DIKTAT PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN SEMES

DIKTAT

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN

MATA KULIAH KREATIVITAS DAN INOVASI

Kode MK: KEW 3102

SEMESTER 2

Nama Dosen

Pieter Radiantius, S.Kom, M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN

SHANTI BHUANA

Bengkayang, Kalimantan Barat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala penyertaan dan berkat-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan penyusunan Diktat Kreativitas dan Inovasi untuk Program Studi Kewirausahaan. Penyusunan diktat ini bertujuan untuk menunjang program pengajaran mata kuliah Kreativitas dan Inovasi pada semester dua di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Shanti Bhuana, Bengkayang.

Mata kuliah Kreativitas dan Inovasi memberikan inspirasi untuk mengembangkan ide dan gagasan yang pada akhirnya bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha dan siap dalam menghadapi tantangan global dengan berbekal ilmu teori dan berlandaskan semangat amare. Pembahasan materi ditekankan pada masalah menciptakan ide yang kreatif dan inovatif dengan tetap mengedepankan budaya amare. Diktat ini meliputi sebelas bab yaitu Kreativitas, Inovasi, Inovasi Produk Inovasi Jasa dan Manajemen Inovasi dan Teknologi, Model Bisnis Inovasi, Ekonomi Inovasi dan Ekosistem Inovasi, Inovasi di Indonesia, Ekonomi Kreatif, Sumber Daya Ekonomi Kreatif, Mengelola Ide dan Gagasan, Cetak Biru Industri Kreatif di Indonesia dan Inovasi dan Kreatif dalam Berwirausaha.

Demikian semoga diktat Kreativitas dan Inovasi ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa-mahasiswi program studi Kewirausahaan STIM Shanti Bhuana Bengkayang.

Bengkayang, Februari 2017

BAB I KREATIVITAS

1.1 KONSEP DAN KONTEKS KREATIVITAS

“e ara eti ologi, kata kreati itas ya g dala ahasa I ggris reati it asal ula ya dia il dari ahasa lati , yaitu reo ya g arti ya

e iptaka atau e uat . Konsep kreativitas memiliki bahasan yang luas, yaitu menyangkut hubungan antara kreativitas dengan inteligensi, mental, tipe dan kemampuan personal, kesehatan, mental, pendidikan, dan pelatihan, teknologi, proses pembelajaran, dan mengajar.

Dari sudut pandang psikologis, kreativitas adalah suatu proses mental dalam memunculkan ide-ide dan konsep-konsep baru atau keterkaitan antara ide-ide baru dengan konsep yang ada, agar ide-ide baru dan konsep-konsep baru tersebut menjadi nilai yang nyata, maka ide-ide tersebut ditransformasikan dan diimplementasikan menjadi tindakan nyata. Sehingga, kreativitas baru bernilai jika ditransformasikan melalui inovasi. Seperti dikemukakan oleh Gurteen (1998) bahwa kreativitas sebagai penghasil ide-ide, sedangkan inovasi merupakan perbuatan mentransformasikan ide-ide tersebut ke dalam tindakan melalui seleksi, perbaikan, dan penerapan.

Howkins (2001 : ix) mengatakan bahwa kreativitas muncul apabila sseorang berkata, mengerjakan, dan membuat sesuatu yang baru, baik dalam pengertian menciptakan sesuatu dari yang tadinya tidak ada maupun dalam pengertian memberikan karakter baru pada sesuatu. Ora g ya g kreatif seri g dise ut reator , yaitu setiap orang yang menciptakan

atau menemukan sesuatu yang baru. Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh UNCTAD dan UNDP (2008: 10), bahwa kreativitas sebagai proses dimana ide-ide dihasilkan, terinteralisasi, dan ditransformasikan kedalam sesuatu yang bernilai.

Kata kreativitas berkaitan dengan unsur keaslian (orisinalitas), imajinasi, inspirasi, gagasan, kecerdikan, dan penemuan-penemuan (UNDP dan UNCTAD, 2008:3,11-12). Dikatakan kreatif apabila penemuannya mengandung pembaruan, berdasarkan pada imajinasi, inspirasi, kecerdikan, dan penemuan. Konsep kreativitas mengandung lima unsur penting, yaitu :

1. Orisinalitas, mengandung arti penciptaan sesuatu dari yang belum ada sebelumnya atau memperbarui sesuatu yang telah ada.

2. Berimajinasi, merupakan proses berpikir tentang sesuatu yang baru.

3. Inspirasi adalah gagasan-gagasan baru yang dapat divisualisasikan

4. Kecerdikan merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak

5. Penemuan merupakan sesuatu yang baru ditemukan yang sebelumnya belum ada. Thedeo Levit mengatakan bahwa kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (creativity is thinking new things). Hakikat kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang tidak ada atau memperbarui kembali sesuatu yang telah ada (Zimmerer, 1996). Hal yang sama mengenai hakikat kreativitas juga dikemukakan oleh oleh West (2005: 15) bahwa esensi dari kreativitas terletak pada kemampuan menghasilkan gagasan baru, mengerjakan sesuatu dengan cara yang berbeda, dan memiliki pendekatan alternatif.

Hasil dari kreativitas adalah produk kreatif (Creative product) yang didefinisikan sebagai barang-barang dan jasa-jasa yang memiliki nilai ekonomi yang dihasilkan dari kreativitas (Howkins, 2001 : x). Hasil dari kreativitas bisa diamati dari segi produk, proses, strategi, metode, dan desain baru yang dihasilkan.

1.2 TERJADINYA PROSES KREATIF

Menurut Howkins (2001: 16), ada lima tahap proses kreatif yag disebut a five-fold mix of dreams and analysis, intuitive jumps, and cold-blooded, calculation (terdapat lima tahap yang terjalin secara integral, yang dimulai dari khayalan-khalayan, analisis, lompatan- lompatan ide/gagasan/intuitif, dan diaplikasikan dengan tenang, saksama, dan penuh perhitungan). Kelima tahapan tersebut disingkat menjadi RIDER (Review, Incubation, Deams, Excitement, Reality Check).

1. Peninjauan/pengkajian ulang (Review) Peninjauan merupakan suatu proses pengambilan persediaan tentang sesuatu, menyangkut apa yang ingin diketahui (curious), membangun hubungan-hubungan (connections), bertanya tentang apa yang telah terjadi, dan mengapa? (asking what was that? and why? ). Pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk mengidentifikasi masalah, tantangan, dan memecahkan masalah dengan banyak belajar, berpikir, mencari jawaban, dan bertanya kepada orang lain.

2. Inkubasi (Incubation) Inkubasi merupakan pembiaran ide-ide kita untuk saling mencocokannya sendiri, yang dapat terjadi atau muncul beberapa jam atau bulan, atau ketika beristirahat. Pada tahap ini, seseorang mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat dan santai, bebas dari rutinitas berpikir. Orang kreatif selalu mengenal kapan inkubasi diperlukan dan memiliki sumber-sumber seperti waktu, uang, dan apa saja yang perlu dimiliki dan disediakan.

3. Mengkhayal (Dreams) Mengkhayal merupakan aaktivitas pikiran dalam berkelana pada alam bawah sadar, penggalian, dan penjelajahan simbol-simbol, khayalan, mimpi-mimpi, dan cerita-cerita. Pada tahapan ini, ide atau gagasan-gagasan bermunculan dalam bentuk penyelesaian, cara kerj, dan jawaban-jawaban baru dalam penciptaan.

4. Rangsangan (Excitement) Rangsangan merupakan perangkat yang memperkuat loncatan intuitif dan arah perubahan yang pergerakannya setengah diperhitungkan.

5. Pemeriksaan secara nyata (Reality check) Pemeriksaan secara nyata merupakan analisis secara nyata untuk menjamin atau memastikan bahwa khayalan-khayalan dan intuisi kita tidak terlalu jauh dan dapat diwujudkan. Pada tahap ini, ide atau kreasi baru harus diwujudkan dalam relaitas. Tentu saja diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.

1.3 MENGELOLA KREATIVITAS

1.3.1 MENGELOLA KREATIVITAS INIDIVIDU

Pa lo Pi asso e gataka ah a setiap orang dilahirkan memiliki kreativitas, tetapi yang menjadi ma salah adalah agai a a e gelola kreati itas terse ut . Artinya

setiap orang yang dilahirkan di dunia ini memiliki potensi kreativitas yang sama, tetapi yang berbeda adalah hasrat dan motivasi serta lingkungan yang dihadapi untuk mengembangkan kreativitasnya.

Kreativitas pribadi mengandung arti kemampuan individu untuk menciptakan ide-ide baru dan perspektif yang relevan melalui teknik-teknik dan pelatihan-pelatihan, seperti yang di gkapka Mauzy

dala artikel ya Ma agi g Perso al Creati it . Mauzy dala artikel ya Ma agi g Perso al Creati it . Mauzy

 Memahami proses berpikir kreatif  Mengidentifikasi blok untuk berpikir kreatif dan ketrampilan individu dengan bantuan

manajer untuk meningkatan respon kreatif.  Menggunakan metode berpikir kreatif lebih sering untukmendapatkan ide-ide segar dan menemukan solusi permasalahan lebih cepat.  Membiarkan visi kreatif pribadi menjalankan ide kreativitas untuk membantu individu/manajer mencapai tujuan pribadi dan profesional.

1.3.2 MENGELOLA KREATIVITAS PERUSAHAAN

Perusahaan harus menyadari bahwa salah satu letak capital asset-nya adalah kreativitas yang terdapat pada pegawainya. Melaui kreativitas, hasil karya yang diciptakan oleh setiap individu menjadi berbeda dan unik. Oleh karena itu, perusahaan harus memahami pemikiran kreatif setiap individu yang bergabung di dalam perusahaan untuk meningkatkan potensi pemikiran baru.

Bakker (2006) mengungkapkan pentingnya kreativitas dalam proses pengembangan bisnis sebagai berikut :

1. Kreativitas membawa ide-ide inovatif, produk, layanan, dan kepuasan pelanggan lebih besar.

2. Pendekatan kreatif akan mendorong kepemimpinan dan membantu hubungan lebih dekat serta membuat kehidupan lebih memuaskan.

3. Penemuan kreativias memberikan makna lebih besar terhadap pekerjaan.

4. Penemuan kreativitas membuka peluang atau kemungkinan baru. Kesuksesan bisnis perusahaan dimulai melalui pengelolaan dan pembuatan

segmentasi pasar untuk meningkatkan produk dan jasa mereka. Namun, perjalanan dari input ataupun output itu menjadi sebuah inovasi membutuhkan proses, dan proses tersebutlah yang akan menjadi produk atau jasa (output) menjadi lenih menarik dan unik. Kreativitas memegang peranan terpenting didalam proses menghasilkan output terbaik. Oleh karena itu, kreativitas dalam perusahaam perlu dikelola dan diberdayakan untuk melahirkan inovasi.

BAB II INOVASI

2.1 KONSEP DAN KONTEKS INOVASI

“e ara eti ologi, kata i o asi ya g dala ahasa I ggris dieja de ga i o atio asal ula ya dia il dari ahasa Lati yaitu i o otus , yang dalam bentuk kata bendanya dieja de ga i o are u tuk e yataka pe arua atau peru aha dari akar kata ke dala suatu ya g aru .

Peter F Drucker (1991: 21) inovasi adalah alat spesifik wirausahawan yaitu suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda, inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dapat dipejari dan dapat dipraktekkan. Definisi hampir sama dikemukakan oleh Avanti Fontuna (2009: 22) bahwa inovasi adalah pengenalan cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentrandformasi input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen atau pengguna.

Inovasi memiliki beberapa makna penting secara multidimensional yaitu:

1. Inovasi Sebagai Pembaruan (Innovation as Novelty) Pada hakikatnya, inovasi adalah pembaruan atau kebaruan, yaitu adanya nilai tambah baru bagi penggunanya. Objek inovasi adalah nilai tambah suatu produk, proses, atau jasa. Inovasi selalu dinyatakan dalam bentuk solusi teknologi yang lebih baik diterima masyarakat. Kebaruan hanya merupakan konsekuensi dari implementasi praktis inovasi. Parameter kunci dari inovasi adalah nilai tambah bagi pengguna.

2. Inovasi Sebagai Perubahan (Innovation as Change) Inovasi merupakan perubahan. Perubahan bisa dalam bentuk transformasi, difusi yang berujung pada perubahan. Dilihat dari dimensi waktu inovasi, inovasi lebih menekankan pada objek baru, namun sebenarnya lebih menekankan pada proses baru yang dapat mengakibatkan objek baru, dengan demikian inovasi mengacu pada transformasi untuk difusi dan akhirnya untuk mengubah.

3. Inovasi Sebagai Keunggulan (Innovation as Advantage) Inovasi adalah keunggulan, dengan inovasi berarti kita menciptakan keunggulan- keunggulan dalam bentuk yang baru. Inovasi bisa dalam berbagai bentuk seperti inovasi produk, proses, metode, teknologi, dan manajemen.

Inovasi juga bisa berarti kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dan menciptakan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Jadi, inovasi merupakan salah satu bentuk usaha atau tindakan dari kreativitas atau proses penggunaan atau implementasi gagasan, pemecahan masalah, atau peluang baru yang muncul dari kreativitas. Seperti dikemukakan Zimmerer (1996) bahwa inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru (innovation is doing

new things), sedangkan kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (creativity is

thinking bew things). Dalam bentuk bagan, maka keterkaitan antara kreativitas dan inovasi dapat digambarkan sebagai berikut :

IDE

INNOVATION

C R E A T I V I TY

PEOPLE

(Dhewanto, 2013)

BAB III INOVASI PRODUK, INOVASI JASA MANAJEMEN INOVASI DAN TEKNOLOGI

3.1 PENTINGNYA STRATEGI INOVASI PRODUK DAN JASA

Inovasi produk dan jasa merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Penggantian ini dapat berupa produk pengganti yang secara total baru atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, sehingga dapat terus meningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut. Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan (Razeghi, 2008).

Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan. Adanya fenomena PLC (Product Life Cycle) dimana sebuah perjalanan produk atau jasa mengalami tahapan Pengenalan produk (Introduction), Pertumbuhan (Growth), Kesuksesan atau kejayaan (Maturity), dan Penurunan (Decline), seperti pada gambar sebagai berikut :

(Paulk dkk, 1993)

Inovasi produk dan jasa secara lebih baik dapat terlaksana dengan memahami praktik apa yang terbaik yang harus diadopsi untuk proses pengembangan produk, dan kemudian mengadopsi praktik-praktik ini untuk mengulangi kesuksesan dan proses maturity dari perusahaan-perusahaan yang memiki performa terbaik.

Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan mereka untuk bertahan hidup. Menurut Peter Drucker (1954), sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujua pe ti g yaitu e iptaka ilai pela gga ustu er alue (atau pemasaran) dan inovasi.

Inovasi produk dan jasa dipandang semakin penting secara strategis karena pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin meningkat. Pesaing-pesaing semakin bermunculan dan tak dapat dihindari. Customer sekarang lebih cerdas dan menjadi lebih selektif dalam memilih produk dan jasa yang akan dikonsumsinya. Hasilnya adalah pasar yang semakin tersegmen karena produk dan jasa yang manfaatnya semakin terspesifikasi, juga product life cycle yang semakin pendek karena banyaknya pesaing yang memasuki pasar.

3.2 PROSES PENGEMBANGAN PRODUK

Concept Generation

Concept Screening

Preliminary Design

Design evaluation and improvement

Protoyping and final design

Developing the operations process

(Holtzman, 2011)

Gambar diatas menggambarkan proses pengembangan ketika bergerak melalui serangkaian tahapan. Berikut penjelasan setiap tahapnya

a. Penciptaan Konsep (Concept Generation) Proses awal dari perkembangan produk baru adalah pencetusan gagasan yaitu pencarian sistematis terhadap ide-ide produk baru. Perusahaan biasanya harus harus banyak mengeluarkan gagasan yang baru dan terbaik. Pencarian untuk gagasan produk baru ini seharusnya di lakukan secara baik dan sistematis. Pencetusan atau penciptaan gagasan ini dapat di peroleh dari berbagai sumber, yaitu :

 Sumber Internal : Gagasan produk dapat bersumber dari dalam perusahaan, baik dari manajemen puncak, karyawan dan sebagainya yang ada dalam lingkungan

perusahaan.  Pelanggan : gagasan produk dapat berasal dari mengamati dan mendengarkan pelanggan. Kebutuhan dan keinginan pelangan di ketahui melalui survey konsumen.  Pesaing : Gagasan produk dapat juga berasal dari menganalisis produk pesaing. Perusahaan dapat menganalisi iklan para pesaing dan bentuk komunikasi lain untuk

memperoleh rahasia produk baru mereka. Perusaan dapat pula membeli produk pesaing dan membongkarnya bagai mana produk itu bekerja.

 Distributor : Distributor harus dekat dengan pasar dan banyak menyerap informasi tentang, masalah-masalah konsumen dan membantu kemungkinan di

kembangkannya produk baru. Distribotor dapat memberitahukan perusahaan tentang konsep, teknik dan bahan –bahan baru yang di gunakan untuk mengembangkan produk baru.

b. Penyaringan Konsep (Concept Screening) Tahap ini merupakan langkah lanjutan setelah terciptanya ide, yang bertujuan mengidentifikasi konsep-konsep yang paaling menjanjikan dengan mendefinisikan secara teliti strategi pengembangan produk barunya, menegaskan produk dan pasar apa yang akan ditekankan, menegaskan apa yang di inginkan perusahaan dari produk barunya, pangsa pasar, serta hal-hal lainnya.

c. Penyisihan ide/gagasan (Preliminary Design) Setelah melalui dua tahap diatas, maka proses selanjutnya adalah menyisihkan gagasan tersebut untuk kemudian di sesuaikan dengan sumber daya perusahaan.

d. Pengembangan dan Pengujian Konsep (Design evaluation and improvement) Gagasan yang telah lolos dari penyaringan menjadi satu konsep produk yang akan di kembangkan dan di lakukan pengujiannya. Pengembangan konsep- tugas pemasar adalah mengembangkan gagasan ini menjadi alternative konsep produk, mengetahui sejauh mana setiap konsep menarik perhatian konsumen dan memilih konsep terbaik. Pengembangan dan pengujian konsep ini harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat di ketahui reaksi dari para pelangan terhadap setiap jenis produk baru tersebut.

e. Pengujian terhadap model kerja dan hasil akhir (Protoyping and final design) Setelah mengembangkan konsep produk, manajemen dapat mengevaluasi suatu daya tarik dari usulan bisnis. Manajemen juga memerlukan proyeksi penjualan, biaya yang di perlukan, serta yang akan di capai, yang mana semuanya itu harus sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengujian ini terdiri atas empat langkah, yaitu :

 Mengidentifikasikan ciri-ciri produk.  Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan serta kemungkinan produk untuk

menghasilkan laba.  Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk

 Menetapkan tanggun jawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan

pelaksanaan produksi.

f. Pengembangan Proses Operational (Developing the operations process) Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah di analisis kemungkinan- kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat di terima, maka konsep tersebut di kembangkan. Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu :

1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :  Harus di pandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut

pokok, seperti produk sebelumnya.  Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal.

 Bisa di laksanakan oleh pabrik sesuai dengan amggaran yang tersedia.

2. Pengujian Fungsional, yaitu pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman baik dan aman bagi konsumen.

3. Pengujian Konsumen, yaitu mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen.

3.3 DORONGAN INOVASI

Setiap dorongan inovasi dapat datang melalui dua hal yang berbeda (Boehma, 1986; Bullinger, 1994) :

1. Market Pull / Demand Pull Inovasi yang datang melalui sumber ini dimulai dari ketidakpuasan customer akan suatu produk di pasar, yang kemudian menciptakan pemecahan masalah atas permintaan customer ini (sebuah produk untuk kebutuhan tertentu). Dorongan ini datang dari seseorang atau sekelompok orang yang mau mengekspresikan kebutuhan pasar menjadi produk nyata yang dapat digunakan oleh banyak orang yang membutuhkannya. Hasil produk merupakan produk pengganti atau penambah.

2. Technology Push Inovasi yang datang dari sumber ini dimulai dengan ketidakpuasan peneliti (internal atau eksternal)akan produk yang sudah ada, kemudian tujuan utama adalah mengkomersialisasikan produk baru yang belum dimengerti oleh masyarakat. Dorongan ini tidak melihat pasar apakah penciptaan produk ini dibutuhkan sebelumnya oleh pasar atau tidak. Hasil produk merupakan produk yang kreatif atau destruktif di pasaran. Produk destruktif dikenal sebagai hasil dari distruptive innovation, yaitu inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.

3.4 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI PRODUK

Unilever sebagai perusahaan ketiga terbesar di dunia dalam penyedian consumer goods, sadar jika inovasi adalah mesin penggerak pertumbuhan perusahaannya, urat nadi kehidupan untuk bisnisnya. Disebutkan da la e site ya,

asa depa ka i erga tu g pada kemampuan kami untuk mengantarkan inovasi kepada consumer secara lebih cepat

daripada pesai g ka i. ‘ahasia kesuksesa i o asi produk ereka adalah selalu mengaitkan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan konsumen. Beberapa contoh inovasi produk Unilever misalnya :

a. Molto Ultra Sekali Bilas (membersihkan pakaian dengan lebih sedikit air) Berawal dari ide untuk mengurangi penggunaan air dalam mencuci, terutama dalam hal membilas pakaian untuk meringankan pekerjaan customer mereka yang mencuci dengan menggunakan tangan, maka riset dilakukan dan membuahkan hasil. Setelah a. Molto Ultra Sekali Bilas (membersihkan pakaian dengan lebih sedikit air) Berawal dari ide untuk mengurangi penggunaan air dalam mencuci, terutama dalam hal membilas pakaian untuk meringankan pekerjaan customer mereka yang mencuci dengan menggunakan tangan, maka riset dilakukan dan membuahkan hasil. Setelah

dapat menghemat air untuk masa depan.

b. Rexona Active Reverse (deodoran yang cerdas) Berawal dari tantangan untuk mengembangkan sebuah produk yang menawarkan perlindungan ekstra saat keringat keluar lebih banyak dari biasanya sehingga seseorang tetap segar dan percaya diri, dan hasil riset menemukan bahwa keringat emosi bisa keluar secara instant dan sering muncul di telapak tangan dan ketiak, dan menimbulkan bau yang lebih tidak sedap dibandingkan dengan keringat fisik., sehingga muncullah produk Rexona Active Reverse yang aromanya teraktivitasi ketika tubuh bereaksi terhadap situasi yang menekan.

3.5 RUANG LINGKUP DAN DIMENSI INOVASI JASA

Berikut merupakan konsep inovasi jasa yang dikemukakan oleh Miles (1993) :

a. Inovasi dalam pelayanan, inovasi jasa terkait erat dengan desain layanan dan pe ge

a ga laya a aru .

b. Inovasi dalam proses, yaitu cara-cara baru atau peningkatan dalam proses merancang dan memproduksi jasa. Inovasi semacam ini mungkin berbasis teknologi, teknik atau keahlian, atau organisasi kerja (misalnya restrukturisasi kerja antara para profesional).

c. Inovasi dalam perusahaan jasa, organisasi, dan industri. Meliputi inovasi organisasi, produk jasa, proses inovasi, dan pengelolaan proses inovasi dalam organisasi jasa.

Deen He rtog

e gide tifikasi e pat di e si i o asi jasa :

a. Konsep Jasa: mengacu pada konsep jasa yang baru bagi pasar tertentu atau sebuah proporsi ilai aru . Di e erapa sektor jasa, seperti ritel, isal ya e gorga isasi

toko dengan cara yang berbeda dan menyediakan format toko yang bisa memberikan kenyamanan konsumennya untuk berbelanja seperti adanya alunan musik, kebersihan area toko, dan layanan informasi.

b. Interface klien: mengacu pada inovasi dalam interface antara penyedia layanan dan pelanggan. Klien sering kali terlibat dalam produksi jasa, sehingga dapat menjadi inovasi utama bagi banyak layanan. Contohnya, adanya fasilitas self service ketika klien mengunjungi sebuah organisasi pelayanan.

c. Sistem service delivery: sering berkaitan dengan hubungan antara penyedia jasa dan klien. Banyak inovasi menyangkut pelayanan elektronis, misalnya, transportasi dan kemasan inovasi. Contohnya delivery pizza, delivery KFC dan McDonald.

d. Pilihan teknologi: Teknologi informasi baru sangat penting untuk layanan karena memungkinkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam elemen pengolahan informasi. Kita juga sering melihat yang diteraapkan oleh beberapa minimarket dan supermarket dan Kartu Jakarta Sehat (KJS)yang diterapkan oleh pemerintah Jakarta untuk memberikan fasilitas layanan kesehatan gratis untuk masyarakat Jakarta.

3.6 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI JASA

1. PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. BCA merupakan katalis dalam hal kecanggihan teknologi perbankannya, berbagai inovasi telah dilakukan dengan menghadirkan fasilitas-fasilitas yang up to date, seperti video banking, internet banking, mesin ATM yang multifungsi (setoran, tarikan, dan transfer), dan berbagai inovasi mutakhir lainnya.

2. Jotun Indonesia merupakan sebuah perusahaan penyedia produk cat yang meluncurkan DecorativeJI, yaitu sebuah inovasi layanan bagi pelanggan berupa mobile apps yang dapat diunduh dan diakses pelanggan melalui perangkat komunikasi mobile. Hal ini merupakan sebuah terobosan baru bagi pelanggan di industri cat di Indonesia. Aplikasi ini memberikan solusi kepada pelanggan akan kebutuhan terhadap cat.

3.7 MANAJEMEN INOVASI DAN TEKNOLOGI

Manajemen Teknologi didefinisikan sebagai penghubung teknik, ilmu pengetahuan, disiplin manajemen untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan kemampuan teknologi untuk membentuk dan mencapai tujuan strategis dan operasional dari sebuah organisasi. Sedangkan Manajemen Inovasi yaitu pendekatan yang komprehensif untuk manajerial dalam pemecahan masalah dan tindakan berdasarkan kerangka pemecahan masalah integratif serta pemahaman tentang keterkaitan antara aliran inovasi, tim organisasi dan evolusi organisasi.

Komitmen inovasi oleh top manajemen pada gilirannya memerlukan pengakuan mereka terhadap beberapa realitas. Realitas tersebut adalah sebagai berikut:

 Manajemen teknologi meliputi manajemen inovasi.  Hal ini dibutuhkan untuk membina lingkungan dimana mendorong pemikiran inovatif.  Melibatkan pemimpin perusahaan dari proses dan produk yang ada untuk sesuatu yang

aik da le ih erharga.  Proaktif dan mendorong kreativitas dan pengambilan resiko.

3.7.1 DAMPAK INTERNET DAN E-COMMERCE

Komputer modern dan teknologi informasi telah menciptakan peluang yang luas bagi para manajer, secara spesifik yang bergerak dalam bidang manajemen inovasi dan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya mereka. Dengan lebih 500 juta pengguna di seluruh dunia dan meningkat secara eksponensial, internet dan semua subnetwork global telah menjadi salah satu enabler yang paling dominan terhadap operasi bisnis.

Berikut dampak adanya internet dan e-commerce bagi perusahaan :  Memungkinkan perusahaan untuk melakukan bisnis di daerah geografis dengan

kecepatan tinggi, fleksibilitas, dan ekonomis.  Sistem canggih interoperabilitas dan pengolahan data memungkinkan perusahaan untuk

melakukan usaha jauh lebih kompleks  Menciptakan tekanan besar untuk memberikan produk-produk mutakhir

 Menghasilkan lingkungan bisnis dengan perubahan cepat dan beresiko tinggi  Adanya EDI (Electronic Data Interchange) yaitu sistem pilihan untuk memindahkan set

data yang besar, dikelola secara terpusat dan terkendali, validasi antara masyarakat dimana saja dan kapan saja.

3.7.2 CONTOH IMPLEMENTASI MANAJEMEN TEKNOLOGI DAN INOVASI

Sistem e-procurement (e-Proc) PLN sebagai salah satu aplikasi yang merupakan implementasi dari IT Governance yang mendukung Good Corporate Governance (GCG). Terwujudnya aplikasi tersebut merupakan hasil kebijakan Manajemen PT.PLN (Persero) terkait dengan Informasi Stok Material PLN, Penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dan monitoring pergerakan material, dan PLN mengoptimalkan eProc yang sudah dikembangkan untuk tercapainya harga pembelian optimal dan inventori PLN yang efisien. Beberapa kendala dapat teratasi dengan adanya komitmen pada seluruh jajaran manajemen

BAB IV MODEL BISNIS INOVASI

4.1 INOVASI HIJAU

Inovasi hijau adalah tanggung jawab bersama karena merupakan hasil produk dari pemerintah, sektor swasta, dan individu masyarakat. Dibandingkan dengan inovasi secara umum, inovasi hijau cukup kompleks dan membutuhkan kompetensi baru yang beragam. Untuk keberhasilan inovasi, pendekatan lintas disiplin yang memanfaatkan pengetahuan (baik internal maupun eksternal, jaringan, dan sumber daya) sangatlah penting. Nilai-nilai dan makna inovasi hijau juga dikenal dengan istilah lain yaitu eco-inovasi, inovasi lingkungan dan inovasi berkelanjutan.

Definisi inovasi hijau dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori (Hordern dkk, 2008). Inovasi hijau dilihat sebagai:

1. Pengurangan dampak lingkungan :  Eco-inovasi relevan untuk semua kalangan masyarakat yang mengembangkan,

menerapkan dan memperkenalkan ide-ide baru, perilaku, produk dan proses dan berkontribusi pada pengurangan beban lingkungan atau keberlanjutan ekologi (Klemmer dkk, 1999)

 Inovasi hijau adalah produk baru dan proses yang menyediakan kebutuhan pelanggan dengan nilai bisnis, tetapi secara signifikan mengurangi dampak

lingkungan (James, 1997)

2. Pengenalan/penciptaan kinerja lingkungan :  Blattel Mink (1998) menyatakan bahwa inovasi hijau dapat mencakup

pengembangan produk baru (teknologi lingkungan), pasar baru, dan sistem baru serta pengenalan dimensi ekologi dalam strategi ekonomi

 (Keeble, dkk, 2005) Pendorong inovasi lingkungan berarti penciptaan ruang pasar bar, produk dan jasa atau proses yang didorong oleh isu-isu sosial, lingkungan atau

keberlanjutan.

3. Peningkatan kinerja lingkungan  Sebagai bagian dari inovasi, inovasi lingkungan dapat dikatakan memiliki kualifikasi

yang berhubungan dengan orientasi arah inovasi terhadap perbaikan lingkungan (Mirata dan Emtairah, 2005)

 Inovasi lingkungan mencakup semua inovasi yang memiliki efek menguntungkan pada lingkungan terlepas dari apakah efek ini adalah tujuan utama dari inovasi.

Diantaranya adalah proses, produk dan inovasi organisasi (OECD, 2008)

4.1.1 STRATEGI INOVASI HIJAU

Isu-isu lingkungan merupakan realitas dasar bagi perusahaan dalam mengelola perubahan secara proaktif untuk keuntungan strategis. Noci dan Verganti (1999)

a gka isu-isu hijau se agai su er uta a peru aha strategis . La gkah untuk memasukkan isu lingkungan dalam strategi bisnis adalah sebagai akibat dari perubahan sistem sosial, persaingan dan regulasi/kebijakan. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara strategi inovasi hijau dan kinerja bisnis secara keseluruhan.

e perti

Aspek penting bagi setiap organisasi adalah harus berinovasi untuk tetap kompetitif dan dapat menyeimbangkan jangka pendek serta kebutuhan bisnis jangka panjang. Keberhasilan inovasi hijau memberikan tantangan yang cukup besar, sehingga perusahaan berusaha melakukan proses transisi, mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam inti dari strategi bisnis mereka. Untuk melakukan hal ini, perusahaan dihadapkan dengan tantangan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, daan menyebarkan kemampuan inovasi hijau ke dalam fungsi bisnis yang relevan.

Keeble (2005) menguraikan bahwa agar inovasi hijau berhasil, perusahaan perlu mengembangkan cara-cara berpikir baru yang kreatif dan keberlanjutan dalam pengambilan keputusan dan proses inovasi yang strategis.

4.1.2 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI HIJAU

mengurangi emisi karbon ( www.newscenter.philips.com ) Royal Philips Electronics (NYSE: PHG, AEX: PHI) bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui inovasi bermakna, termasuk solusi di bidang pencahayaan. Philips Lighting memungkinkan penghematan biaya dan peningkatan kelangsungan hidup dengan menggunakan pencahayaan LED teknologi mutakhir yang hemat energi

Philips LED

yang hemat

energi

dan dan

4.2 INOVASI TERTUTUP DAN INOVASI TERBUKA

Inovasi dalam paradigma lama berarti orang-orang dengan seragam laboratorium di pusat-pusat litbang sebuah perusahaan raksasa. Laboratorium AT&T Bell di New Jersey, AS seri g dijadika iko i o asi odel la a i i, ya g diistilahka de ga odel lit a g ya g teri tegrasi se ara erti al vertically integrated R&D) atau model inovasi tertutup (closed innovation). Disebut inovasi yang terintegrasi dan tertutup lantaran, hanya terdapat satu jalan masuk menuju proses inovasi, yakni inovasi yang berbasiskan sumber-sumber knowledge dalam perusahaan, serta hanya satu jalan keluar untuk output proses inovasi yakni melalui kanal pemasaran perusahaan.

Inovasi tertutup terlampau lamban dan terkungkung (insular) tidak berkesesuaian dengan karakteristik ekonomi global yang amat dinamis, sehingga muncullah model inovasi terbuka (open innovation) yang lebih demokratis, sebagai antitesis terhadap model terintegrasi secara vertical. Open innovation menurut Chesbrough (2003) didefinisikan sebagai penggunaan aliran knowledge baik yang ada di dalam maupun dari luar yang ditujukan untuk mengakselerasi inovasi internal, disamping untuk mengembangkan pasar demi pemanfaatan eksternal inovasi. Dalam model ini proyek inovasi dapat dimulai berbasiskan sumber-sumber knowledge atau teknologi dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Teknologi baru juga dapat masuk ke dalam proses inovasi di pelbagai tahapan, disamping itu output proses inovasi juga dapat masuk ke pasar melalui pelbagai cara, bukan saja melalui kanal perusahaan-perusahaan tersebut tetapi juga melalui lisensi atau perusahaan spin-out.

Fleksibilitas yang ditawarkan inovasi terbuka bagaikan serangan virus bagi model inovasi tradisional yang kaku, yang akan menggerogoti system lawas ini dari dalam. Open innovation memungkinkan penciptaan wirausaha-wirausaha baru secara tak terduga.

4.2.1 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI TERTUTUP

Saat ini masih banyak perusahaan yang mengembangkan konsep inovasi tertutup. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi cenderung menggunakan inovasi tertutup. Perusahaan sangat berhati-hati dalam mengembangkan inovasi di bidang teknologi, salah satu perusahaan bisnis di bidang teknologi yang berhasil mengembangkan inovasi tertutup adalah Apple.

Apple adalah perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs. Steve Jobs membangun perusahaannya dengan bergantung pada sumber daya yang dimiliki perusahaannya. Strategi yang digunakan ialah dia memilih orang-orang terbaik untuk bekerja dalam perusahaannya dan memaksimalkan kemampuan sumber daya untuk menghasilkan inovasi, dimana inovasi tersebut menggunakan teknologi baru dan berhasil menjadi produk yang unggul di pasaran. Produk-produk tersebut seperti : iTune, iPhone, iPad. Dalam persaingannya Apple menjadi perusahaan yang sangat tertutup. Segala informasi yang berada di dalam perusahaan dijaga dan dikelola hanya di dalam perusahaan. Apple juga tidak memiliki mitra dalam mengembangkan produknya, tetapi ia berhasil memenangkan pasar dari inovasi yang dihasilkan.

4.2.2 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI TERBUKA

Procter and Gamble (P&G) ketika memutuskan merangkul model open innovation la gsu g e era gus sikap eksklusif. “trategi Co ept + De elop diterapkan dengan

membuka lebar-lebar pintu bagi innovator di luar perusahaan. Pada tahun 2006, P&G merangkul BASF, Laboratorium Nasional Los Alamos, AS dan segelintir perusahaan lain untuk program kerja sama pertukaran ide-ide. Kolaborasi ini menghasilkan Yet2.com, sebuah wahana pertukaran hak kekayaan intelektual, dan YourEncore, suatu jejaring bagi para pakar yang telah pensiun. Belum puas, P&G melebarkan sayap kerja sama dengan perusahaa ya g ergerak di ra ah er eda elalui progra disruptive-i o tio ollege , salah satunya dengan Google. Pada tahun 2008, mereka bertukar dua lusin karyawan membuka lebar-lebar pintu bagi innovator di luar perusahaan. Pada tahun 2006, P&G merangkul BASF, Laboratorium Nasional Los Alamos, AS dan segelintir perusahaan lain untuk program kerja sama pertukaran ide-ide. Kolaborasi ini menghasilkan Yet2.com, sebuah wahana pertukaran hak kekayaan intelektual, dan YourEncore, suatu jejaring bagi para pakar yang telah pensiun. Belum puas, P&G melebarkan sayap kerja sama dengan perusahaa ya g ergerak di ra ah er eda elalui progra disruptive-i o tio ollege , salah satunya dengan Google. Pada tahun 2008, mereka bertukar dua lusin karyawan

4.3 INOVASI RADIKAL DAN INOVASI BERTAHAP

Inovasi radikal (radical innovation) dilakukan dengan skala besar yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan. Inovasi radikal memberikan lonjakan signifikan dalam benefit atau nilai yang ditawarkan, demikian pula dengan keaslian ide yang mendasarinya. Radical innovation merupakan produk, jasa atau teknologi baruyang dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya menggantikanproduk, jasa, atau teknologi yang ada dalam suatu industri.

Inovasi bertahap (incremental innovation) a d a l a h p r o d u k , j a s a a t a u teknologi baru yang memodifikasi produk, jasa atau teknologi yang

a d a . P e r u s a h a a n y a n g mengimplementasikan inovasi radikal menggeser secara fundamental sifat daripersaingan dan interaksi perusahaan dalam lingkungan. Perusahaan yangmengimplementasikan inovasi bertahap memperbaiki tapi tidak secarafundamental mengubah interaksi persaingan dalam suatu industri.

4.3.1 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI RADIKAL

Rumah Sakit (RS) Wockhdart di Bangalore, India melakukan inovasi radikal berupa program wisata kesehatan (medical tourism), dimana RS ini menyodorkan tariff operasi by pass jantung dengan tariff yang relative murah, perbedaannya bias sampai 16 kali lipat jika dibandingkan dengan tariff operasi di AS. Rahasia dibalik harga miring ini adalah inovasi radikal baik pada instrument maupun teknik operasi. Inovasi yang juga mengadopsi pengetahuan lokal ini, bahkan memungkinkan pasien menjalani operasi tanpa harus dibius total, namun tanpa rasa sakit. Penghematan radikal adalah alasan lainnya, RS sejak awal menolak mendatangkan peralatan super canggih yang lazim digunakan RS-RS Negara maju, alasannya adalah harga peralatan-peralatan tersebut (sesungguhnya) tidak sebanding dengan benefit yang diperoleh pasien alias kelewat mahal.

4.3.2 CONTOH IMPLEMENTASI INOVASI BERTAHAP (INCREMENTAL INNOVATION)

Penggerak utama inovasi inkremental di banyak perusahaan dalam 10 tahun terakhir ini adalah program-program yang ditujukan untuk perbaikan terus-menerus, pengurangan biaya dan kualitas manajemen. Beberapa tahun yang lalu, Toyota menanggapi insiden berpotensi cacat dari sistem akselerator dengan seluruh perusahaan, penegasan kembali yang rendah hati dari pendirinya, Taiichi Ohno. Sistem tersebut menjadikan Toyota sebagai perusahaan otomotif yang terkemuka. Toyota memulai peneltian yang cermat untuk setiap produk yang pembelian atau pembuatannya termasuk ke dalam pemasangan otomotifnya untuk menumbuhkan perhatian terhadap keuntungan yang didapat dari penggabungan perusahaan optomotif yang dimulai oleh Daimler Chrysler. Hasilnya: perusahaan dalam satu decade ini menghasilkan $20 milyar dari pembelian onderdil, dan juga menaikkan kualitasnya secara signifikan. Mengambil perspektif Jepang yang menyatakan bahwa 1001 inovasi kecil atau perkembangan bersama akan menjadi hal yang transformatif. Contoh yang hebat adalah pembuatan klakson oleh pemasok Jepang sehingga mengurangi komponennya yang tadinya terdiri dari 28 komponen menjadi 6 komponene saja sehingga menghemat 40% biaya pembuatan tapi juga menaikkan kualitasnya. Contoh lainnya adalah interior pegangan pintu. Tadinya ada 35 komponen dalam 1 pegangan tapi sekarang hanya 3 saja untuk 90 model Toyota. Para insinyur Toyota menyebut proses ini sebagai kawaita zokin wa shi eru atau e eras tetesa air dari ha duk ya g keri g arti ya proses pe ge angan, luar biasa dan tanpa akhir ini telah berhasil.

4.4 KLASTER INOVASI

Salah satu strategi mendorong terciptanya inovasi, dalam koridor model konvensional yang kental nuansa sistematik ini, adalah melalui pembentukan pusat-pusat keunggualan inovatif atau klaster-klaster inovasi. Kalster inovasi merupakan wahana tempat bersinerginya para pelaku inovasi guna membangun kekuatan komparatif dan kompetitif dalam suatu jejaring kerja sama yang terpadu.

Istilah klaster i o asi innovation cluster) sendiri bermakna luas. Istilah-istilah lain ya g erasosiasi atau ahka eririsa de ga ya a tara lai pusat sai s science center), klaster riset i o asi research intensive cluster , klaster eko o i economic cluster), asosiasi riset resear h asso iatio ), se tra is is tek ologi ti ggi high tech business Istilah klaster i o asi innovation cluster) sendiri bermakna luas. Istilah-istilah lain ya g erasosiasi atau ahka eririsa de ga ya a tara lai pusat sai s science center), klaster riset i o asi research intensive cluster , klaster eko o i economic cluster), asosiasi riset resear h asso iatio ), se tra is is tek ologi ti ggi high tech business

a gu a i dustry/ is is high tech business district atau zo a pe

a gu a i dustry/ is is industrial park). Klaster inovasi memuat karakteristik institusi-institusi tersebut, namun yang menjadi komponen distingtif dari klaster inovasi

adalah klaster ini secara fisik terkonsentrasi pada sebuah lokasi khusus (tidak terfragmentasi seperti halnya asosiasi riset) dan mempunyai jalinan Triple Helix di dalamnya.

4.4.1 KLASTER ININOVASI TAMAN IPTEK

Karakteristik utama taman iptek adalah klaster inovasi ini terkait dengan, model mutakhir, dioperasikan secara dominan oleh perguruan tinggi. Taman iptek juga sangat terasosiasi dengan peran inkubasi bisnis, yang menjadi karakteristik utama lainnya. Secara sederhana dapat didefinisikan taman iptek merupakan area khusus yang didesikasikan untuk riset-riset saintifik yang terkait dengan kepentingan bisnis (business footing). Focus utama taman iptek adalah penegembangan iptek dan produk iptek, bukan proses produksi (manufacturing) atau administrasi produk iptek, satu hal yang membedakannya dengan industrial park.

Aktor utama taman iptek adalah institusi litbang (dalam hal ini universitas) dan industri. Terlibat pula pemerintah sebagai regulator. Didalam taman iptek, sebagaimana ditunjukkan Stanford University Science Park-taman iptek pertama, model bagi science park di dunia-universitas dan industry bekerja secara berdampingan. Universitas menyediakan akses sumber daya bagi industry (peneliti, mahasiswa, fasilitas, hasil riset) untuk meningkatkan kapasitas industry, dan universitas memperoleh mutual benefit pemanfaatan hasil riset dan permintaan proyek riset berdasarkan kebutuhan industry. Kolaborasi dan komitmen keduanya juga termasuk penciptaan lingkungan tinggal-bekerja-bermain (live- work-play) yang kondusif. Dengan kata lain, taman iptek merupakan inisiatif kerja sama pengetahuan (knowledge partnership) untuk mendorong inovasi.

BAB V

EKONOMI INOVASI DAN EKOSISTEM INOVASI

5.1 Ekonomi Inovasi dan Ekosistem Inovasi

Joseph Schumpeter (1942) mengatakan bahwa dunia mulai bergerak meninggalkan ekonomi berbasis sumber daya alam, memasuki era Ekonomi Inovasi (innovation economy). Malaysia, Korea Selatan, China, beserta sejumlah negara Asia lain, seperti India, mulai menyelinap dan berjalan cepat di lintasan Ekonomi Inovasi mengekor negara-negara Dunia Pertama. Ini adalah buah dari keputusan tepat —jika bukan keputusan berani—dalam menyikapi krisis ekonomi global dan ancaman latennya. Alih- alih ke ali ke hangar , banyak negara Asia memanfaatkan situasi ini sebagai momentum untuk menata diri secara radikal: dana penelitian dan pengembangan (litbang) dipergemuk, modal manusia (talenta) digodok lewat pusat-pusat keunggulan inovasi, klaster-klaster litbang disemai, sistem pendidikan dipermak supaya adaptif terhadap budaya inovasi.

Singkat kata, ekosistem inovasi diperbaiki. Sehingga, dalam dua dekade terakhir, bumi laksana bidang datar yang bergerak miring beberapa derajat, menghadap Timur:

power tengah menggelosor perlahan ke arah Asia. 4 Zhongguancun di China, Bangalore di India, Daedeok Innapolis di Korea Selatan, Hsinchu Science Park di Taiwan, Biopolis di Singapura, untuk menyebut sejumlah nama, adalah pusat-pusat keunggulan sains dan teknologi yang bermekaran di Timur yang kelak patut dipersandingkan dengan hub-hub serupa di belahan AS dan Eropa. Dalam waktu mendatang klaster-klaster teknologi-tinggi ini bakal menjadi pabrik utama bagi produk-produk high-tech IT, bioteknologi, kedokteran, yang turut menjubeli pasar dunia. Sebenarnya Indonesia sudah memiliki banyak institusi pendukung inovasi tetapi belum tertata secara optimal dalam satu ekosistem inovasi. Untuk penataan ekosistem inovasi tersebut, beberapa faktor strategis yang perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh antara lain adalah kepemimpinan, pendidikan, peningkatan sistem etika dan etos kerja, sosial budaya, harmonisasi kebijakan, dan aspek pendanaan yang mendukung pengembangan riset dan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berwawasan inovasi (innovation-driven economy)

(Zuhal, 2013)

5.1.1 PARADIGMA BARU EKONOMI

Dalam model Ekonomi Neoklasik, distribusi pendapatan (income) dilakukan melalui interaksi dinamis antara supply dan demand , ya g difasilitasi le at

aksi alisasi kepuasa maximization of utility). Konsumsi—sebuah cara mencapai kepuasan maksimum individu —kare a ya dia ggap se agai engine pe ggerak pertu uha dala model ini. Model Ekonomi Inovasi berargumen bahwa bukan hanya konsumsi, tetapi investasi inovasi yang akan lebih menjamin pertumbuhan berkesinambungan. Supaya akumulasi terus tumbuh, stok kapital tidak boleh turun. Karenanya, menurut model ini, diperlukan knowledge atau temuan-temuan baru yang dilakukan lewat investasi litbang.

Negara-negara maju menyadari ketidakandalan konsumsi sebagai basis pertumbuhan. Merespon krisis finansial yang menerpa AS, Presiden Barrack Obama di hadapan National Academy of Science (April 2009) mengharapkan adanya gerakan nasional

ya g dapat e gi spirasi ge erasi uda to be makers, not just consumers of things . Ketika AS kian awas soal pentingnya inovasi, dan banyak negara Asia kian bergiat

mengokohkan sains, teknologi dan infrastrukturnya guna menyongsong era Ekonomi inovasi, Indonesia seakan tak bergeming: tetap saja getol membangun mall-mall megah yang konsumtif.

5.2 PELUANG INDONESIA

Berpopulasi 237 juta jiwa, atau keempat terbesar di dunia, Indonesia adalah pangsa pasar empuk produk- produk erdas egara lai . Juluka Bla kBerry atio , isal ya, meski hanya lelucon, disematkan sejumlah media asing kepada Indonesia —negeri berpendapatan per kapita 3.464 US $ atau rangking109 dunia —menyusul laku kerasnya smartphone mahal bikinan perusahaan asal Kanada itu. Belum lagi untuk produk-produk otomotif, pasar Indonesia termasuk yang paling menggiurkan para importir. Predikat

ko su e ya g rakus dala ko petisi pasar glo al ya g se git le ih erko otasi se agai o jek alias kor a , sehi gga sudah aktu ya dita ggalka . Na u agai a a kesiapa

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22