5.2 Hubungan Lama Tinggal di Sekitar Sungai dengan Keluhan Kesehatan
Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik ganda menunjukkan variabel lama tinggal yang diukur dari lama tinggal di sekitar daerah aliran sungai berhubungan
dengan keluhan kesehatan p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat diasumsikan bahwa penduduk tinggal lebih dari 1 tahun di sekitar daerah aliran Sungai Belumai lebih
berpeluang mengalami keluhan kesehatan daripada penduduk yang kurang dari atau sama dengan 1 tahun tinggal di sekitar daerah aliran Sungai Belumai karena semakin lama
seseorang tinggal di sekitar sungai maka semakin sering kontak dengan air sungai dimana dia tinggal. Bila penduduk semakin sering kontak dengan air sungai yang telah tercemar bahan
kimia, maka penduduk tersebut akan lebih sering terpapar dengan zat kimia yang terdapat dalam air sehingga dapat menimbulkan keluhan kesehatan.
Simpul ketiga dalam proses terjadinya penyakit berbasis lingkungan menurut Achmadi 2008 adalah hubungan interaktif antara komponen lingkungan dengan penduduk
atau perilaku pemajanan behavioural exposure. Dalam konteks perilaku pemajanan terdapat kelompok risiko tinggi pemajanan, yang sangat rentan terhadap kasus penyakit berbasis
lingkungan. Lamanya seseorang seseorang tinggal di wilayah atau kawasan dengan tingkat agent penyakit yang tinggi, akan lebih berisiko menderita penyakit. Sesuai penelitian Haldun
2008 tentang Implikasi Normalisasi Sei Badera terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Marelan, menemukan bahwa di sepanjang aliran Sungai Sei Badera, telah sejak
lama hidup dan menjadi tempat tinggal masyarakat yang mempunyai beragam jenis mata pencaharian. Dalam kegiatan kehidupan sehari-harinya, masyarakat yang ada di sekitar atau
di sepanjang aliran Sungai Bedera tentunya sangat tergantung terhadap Sungai Sei Bedera.
Karena air Sei Bedera sudah tercemar oleh berbagai jenis limbah menyebabkan masyarakat sangat merasakan dampak dari itu, yaitu timbulnya masalah kesehatan yang dialami oleh
warga seperti: muntaber, gatal-gatal dan penyakit kulit. Penelitian Hutagaol 2010 pada masyarakat yang telah lama bertempat tinggal di
sekitar Sungai Lau Gerbong, dengan judul Perilaku Masyarakat dalam Penggunaan Air Sungai Lau Gerbong dan Keluhan Kesehatan Kulit di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga
Kabupaten Karo. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa masyarakat mempunyai kebiasaan menggunakan air sungai dapat mengakibatkan tingginya angka penyakit kulit
seperti dermatitis, kulit gatal, kulit melepuh dan kulit bersisik, serta pengetahuan yang masih kurang mengenai penggunaan air sungai menyebabkan masih ada masyarakat yang memiliki
tindakan yang kurang baik dalam penggunaan air sungai dimana juga terdapat 78 responden mengalami keluhan kesehatan kulit.
Study Effendi 2009 tentang pengaruh tercemarnya Sungai Musi sudah dirasakan oleh penduduk, terutama yang bermukim di sekitar Daerah Aliran Sungai DAS Musi, yang
terbiasa menggunakan air Sungai Musi untuk memasak sekaligus untuk keperluan MCK mandi, cuci, kakus. Fenomena yang muncul adalah timbulnya gatal-gatal pada kulit dan
tumbuh kudis setelah mandi di sungai. Beberapa masyarakat mengaku sejak lahir ia sudah tinggal di sekitar DAS Musi, serta merasakan kondisi sungai ini sudah banyak berubah sejak
beberapa tahun terakhir. Menurut Putra 2008, air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang
memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini masih merupakan tulang punggung pembangunan nasional.
Salah satu fungsi lingkungan sungai yang utama adalah untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Seiring dengan pertambahan penduduk dan
perkembangan berbagai industri, maka pencemaran air sungai telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Meskipun udara, tanah, dan air tidak terlepas dari masalah
pencemaran, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah lingkungan perairan terutama sungai karena air sungai merupakan kebutuhan utama
industri dan rumah tangga, dan pada akhirnya sebagian besar air yang telah digunakan oleh industri dan rumah tangga akan dilepaskan ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai
jenis polutan yang terkandung didalamnya.
5.3 Hubungan Frekuensi Kontak dengan Keluhan Kesehatan