EKONOMI KREATIF
BAB VII EKONOMI KREATIF
7.1 HAKIKAT DAN INTI EKONOMI KREATIF
Ekonomi Kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang mengutamakan pada kreativitas berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang memiliki nilai dan bersifat komersial. Dalam konteks ekonomi, kreativitas menunjukkan suatu formulasi ide-ide baru dan menerapkan ide-ide baru tersebut untuk menghasilkan pekerjaan- pekerjaan yang berasal dari produk-produk seni dan budaya, kreasi-kreasi yang berfungsi, penemuan ilmu pengetahuan, dan penerapan teknologi.
Kelompok Kerja Desain Power Kementrian Perdagangan RI dalam Penegembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2010-2014
e ge ukaka Eko o i Kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengutamakan informasi dan kreativitas dengan
mengandalakan ide dan pengetahuan (stock of knowledge) dari sumber daya manusia se agai faktor produksi uta a dala kegiata eko o i
Tiga konsep utama kreativitas ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Kreativitas ekonomi menyangkut proses menghasilkan sesuatudari suatu yang tidak ada.
2. Kreativitas ekonomi merupakan hasil dari kolaborasi dalam menghasilkan sesuatu yang lama dengan cara-cara yang baru
3. Kreativitas ekonomi merupakan pengguanaan sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang lebih sederhana atau lebih baik. Inti atau jantungnya ekonomi kreatif adalah industri kreatif yang melakukan proses
penciptaan melalui penelitian dan pengembangan. Kekuatan industri kreatif terletak pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru yang bersifat komersial. Dengan stock knowledge yang dimilikipara intelektual melahirkan ide- ide atau gagasan-gagasan, insirasi-inspirasi dan khayalan-khayalan yang diwujudkan dalam bentuk kekayaan intelektual seperti desain, merek dagang, paten, hak cipta dan royalti.
7.2 PERAN EKONOMI KREATIF
Ekonomi Kreatif berperan dalam perekonomian suatu bangsa terutama dalam menghasilkan pendapatan (income generation), menciptakan lapangan kerja (job creation) dan meningkatkan penerimaan hasil ekspor (export earning), meningkatkan teknologi (technology development), menambah kekayaan intnelektual (intelectual property), dan peran sosial lainnya. Oleh sebab itu ekonomi kreatif dapat dipandang sebagai penggerak pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu bangsa (engine of economic growth and development). Seperti dikemukakan oleh UNCTAD (2008: 15), dalam Creative Economic Report bahw ekonomi kreatif adalah suatu konsep berbasis aset kreativitas yang secara potensial menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Summary Creative Economic Report, 2008: 11-
12, dan Creative Economic Report, 2008: 4), secara potensial ekonomi kreatif berperan dalam menggerakkan ekonomi yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1. Ekonomi kreatif dapat mendorong penciptaan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan penerimaan ekspor. Selain itu, ekonomi kreatif juga dapat mempromosikan aspek- aspek sosial (social inclusion), ragam budaya, dan pengembangan sumber daya manusia.
2. Ekonomi kreatif memupuk ekonomi, bidaya, dan aspek-aspek sosial yang sosial yang saling berhubungan dengan teknologi, kekayaan intelektual dan tujuan-tujuan wisata.
3. Merupakan seperangkat ilmu pengetahuan yang berbasis aktivitas ekonomi dengan suatu dimensi perkembangan dan keterkaitan antara tingkat makro dan mikro untuk ekonomi secara keseluruhan.
4. Ini adalah salah satu pilihan pengembangan yang layak untuk menggugah inovasi yang multidisiplin, respons kebijakan, dan tindakan antarkementrian.
5. Di dalam jantung ekonomi kreatif terdapat industri-industri kreatif. Pendekatan lain dari peran kreativitas adalah bahwa kreativitas dipandang sebagai alat ukur untuk proses sosial. Kreativitas dapat meningkatnkan nilai ekonomi seperti pendapatan, kesempatan kerja, dan kesejahteraan yang pada gilirannya dapat mengurangi permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan, kesehatan, ketimpangan, dan persoalan ketidakstabilan sosial lainnya. Ekonomi kreatif dapat menciptakan kesejahteraan karena dapat menciptakan kesempatan kerja/mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan, menciptakan pemerataan, mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan memanfaatkan bahan baku lokal.
7.3 JENIS-JENIS KREATIVITAS YANG MEMBENTUK EKONOMI KREATIF
Menurut KEA European Affairs (2006: 42) yang dikutip oleh UNDP dan UNCTAD dalam Creatif Ekonomi Report, (2008: 9), ada empat jenis kreativitas yang membentuk ekonomi kreatif, yaitu sebagai berikut:
1. Kreativitas ilmu pengetahuan (Scientific creativity)
2. Kreativitas ekonomi (Economic creativity)
3. Kreativitas budaya (Cultural creativity)
4. Kreativitas teknologi (Technology creativity) Keempat kreativitas tersebut saling terkait yang digambarkan seperti pada model berikut:
Scientific creativity
Technological creativity
Cultural Economic creativity
Creativity
(Suryana, 2012) Kreativitas ilmu pengetahuan yaitu menyangkut keingintahuan dan keinginan untuk
terus melakukan penelitian dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Misal, riset-riset yang dilakukan oleh para ilmuwan dan akademisi.
Kreativitas ekonomi merupakan proses dinamis yang mengarah pada inovasi teknologi, praktik bisnis, pemasaran dan usaha lainnya untuk meraih keunggulan bersaing dalam ekonomi. Ekonomi kreatif dipandanag sebagai penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, disebabkan kegiatan tersebut mempunyai peranan dalam menciptkan kesempatan kerja dan pendapatan.
Kreativitas Budaya adalah kreativitas dalam bentuk seni budaya, seperti kesenian, film, artisitik dan seni lainnya. Industri Kreatif oleh UNESCO didefinisikan sebagai industri yang mengkombinasikan kreasi, produksi, dan koersialisasi, baik intangible maupun cultural Kreativitas Budaya adalah kreativitas dalam bentuk seni budaya, seperti kesenian, film, artisitik dan seni lainnya. Industri Kreatif oleh UNESCO didefinisikan sebagai industri yang mengkombinasikan kreasi, produksi, dan koersialisasi, baik intangible maupun cultural
Selain konsep industri kreatif dan kreativitas budaya, UNESCO juga mengeukakan konsep industri budaya dan ekonomi budaya. Industri budaya adalah suatu industri yang mengombinasikan kreasi, produksi, dan komersialisasi tentang materi yang tidak nyata dan budaya dalam bentuk nyata. Ekonomi budaya merupakan penerapan analisis ekonomi terhadap semua kreativitas dalam bentuk seni, cagar budaya, dan industri budaya.
7.4 INDUSTRI KREATIF
Beberapa definisi dan batasan industri kreatif menurut para ahli:
1. Menurut Departemen Perdagangan RI (2009: 5) Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan
serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
2. Menurut Simatupang (2007) Industri kreatif adalah industri yang mengandalakan talenta, ketrampilan dan kreativitas
yang merupakan elemen dasar setiap individu. Unsur utama industri kreatif adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
3. Menurut UK DCMS Task Force (1988: 4) Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari kreativitas individu ketrampilan,
danbakat yang secara potensial mencipatakan kekayaan dan lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan pembangkitan kekayaan intelektual dan daya cipta individu.
4. Menurut UNESCO Industri kreatif adalah industri yang mengkombinasikan kreativitas, ketrampilan, dan
kecakapan untuk menghasilkan kekayaan dan lapangan kerja. Industri kreatif dibentuk oleh budaya kreatif, yaitu budaya yang mengombinasikan kreasi(creation), produk (product), dan komersialisasi (commercilaization).
7.4.1 KARAKTERISTIK INDUSTRI KREATIF
Berdasarkan hasil studi pemetaan industri kreatif yang dilakukan Departemen Perdagangan RI (2007: 38), industri kreatif memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
1. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah terjadi hampir pada seluruh subsektor industri kreatif
2. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah tersebut diikuti oleh fluktuasi pertumbuhan jumlah perusahaan
3. Fluktuasi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tinggi, tetapi tidak setinggi fluktuasi pertumbuhan perusahaan.
4. Memiliki tingkat teknologi dan produktivitas modal yang relatif konstan. Artinya teknologi yang digunakan bukan teknologi tinggi dan bukan industri padat modal.
7.4.2 PERAN INDUSTRI KREATIF
Industri kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional maupun global karena memberikan kontribusi terhadap berbagai aspek kehidupan baik secara ekonomi maupun nonekonomi. Secara ekonomi, industri kreatif berperan dalam menciptakan iklim bisnis, penciptaan lapangan kerja, menumbuhkan inovasi dan kreativitas, pencipta sumber daya yang terbarukan, dan berkontribusi positif terahadap pendapatan nasional bruto (Gross National Product – GNP)
Berdasarkan laporan ekonomikreatif (2008: 2), dari Departemen Perdagangan RI, kontribusi ekonomi kreatif dapat dilihat dari beberapa indikator baik secara ekonomi maupun nonekonomi sebagai berikut.
1. Berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan data diri Departemen Perdagangan RI (2008: 26), Kontribusi Industri kreatif
terhadap PDB di Indonesia tahun 2002-2007 sebesar 6,3%, Inggris 8,2%, Amerika Serikat 11,12% (WIPO), Singapura tahun 2002 sebesar 3% dari GDP.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Mempertinggi ekspor
4. Meningkatkan iklim bisnis
5. Pencipta lapangan usaha
6. Dampak terhadap sektor lain, aspek sosial dan pelestarian budaya.
7.4.3 KEUNGGULAN INDUSTRI KREATIF
Menurut Departemen Perdagangan RI, yang dikutip Ubaydillah dalam karyanya Melirik Peluang Industri Kreatif, (2009: 1), industri kreatif memiliki kelebihan dan telah terbukti memberikan sumbangan dalam pembangunan, diantaranya sebagai berikut;
1. Kebutuhan terhadap modal uang dan material relatif lebih kecil. Siapa saja individu atau kelompok bisa memulainya dengan menggunakan modal yang sudah ada.
2. Fleksibel terhadap perubahan sehingga lebih tahan terhadap goncangan eskternal. Ide kreatif itu bisa diterapkan dan diadaptasikan ke tingkat yang tak ada batasnya meski masih dalam satu bidang.
3. Kelincahan dalam bermain, terutama dalam distribusi dan pemasaran. Kalau kita mengirim barang ke Saudi, ini butuh waktu beberapa hari, disamping juga biayanya mahal. Namun, kalau kita mengirim berkas (file), hitungannya menit dan biayanya lebih murah.
7.4.4 PELUANG INDUSTRI KREATIF
Industri kreatif sangat responsif terhadap fenomena-fenomena sosial konsumen. Sebaliknya, konsumen juga sangat responsif terhadap barang-barang dan jasa-jasa baru yang unik yang diciptakan industri kreatif. Oleh karena itu industri kreatif akan mrespons balik dari konsumen dengan cara menciptakan produk-produk yang berkarakter baru.
Dengan daya respons dan fleksibilitas maka permintaan konsumen telah mengubah pendekatan dalam orientasi industri, dari supply driven, yaitu industri yang merespons konsumen, ke demand driven yaitu pendekatan industri yang berorientasi untuk merangsang permintaan dan proses produksinya tidak di suatu tempat, tetapi tersebar. Perkembangan industri jasa lebih cepat daripada perkembangan industri barang, seperti tampak pada industri jasa transportasi, keuangan dan telekomunikasi.
Berdasarkan data dari united Nation tahun 2003, bahwa 50% dari belanja masyarakat (consumer spending) dari negara-negara G7-AS, Jerman, Prancis, Jepang, Inggris, Italia, dan Kanada berasal dari produk industri kreatif.