Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

4.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data primer diperoleh langsung pada pekerja bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner, nordic body map , lembar QEC, timbangan berat badan ( Laica 36020 Italy ), microtoa dan kamera digital serta penggaris busur. Untuk pengumpulan data sekunder diperoleh dengan menggunakan profil perusahaan, dokumen jumlah pekerja dan standard work system (SWS) bagian fabrikasi serta data pendukung lainnya. Adapun penjelasan pengumpulan data berdasarkan variabel beserta instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

4.4.1. Variabel Keluhan MSDs ( Musculoscelatal disorders )

Keluhan MSDs pada pekerja diperoleh dengan menanyakan langsung melalui instrumen kesioner dan menggunakan nordic body map untuk mengetahui dimana letak keluhan yang dirasakan ketika ataupun setelah bekerja (lampiran 1). Responden yang mengisi kuesioner diminta untuk memberikan tanda ada atau tidaknya gangguan pada bagian-bagian tubuh tersebut. Kuisioner Nordic Body Map ini Keluhan MSDs pada pekerja diperoleh dengan menanyakan langsung melalui instrumen kesioner dan menggunakan nordic body map untuk mengetahui dimana letak keluhan yang dirasakan ketika ataupun setelah bekerja (lampiran 1). Responden yang mengisi kuesioner diminta untuk memberikan tanda ada atau tidaknya gangguan pada bagian-bagian tubuh tersebut. Kuisioner Nordic Body Map ini

1. Keluhan berat apabila responden memiliki satu gejala atau lebih yang menetap selama > 3 hari dalam waktu 7 (tujuh) hari terakhir.

2. Keluhan ringan apabila responden memiliki satu gejala atau lebih yang menetap selama 1 hari dalam waktu 7 (tujuh) hari terakhir.

3. Tidak ada keluhan apabila responden tidak merasakan keluhan dalam waktu 7 (tujuh) hari terakhir.

4.4.2. Variabel Faktor Pekerjaan

Data mengenai faktor pekerjaan diperoleh melalui perhitungan risiko MSDs pada bagian tubuh tertentu (punggung, leher, bahu/lengan, pergelangan tangan) dengan mempertimbangkan faktor durasi, beban serta frekuensi pekerjaan pada penggunaan instrumen quick expossure check . Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Persiapan pengukuran

a. Dipilih tempat dan pekerja yang akan diobservasi serta mendiskusikan bersama supervisior atau manajer perusahaan.

b. Setiap pekerjaan dibagi menjadi beberapa tahapan tugas/ task, kemudian akan diukur besar risikonya.

c. Dicatat data mengenai nama pekerjaan, detail pekerjaan nama peneliti, waktu dan tanggal penilaian pengukuran.

2. Pelaksanaan pengukuran

a. Pada lembar observer’s assessment , risiko MSDs pada pekerjaan diukur dan

Pada saat mengukur risiko pekerjaan, observer harus melihat pada posisi yang paling jelas.

b. Sedangkan untuk worker’s assessment, pekerja diberikan pertanyaan mengenai beban dan durasi pekerjaanya dalam sehari. Adapun penilaian risiko pada pekerjaan berdasarkan postur tubuh dapat dilihat pada tabel 4.1.

c. Untuk membantu pengukuran dapat menggunakan kamera digital dan busur guna memperoleh besar sudut postur tubuh.

d. Untuk mengetahui berat barang dan berat alat yang digunakan oleh pekerja dapat digunakan timbangan berat.

Tabel 4.1.

Penilaian Risiko Pekerjaan Berdasarkan Postur Tubuh

Contoh Gerakan

Keterangan

฀ A1 Hampir netral (tegak lurus dengan kaki atau ≤ 20 0 ) 0 ฀ 0 A2 Fleksi atau putaran atau bengkok ( 20

-60 (Lanjutan) ) ฀ 0 A3 Fleksi atau putaran atau bengkok (> 60

Untuk posisi duduk atau berdiri pada pekerjaan. Apakah pekerjaan tersebut dalam keadaan statis? ฀ B1 Tidak

฀ B2 Ya

Posisi tangan saat bekerja: ฀ C1 Pada atau dibawah pinggang ฀ C2 Pada ketinggian dada ฀ C3 Pada atau lebih di atas bahu

Tabel 4.1.

Penilaian Risiko Pekerjaan Berdasarkan Postur Tubuh

Contoh Gerakan

Keterangan

Frekuensi Gerak Bahu / lengan ฀ D1 Jarang (bergerak sebentar-sebentar) ฀ D2 Sering (bergerak biasa dengan sedikit berhenti) ฀ D3 Sangat Sering (hampir tidak berhenti) ฀ E1 Posisi netral lurus dengan lengan (< 15 0 )

฀ E2 Menyimpang atau bengkok ≥ 15 0

Apakah ada gerak berulang ฀ F1 ≤10 kali / menit ฀ F2 11 - 20 kali / menit

฀ F3 ≥ 20 kali / menit Apakah 0 ada gerak leher flkesi, ekstensi ≥ 20 atau berputar?

฀ G1 Tidak

฀ G2 Ya, jarang (Lanjutan)

฀ G3 Ya, sering

Berapa berat beban yang dibawa anda (pekerja)?

฀ H1 Low (≤ 5 kg) ฀ H2 Moderate (6 - 10 kg) ฀ H3 Berat (11 – 20 kg) ฀ H4 Sangat Berat (≥ 21 kg)

Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam sehari oleh seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya? (DURASI)

฀ J1 ≤ 2 jam ฀ J2 2 - 4 jam

฀ J3 ≥ 4 jam

Tabel 4.1.

Penilaian Risiko Pekerjaan Berdasarkan Postur Tubuh

Contoh Gerakan

Keterangan

Berapa berat benda yang dipegang dengan menggunakan satu tangan? ฀ K1 Low (< 1 kg) ฀ K2 Medium (2 - 4 kg) ฀ K3 High (> 4 kg)

Sumber : WMSDs Guide and Tools for Modified Work, Susan Stock (2005)

3. Perhitungan dan Analisis hasil pengukuran

a. Hasil observasi dan penilaian risiko pekerjaan dimasukkan ke kolom-kolom pada lembar ke dua sesuai dengan kode pertanyaan (A1-L2). Maka didapatkan skor risiko pada setiap bagian tubuh. Adapun salah satu contoh perhitungan skor risiko bagian tubuh dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Salah Satu Contoh Perhitungan Pada Lembar QEC Tabel disamping menunjukkan kombinasi antara

penilaian postur (A1-H3) dan beban (H1-H4). Tentukan nilai yang sesuai pada kolom yang ada, contoh kombinasi antara A2 dan H2 maka ditemukan kolom dengan nilai 6. Masukkan nilai tersebut pada kolom

“ score 1” di pojok bawah kanan.

Sumber : Neville Santon 2005

b. Lakukan kembali prosedur perhitungan di atas pada setiap bagian tubuh.

c. Dari perhitungan skor risiko berdasarkan bagian tubuh, kemudian dijumlahkan seluruhnya (total skor) dan dibagi dengan angka 176 (total c. Dari perhitungan skor risiko berdasarkan bagian tubuh, kemudian dijumlahkan seluruhnya (total skor) dan dibagi dengan angka 176 (total

Total Skor = Skor (punggung + leher + bahu + pergelangan tangan

d. Hasil perhitungan total skor kemudian disesuaikan dengan kriteria quick exposure check pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Kategori Tingkat Paparan & Tindakan

Tingkatan QEC skor Tindakan

Low

≤ 40 % Dapat diterima

Medium

41 – 50 % Perlu investigasi lebih lanjut

51 – 70 % Investigasi lebih lanjut dan perubahan segera Very High

High

> 70 % Investigasi dan perubahan seketika

Sumber : QEC work rela ted, Buckle and Li, 2005

e. Kemudian dari hasil tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu risiko sedang dan risiko rendah :

3. Risiko sedang; jika diperoleh nilai total QEC 40% - 50%

4. Risiko rendah; jika diperoleh nilai total QEC ≤ 40%

4.4.3. Variabel Usia

Data usia pekerja diperoleh dengan menanyakan tanggal lahir pekerja.

4.4.4. Variabel Kesegaran Jasmani

Data kesegaran jasmani diperoleh dengan mengobservasi dan menanyakan langsung mengenai keikutsertaan pekerja dalam mengikuti kegiatan senam pagi ataupun olahraga yang dilakukan diluar perusahaan serta melakukan konfirmasi data yang diperoleh kepada supervisior ataupun leader di masing-masing bagian. Adapun pengelompokkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Kurang; jika melakukan senam pagi ataupun olahraga < 5 x/minggu.

2. Cukup; jika melakukan senam pagi ataupun olahraga ≥ 5 x/minggu.

4.4.5. Variabel Kebiasaan Merokok

Data mengenai kebiasaan merokok diperoleh melalui menanyakan langsung kepada pekerja dengan instrumen berupa kusioner. Adapun pengelompokkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Berat jika > 20 batang/hari

2. Sedang jika 10-20 batang/hari

3. Ringan < 10 batang per hari

4. Tidak merokok

4.4.6. Variabel Masa Kerja

Data mengenai masa kerja diperoleh dengan menanyakan berapa lama telah melakukan bekerja sebagai welder baik itu di PT. Caterpillar Indonesia ataupun perusahaan tempat sebelumnya bekerja.

4.4.7. Variabel Indeks Masa Tubuh

Data mengenai berat badan diperoleh dengan mungukur berat badan menggunakan timbangan berat badan jenis Laica 36020 Italy . Sedangkan data tinggi badan diperoleh melalui pengukuran tinggi badan menggunakan microtoa . Adapun data yang diperoleh adalah dikelompokkan sebagai berikut:

1. Obesitas; jika IMT > 30

2. Overweight ; jika IMT 25-30

3. Normal ; jika IMT 18,5-25

4. Underweiht ; jika IMT < 18,5