1.66 Pengaruh suhu terhadap skor fibrosis secara histopatologi

Gambar 4.2: Skor fibrosis secara histopatologi x100 dengan pewarnaan HE.

A. Fibrosis ringan derajat 1. B. Fibrosis sedang derajat 2. C. Fibrosis berat derajat 3

Tabel 4.4: Skor fibrosis histopatologi pada kelompok hewan coba Skor fibrosis 8 o C 16 o c 32 o C 15 menit 30 menit 15 menit 30 menit 15 menit 30 menit Derajat 1 2 3 1 - 1 - Derajat 2 1 1 2 1 1 2 Derajat 3 - - 1 3 3 3 Jumlah 3 4 4 4 5 5 Mean 1.17±0.408 2.25±0.707 2.50±0.707 x 2

1.20 2.53

1.14 p 0.549 0.282 0.565 Pada tabel 4.4 dapat dilihat fibrosis derajat 3 banyak terlihat pada kelompok suhu 32 o C dan 16 o C. Fibrosis derajat 3 sebanyak 6 ekor tikus pada kelompok 32 o C dan sebanyak 4 ekor tikus pada suhu 16 o C. Sedangkan pada suhu 8 o C tidak terlihat adanya fibrosis derajat 3. Fibrosis derajat 1 masih terlihat pada irigasi salin 8 o C sebanyak lima ekor tikus, dan derajat 2 sebanyak dua ekor tikus. Dari hasil rata-rata skor fibrosis pada kelompok suhu 8 o C didapatkan nilai 1.29±0.48, pada suhu 16 o C didapatkan skor fibrosis 2.25±0.70, dan suhu 32 o C didapatkan skor fibrosis 2.50±0.70. 4.4 Pengaruh durasi irigasi terhadap skor fibrosis secara histopatologi 4.4.1 Pengaruh irigasi 15 menit terhadap skor fibrosis Pada pemeriksaan histopatologi untuk menilai derajat fibrosis pasca irigasi salin dengan suhu 8 o C dan 16 o C selama 15 menit didapatkan derajat fibrosis seperti yang terlihat pada tabel 4.4 A . B j C j Tabel 4.5: Pengaruh durasi irigasi 15 menit terhadap derajat fibrosis Adhesi Suhu 8 o C Suhu 16 o C Suhu 32 o C Derajat 1 2 1 1 Derajat 2 1 2 1 Derajat 3 - 1 3 Total 3 4 5 x 2

3.73 1.238

Kontrol p 0.155 0.539 Kontrol Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan sebanyak 2 ekor tikus mengalami fibrosis derajat 1 dan satu ekor tikus mengalami fibrosis derajat 2 pada suhu 8 o C. Pada suhu 16 o C didapatkan skor fibrosis derajat 1 sebanyak satu ekor tikus dan skor fibrosis derajat 2 sebanyak dua ekor tikus dan skor fibrosis derajat 3 sebanyak satu ekor tikus. Sedangkan pada suhu 32oC didapatkan satu ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 1, satu ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 2,dan tiga ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 3. Dilakukan uji statistik Chi-square untuk menilai pengaruh perbedaan suhu 8 o C dan 32 o C selama 15 menit terhadap pembentukan fibrosis tidak didapatkan hasil yang bermakna p:0.15. Begitu juga dengan suhu 16 o C dengan 32 o C tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara dua kelompok tersebut p:0.53. Jika dilihat dari hasil statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara perubahan suhu selama irigasi 15 menit terhadap penurunan skor fibrosis pada pemeriksaan hitopatologi.

4.4.2 Pengaruh irigasi 30 menit terhadap derajat fibrosis

Pengaruh irigasi salin dingin selama 30 menit terhadap derajat fibrosis dapat dilihat dari tabel 5.4. Tabel 4.6: Pengaruh durasi irigasi 30 menit terhadap derajat fibrosis Adhesi Suhu 8 o C Suhu 16 o C Suhu 32 o C Derajat 1 3 - - Derajat 2 1 1 2 Derajat 3 - 3 3 Total 4 4 5 x 2

6.30 0.09

Kontrol P 0.043 0.764 Kontrol