2.53 Pengaruh Suhu Salin Dingin dan Durasi Irigasi Intraperitoneal terhadap Pembentukan Adhesi Peritonium pada Hewan Coba Tikus

Tabel 4.5: Pengaruh durasi irigasi 15 menit terhadap derajat fibrosis Adhesi Suhu 8 o C Suhu 16 o C Suhu 32 o C Derajat 1 2 1 1 Derajat 2 1 2 1 Derajat 3 - 1 3 Total 3 4 5 x 2

3.73 1.238

Kontrol p 0.155 0.539 Kontrol Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan sebanyak 2 ekor tikus mengalami fibrosis derajat 1 dan satu ekor tikus mengalami fibrosis derajat 2 pada suhu 8 o C. Pada suhu 16 o C didapatkan skor fibrosis derajat 1 sebanyak satu ekor tikus dan skor fibrosis derajat 2 sebanyak dua ekor tikus dan skor fibrosis derajat 3 sebanyak satu ekor tikus. Sedangkan pada suhu 32oC didapatkan satu ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 1, satu ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 2,dan tiga ekor tikus dengan skor fibrosis derajat 3. Dilakukan uji statistik Chi-square untuk menilai pengaruh perbedaan suhu 8 o C dan 32 o C selama 15 menit terhadap pembentukan fibrosis tidak didapatkan hasil yang bermakna p:0.15. Begitu juga dengan suhu 16 o C dengan 32 o C tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara dua kelompok tersebut p:0.53. Jika dilihat dari hasil statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara perubahan suhu selama irigasi 15 menit terhadap penurunan skor fibrosis pada pemeriksaan hitopatologi.

4.4.2 Pengaruh irigasi 30 menit terhadap derajat fibrosis

Pengaruh irigasi salin dingin selama 30 menit terhadap derajat fibrosis dapat dilihat dari tabel 5.4. Tabel 4.6: Pengaruh durasi irigasi 30 menit terhadap derajat fibrosis Adhesi Suhu 8 o C Suhu 16 o C Suhu 32 o C Derajat 1 3 - - Derajat 2 1 1 2 Derajat 3 - 3 3 Total 4 4 5 x 2

6.30 0.09

Kontrol P 0.043 0.764 Kontrol Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan skor fibrosis pada tikus yang dilakukan irigasi suhu 8 o C selama 30 menit adalah dengan derajat 1 sebanyak tiga ekor tikus dan derajat 2 sebanyak satu ekor tikus. Pada irigasi suhu 8 o C selama 30 menit tidak ada di jumpai fibrosis derajat 3. Pada suhu 16 o C selama 30 menit didapatkan hasil dengan derajat 2 sebanyak satu ekor tikus, dan derajat 3 sebanyak tiga ekor tikus. Tidak ada tikus yang mengalami fibrosis derajat 1 pada suhu 16 o C. Pada suhu kontrol 32 o C didapatkan hasil dengan derajat 2 sebanyak dua ekor tikus dan derajat 3 sebanyak tiga ekor tikus. Dari hasil uji statistik Chi-square didapat perbedaan yang bermakna pada irigasi 30 menit antara skor fibrosis pada suhu 8 o C dan 32 o C p:0.043, sedangkan pada suhu 16 o C dan 32 o C tidak didapatkan hasil yang bermakna p:0.764.