tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak lagi sesuai lagi dengan peruntukannya. Adanya benda-benda asing mengakibatkan air tidak dapat digunakan secara normal disebut dengan
polusipencemaran. Kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batasan- batasan pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda Sunu, 2001.
2.8.1 Indikator Pencemaran Air
Pencemaran air sungai cenderung meningkat, khususnya sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan pemukiman yang padat. Sebagian besar limbah rumahtangga, pasar, rumah
sakit dan sebagainya yang dibuang langsung kesungai, akan menyebabkan kualitas air sungai akan menurun. Meningkatnya kegiatan manusia, apabila tidak diimbangi dengan kesadaran
semua pihak, akan berpotensi memberikan kontribusi pada pencemaran air sungai Sunu, 2001.
Pengujian diperlukan untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, antara lain Sunu, 2001:
a. Nilai pH, keasaman, dan alkalinitas
b. Suhu
c. Warna, bau, dan rasa
d. Jumlah padatan
e. Nilai BODCOD
f. Pencemaran mikroorganisme patogen
g. Kandungan minyak
h. Kandungan logam berat
i. Kandungan bahan radioaktif
Berdasarkan cara pengamatannya, pengamatan indikator dan komponen pencemaran air lingkungan dapat digolongkan menjadi, Wardhana, 1995 :
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air kekeruhan, perubahan suhu air,perubahan rasa dan warna air. 2.
Pegamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH.
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
mikroorganisme yang ada didalam air, terutama ada tidaknya bakteri patogen. Ketiga pengamatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Masing-masing saling mengisi agar diperoleh hasil pengamatan yang lengkap dan cermat. air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi
manusia. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa :
1. Air menjadi tidak bermanfaat lagi
Air yang tidak bermanfaat lagi akan dimanfaatkan lagi akibat pencemaran air merupakan kerugian yang terasa langsung oleh manusia. Kerugian langsung ini pada
umumnya disebabkan oleh terjadinya pencemaran air oleh berbagai macam komponen pencemar air. Bentuk kerugian langsung ini antara lain berupa :
a. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga
Air yang telah tercemar dan kemudian tidak dapat digunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, terutama untuk keperlua rumahtangga, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk
memulihkannya.padahal air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak, mulai untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci dan lain sebagainya.
Gambaran berapa banyak air bersih yang diperlukan orang Indonesia yang tinggal dikota untuk setiap orang perhari dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.2. Kebutuhan air per orang per hari Keperluan
Air yang dipakai liter
Minum Memasak, kebersihan dapur
Mandi, kakus Cuci Pakaian
Air Wudhu Air untuk kebersihan rumah
Airuntuk meyiram tanam-tanaman Air untuk mencuci kenderaaan
Air untuk keperluan lain-lain 2
14,5 20
13 15
32 11
22,5 20
Jumlah 150
Sumber : Whardana, 1995
b. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
c. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian
2. Air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Sebagian besar penyakit dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif antara
kehidupan manusia dengan bahan, kekuatan, atau zat yang tidak dikehendaki yang datang dari luar tubuhnya atau lingkungannya. Kekuatan, zat, atau bahan yang masuk
ke dalam tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau benda mati. Sehingga dapat menganggu fungsi ataupun bentuk suatu organ Achmadi, 2008.
2.9 Landasan Teori