MENGELOLA IDE DAN GAGASAN

BAB IX MENGELOLA IDE DAN GAGASAN

Ide akan muncul apabila kita memikirkan, merenung, berimajinasi dan mengkhayalkan (dream) sesuatu yang akan kita lakukan., baik tentang cara-cara baru maupun karakter baru dari sesuatu yang akan kita kembangkan. Ide dapa dikembangkan dengan cara melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus terhadap sesuatu yang telah ada atau yang belum tercipta.

Gagasan adalah kecenderungan untuk menggunakan ide-ide dalam bentuk tindakan untuk menciptakan sesuatu, baik dalam bentuk modifikasi terhadap sesuatu (barang dan jasa) maupun modifikasi terhadap cara atau metode itu sendiri. Gagasan akan muncul bergantung pada pla pikir (mindset) seseorang. Pola pikir itu sendiri ditentukan oleh persepsi terhadap sesuatu berdasarkan pengetahuan, pengalaman, perasaan, penglihatan dan pemahamannya. Semakin banyak ide dan gagasan yang muncul, maka akan semakin kreatif.

Menurut Dale Timpe (1992: 91), ada beberapa teknik pengembangan potensi kreatif, yaitu sebagai berikut:

1. Tulislah gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan analisis gagasan- gagasan tersebut sebelum gagasan-gagasan tersebut hilang.

2. Catatlah hasil pengamatan Anda, baik dalam proses, operasi/produksi, prosedur kerja maupun rintangan-rintangannya.

3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang aliran gagasan

4. Tetapkanlah sasaran dan batas waktu. Saran yang realistis, dapat diukur dan tepat waktu merupakan pendorong untuk menghasilkan gagasan-gagasan.

9.1 CARA MENGEMBANGKAN GAGASAN

a gka Gagasa ya g disu ti g oleh A.Dale Timpe (1992: 14) mengemukakan bahwa terdapat empat sifat utama yang memebuat seseorang kreatif, yaitu sebagai berikut:

Yosep G. Maso dala artikel ya Cara Me ge

1. Kepekaan terhadap masalah

Kepekaan terhadap masalah adalah kemampuan untuk mengenali masalah, yaitu berpandangan bahwa yang dikerjakannya dapat diperbaiki menjadi lebih baik.

2. Aliran Gagasan Aliran gagasan sangat bergantung pada aliran mental seseorang. Semakin banyak gagasan yang dimiliki seseorang akan semakin banyak seseorang itu menemukan pemecahan terhadap suatu masalah dan makin banyak peluang untuk memnemukan sesuatu yang baru dan berbeda. Cara menegmbangkan gagasan adalah dengan mengamati sekeliling kita kemudian dicatat karena gagasan bisa muncul dimana saja.

3. Keaslian Keaslian yang dimaksud adalah menemukan sesuatu yang baru dan berbeda untuk melahirkan keragaman. Cara untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dapat dilakukan dengan mengubah karakter terhadap cara-cara atau produk-produk yang sudah ada, atau cara-cara baru untuk menerapkan gagasan-gagasan yang ada ke dalam keadaan baru, atau modifikasi baru dari keadaan yang ada. Keaslian diperlukan untuk memenuhi keadaan yang ada dan cocok dengan situasi yang baru.

4. Fleksibilitas Banyak pendekatan untuk memecahkan berbagai masalah. Kualitas fleksibilitas sangat bergantung pada kesediaan untuk mempertimbangkan bermacam-macam pendekatan terhadap suatu masalah. Langkah metode pemecahan masalah yang dapat digunakan y Itu sebagai berikut:

a. Tentukan masalah

b. Dapatkan fakta-fakta

c. Carilah gagasan

d. Gunakan inkubasi

e. Evaluasilah gagasan Anda.

9.2 MENGELOLA IDE MENJADI PELUANG

Menurut Zimmerer (1996), kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada beberapa masalah berikut :

1. Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi terhadap karakter dan sifat-sifat yang sudah ada. Artinya, kita dapat mengubah karakter suatu kegiatan atau barang atau jasa- jasa yang sudah ada.

2. Kemampuan menganalisis sifat-sifat dan perilaku pengguna atau pasar atau disebut kemampuan analisis pasar. Analisis pasar berhubungan dengan analisis fokus pasar. Fokus pasar bisa diungkap melaui riset untuk mengetahui persepsi, emosi, dan budaya konsumen.

3. Kemampuan untuk menganalisis keunggulan-keunggulan yang dapat dijadikan daya saing dan peluang. Perlu diingat bahwa keunggulan lahir dari kebaruan, kebaruan muncul dari keunikan, keunikan muncul dari perbedaan, perbedaan muncul dari kreativitas. Ra

9.3 LANGKAH-LANGKAH MENCIPTAKAN PELUANG

Ide merupakan potensi yang dapat ditransformasikan menjadi peluang. Bagaimana caranya? Agar ide-ide menjadi peluang, cara yang sangat sederahana adalah dengan melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus terhadap apa yang ada, terhadap apa yang kita ketahui, yang kita alami, kita pikirkan, kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita perhatikan. Ide-ide itu perlu disaring secara terus menerus. Proses penyaringan ide disebut proses screening, yaitu suatu cara terbaik untuk menuangkan ide- ide potensial menjadi peluang.

Langkah proses penjaringan (screening) yaitu sebagai berikut : (Zimmerer, 1996)

1. Amatilah peluang

2. Analisislah produk dan proses

3. Taksirlah resiko yang mungkin terjadi.

9.4 MENGAMATI PINTU PELUANG

Pengamatan terhadap pintu peluang dapat dilakukan dengan cara mengamati potensi yang dimiliki, diantaranya:

1. Mengamati sesuatu produk atau proses untuk dikembangkan lebih lanjut

2. Mengamati sesuatu untuk dilakukan perbaikan sehingga nilai tambah meningkat

3. Mengamati sesuatu untuk dilakukan transformasi sehingga muncul keunggulan

4. Mengamati sesuatu untuk direkayasa dan dieksploitasi nilai tambahnya

5. Mengamati sesuatu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, kemudian atasi kelemahan dan kembangkan kekuatan

6. Mengamati sumber daya yang dimiliki

7. Mengamati kembali pengalaman yang lalu

8. Mengamati faktor-faktor pendukung seperti dukungan keuangan dan dukungan sumber daya.

Analisis produk dan proses sangat penting untuk memastikan dan menjamin apakah jumlah dan kualitas yang dihasilkan sudah memadai atau tidak, apakah proses sudah efisien atau )tidak. Ingat bahwa yang dimaksudkan analisis produk dan proses tidak tertuju pada bagaimana memproduksi dan memproses barang serta jasa tersebut, tetapi memproses dan memproduksi jasa-jasa kreatif seperti paten, merek dagang, desain dan royalti.

Manaksir Risiko yang mungkin terjadi. Risiko bisa terjadi pada level rendah, tinggi dan moderat. Kemungkinan risiko hanya kita salah satu dari ketiga-tiganya, untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa-jasa baru kita harus mempertimbangkan beberapa hal berikut :

1. Kesederhanaan (simplicity), yaitu bahwa apa yang diproses itu harus mudah digunakan (user friendly), misalnya barang yang mudah ditempatkan dimana saja, dibawa kemana saja, banyak fungsi dan fasilitas yang dapat digunakan (multifunction), mudah dioperasikan, mudah dalam perawatan, dan mudah ditempatkan.

2. Integritas (integrity) yaitu apa yang didesain itu harus baik sejak awal desain itu dibuat. Apabila barang atau jasa itu pernah gagal dan cacat sejak di desain pada awal pembuatan dan diketahui oleh konsumen, maka risiko yang harus dipikul akan semakin tinggi karena akan memperburuk citra barang atau jasa tersebut.

3. Fokus pada orang (human focus) yaitu memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir dan untuk mendesain integritas yang memperhatikan pemaikainya secara ekonomis.

4. Beradaya juang (synergy), yaitu bahwa desain produk yang baik memerlukan kombinasi anatara pengalaman, pengetahuan, dan kecakapan dari suatu tim yang profesional.

5. Kreativitas (creativity) yaitu bahwa keberhasilan sangat bergantung pada keahlian kreatif berbagai orang dan harus didorong menjadi lingkungan yang kreatif.

6. Risiko (risk) yaitu bahwa desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk-produk yang terus terjamin keberadaannya sampai batas akhir.

9.5 CARA MENCIPTAKAN PELUANG

Dalam setiap kehidupan ini, penuh dengan berbagai peluang dan kesempatan untuk maju, tumbuh dan berkembang, asalkan kita memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus belajar, berusaha dan bertindak. Banyak sekali rahasia kehidupan yang harus dipecahkan, dan hal-hal yang baru yang dapat ditemukan oleh umat manusia untuk memenuhi impian dan membangun kenyamanan hidup.

Untuk mengungkap dan mengubah hidupnya, manusia telah diberi kelengkapan dan kesempurnaan berupa akal dan pikiran agar digunakan dalam berusaha, belajar, berpikir dan bertindak, dengan akal pikiran, tindakan dan usaha itulah, maka nasib manusia dapat berubah.

Tuhan YME

Manusia

Nilai tambah

Peluang

barang dan jasa

Menciptakan

berusaha

Menemukan dan

Kebarua,

Hidup, tumbuh,

kegunaan dan

berkembang

Langit dan bumi

mengembangkan

bserta isisnya

Zimmerer (1996) mengatakan bahwa ada beberapa kebiasaan entrepeneur yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut. Ciptakan, berinovasi, dan ktiflah dalam berbagai kegiatan (create, innovate, and activate). Untuk menciptakan peluang, kita harus memiliki kebiasaan-kebiasaan untuk menciptakan, menemukan, dan menggiatkan/menggerakkan. Harus selalu lebih banyak mimpi-mimpi atau mengkhayal dengan ide baru dan bertanya

apa u gki da e gapa tidak .

1. Selalu mencari peluang baru (alaways be on th elook out for new opportunities). Harus selalu mencari peluang-peluang baru, dengan cara menciptakan cara-cara dan karakter- karakter baru untuk menciptakan peluang.

2. Berpikir sederhana (keep it simple). Berpikir sederhana dan tidak jelimet (rumit). Cobalah, tetapkan dan kerjakan (try it, fix it, do it). Cobalah,canangkanlah, dan lakukanlah. Mulailah sejak sekarang. Apabila anda memiliki ide saat ini lakukan dan kerjakan sekarang juga.

3. Kerjarlah yang terbaik (shoot for the top). Kejarlah yang terbaik, terunggul, terdepan, dan tercepat untuk mencapai sasaran. Bermimpi besarlah karena hanya dengan bermimpi besar inovasi dan visi bisa tercapai meskipun belum tentu benar.

4. Jangan malu-malu untuk memulai dari hal yang kecil (do t’t e asha ed to start s all). Banyak pengusaha besar justru dimulai dari usaha-usaha yang sangat kecil.

5. Jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan (do ’t e asha ed to start s all). Kegagalan adalah tantangan. Tantangan adalah sumber peluang. Tidak ada tantangan tidak ada usaha. Tidak ada usaha tidak akan menemukan tantangan dan peluang.

6. Jangan mudah menyerah (never give up). Jangan mudah menyerah dan berhenti karena peluang bagi orang kreatif tidak muncul dari mental orang yang mudah menyerah.

7. Kejarlah apa yang ingin dicapai sampai berhasil (go for it). Berusahalah terus untuk mengejar apa-apa yang belum tercapai dan diinginkan.

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22