Work Tool

3. Work Tool

PT. Caterpillar Indonesia memproduksi berbagai macam work tool dalam skala besar. Work tool mengerjakan blade untuk D10 dan D11, bucket tipe 992 dan tipe besar lainnya sesuai dengan pesanan yang diminta. Selain itu, work tool juga menyediakan peralatan untuk kegiatan kehutanan seperti grapples dan log forks .

5.2.1. Gambaran Keluhan MSDs pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keluhan MSDs di Bagian

Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Keluhan

Jumlah

Keluhan Berat

7 9,3 Keluhan Ringan

58 77,3 Tidak ada keluhan

Sumber : Data Primer Berdasarkan pengumpulan data dengan kuesioner terhadap 75 responden,

diketahui bahwa tidak semua responden mengalami keluhan MSDs. Sebanyak 10 responden (13,4%) sama sekali tidak mengalami keluhan dan sebesar 65 responden merasakan keluhan MSDs yang merasakan keluhan, diantaranya 7 responden mengalami keluhan MSDs berat dan 58 responden mengalami keluhan MSDs ringan.

Indikator keluhan MSDs pada penelitian ini berdasarkan pada 27 titik tubuh. Adapun distribusi frekuensi responden berdasarkan bagian tubuh yang merasakan keluhan MSDs dapat dilihat pada grafik berikut berikut.

Grafik 5.1.

Distribusi Frekuensi Keluhan MSDs Berdasarkan Anggota Tubuh Pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Sumber : Data Primer Berdasarkan data di atas, diperoleh paling banyak keluhan yang dirasakan

adalah pada bagian pinggang yaitu sejumlah 45 responden, betis kanan dan kiri, serta sebanyak 30 responden yang merasakan keluhan bagian leher. Sedangkan bagian tubuh yang paling sedikit dirasakan keluhan adalah pada paha kiri yaitu sejumlah dua orang.

5.2.2. Gambaran Risiko Pekerjaan di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Hasil penelitian mengenai faktor pekerjaan diperoleh dari pengukuran bagian tubuh leher, punggung, bahu dan pergelangan tangan dengan mempertimbangkan durasi, frekuensi dan beban pekerjaan. Adapun hasil yang diperoleh mengenai faktor pekerjaan pada responden di bagian Fabrikasi dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Risiko Pekerjaan di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Tingkat Risiko Pekejaan

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pekerjaan dengan tingkat risiko sedang yang dialami oleh 39 pekerja (52%) sedangkan tingkat risiko rendah dialami oleh 36 orang pekerja (48%).

5.2.3. Gambaran Usia dan Masa Kerja pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Hasil penelitian mengenai usia dan masa kerja responden pada bagian Fabrikasi di PT. Caterpillar Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia dan Masa Kerja di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

NO Variabel

1 Usia Pekerja

8 – 240 Sumber : Data Primer

2 Masa Kerja

84,13 (Bulan)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata usia responden di bagian Fabrikasi adalah 31 tahun, untuk usia responden paling muda adalah 21 tahun, sedangkan usia responden paling tua adalah 43 tahun.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki masa kerja terendah adalah selama 8 bulan, responden yang memiliki masa kerja terlama adalah 20 tahun dan rata-rata masa kerja responden adalah 84,13 bulan (7 tahun).

5.2.4. Gambaran Indeks Masa Tubuh pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia 2010

Hasil penelitian mengenai indeks masa tubuh pada responden di bagian Fabrikasi PT. Caterpilar Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Indeks Masa Tubuh

Jumlah

Obesitas (IMT >30)

13 17.3 Over weight (IMT 25-29,9)

11 14.7 Normal (IMT 18-24,9)

32 42.7 Under weight (IMT < 18)

Sumber : Data Primer Dari data di atas dapat dilihat bahwa responden memiliki obesitas sejumlah

13 pekerja (17,3%), over weight sebanyak 11 pekerja (14,7%), under weight sejumlah 19 pekerja (25,3%) dan pekerja yang memiliki IMT normal sebesar 32 pekerja (42,7%).

5.2.5. Gambaran Kebiasaan Merokok pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Hasil penelitian terkait kebiasaan merokok pekerja dapat diketahui berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari dengan pengkategorian merokok dan tidak merokok. Adapun distribusi kebiasaan merokok pada responden di bagan Fabrikasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Kebiasaan Merokok

Jumlah

Berat 1 1.3 Sedang

8 10,7 Ringan

30 40 Tidak merokok

Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak

tidak memiliki kebiasaan merokok yaitu sejumlah 36 orang (48%), responden paling banyak memiliki kebiasaan merokok ringan yaitu sebesar 30 orang, sedangkan responden yang memiliki kebiasaan merokok berat hanya terdapat 1 orang (1,3%).

5.2.6. Gambaran Kesegaran Jasmani pada Responden di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Hasil penelitian mengenai gambaran pekerja berdasarkan kesegaran jasmani pada responden di bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia pada tahun 2010 dapat dilihat pada berikut.

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kesegaran Jasmani di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010

Kesegaran Jasmani

Sumber : Data Primer Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 48 pekerja (64%)

memiliki kesegaran jasmani yang kurang, sedangkan responden yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah sebanyak 27 pekerja (36%).