Data hasil penelitian terlebih dahulu diolah dengan menggunakan komputer untuk memudahkan proses analisis, dilakukan langkah-langkah: editing, coding dan entry data.
Data dianalisis menggunakan SPSS, selanjutnya dilakukan analisis dengan tahapan sebagai berikut:
1 Analisa Univariat, yaitu menganalisa data dengan mendistribusikan variabel kualitas air
sungai, penggunaan air sungai sebagai air mandi dan cuci serta variabel keluhan
kesehatan dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
2 Analisa Bivariat, untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat maka
data dianalisa secara statistik yaitu uji chi- square. 3
Analisa Multivariat, untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan veriabel dependen, maka data dianalisa secara statistik dengan menggunakan
regresi logistik ganda, dengan persamaan sebagai berikut 1
p = 1 + e
– β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ μ
dimana :
p = Probabilitas Keluhan Kesehatan
X
1
= Kualitas air Sungai X
2
= Lama tinggal X
3
= Frekuensi Kontak X
4
= Lama Waktu Kontak ßo
= intercept ß
1-
ß
4
= Koefisien Regresi µ
= error term
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Kecamatan Tanjung Morawa berada pada 03 30
dan 11 60
Lintang Utara dan 98 46
dan 103 83
Bujur Timur dengan batas wilayah Kecamatan Tanjung Morawa sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan STM Hilir
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Patumbak dan Percut Sei Tuan
- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kota Medan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam dan Pagar Merbau.
Kecamatan Tanjung Morawa terdiri dari 23 desa dan 1 kelurahan, memiliki jumlah penduduk sebanyak 186.329 jiwa, terdiri dari 93.248 jiwa laki-laki dan 93.081 Perempuan,
dengan demikian rasio jenis kelamin di Kecamatan Tanjung Morawa pada tahun 2010 sebesar 91,09. Jumlah rumah tangga di Kecamatan Tanjung Morawa sebanyak 42.251 unit
rumah tangga dengan jumlah rata-rata setiap rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Luas wilayah kecamatan adalah 131,75 km
2
, dengan desa paling luas adalah Desa Sei Merah yaitu 22,04 km
2
. Tingkat kepadatan penduduk rata-rata 1.414 per km
2
dengan desa paling padat penduduknya adalah Desa Tanjung Morawa A dengan jumlah penduduk 16.766
jiwa dan kepadatan 2.067 per km
2