Provinsi Jambi

4.7 Provinsi Jambi

4.7.1 Kondisi Sistem

Sistem kelistrikan Provinsi Jambi bersama-sama dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan telah terinterkoneksi dengan baik melalui jaringan transmisi 150 kV yang kesistemannya dikenal dengan Wilayah Kesisteman Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB). Hampir seluruh kebutuhan listrik (96%) di S2JB dipasok oleh P3B Sumatera melalui jaringan transmisi 150 kV dalam Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan sisanya dipasok oleh pembangkit-pembangkit dalam sistem-sistem terisolasi. Sistem-sistem terisolasi di Provinsi Jambi antara lain: Sistem Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur dan Sarolangun.

Dari 4 sistem yang memasok tenaga listrik di Provinsi Jambi, 2 sistem (Sistem Tanjung Jabung Timur dan Sarolangun) berada dalam kondisi “Siaga” dan 2 sistem lainnya (Sistem Sumbagsel dan Muara Sabak) berada dalam kondisi “Defisit”.

Saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jambi baru mencapai 51,41% dan rasio desa berlistrik sebesar 99,43%. Adapun daftar tunggu PLN telah mencapai 31.371 permintaan atau sebesar 92,3 MVA.

Gambar 4.7 Kondisi Kelistrikan Provinsi Jambi

SISTEM MUARA SABAK SISTEM MUARA SABAK

Kapasitas terpasang : 0,40 MW Daya mampu

: 0,38 MW

Beban puncak

: 0,42 MW

SISTEM INTERKONEKSI SISTEM INTERKONEKSI

Defisit

: -0,04 MW

SUMBAGSEL SUMBAGSEL

Kapasitas terpasang : 2.529,70 MW Daya mampu

: 1.597,70 MW

Beban puncak

SISTEM ISOLATED SWASTA SISTEM ISOLATED SWASTA ( ( Tanjung Tanjung Jabung Jabung Timur Timur ) )

Kapasitas terpasang : 7,20 MW Daya mampu

: 6,10 MW

Beban puncak

SISTEM SAROLANGUN SISTEM SAROLANGUN

Kapasitas terpasang : 3,00 MW Daya mampu

: 2,40 MW

Beban puncak

4.7.2 Neraca Daya

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung sistem kelistrikannya telah terinterkoneksi dengan baik pada jaringan transmisi tenaga listrik 150 kV yang dikenal dengan nama Sistem Sumatera. Dengan demikian, neraca daya seluruh provinsi tersebut direpresentasikan oleh neraca daya Sistem Sumatera, dimana pada tahun 2010 kapasitas sistem belum dapat memenuhi beban puncak yang ada sehingga mengalami defisit sebesar 460 MW. Adapun pada tahun-tahun selanjutnya kondisi Sistem Sumatera berada pada kondisi baik.

Tabel 4.37 Neraca Daya Sistem Sumatera

Kebutuhan Aceh

1.942 2.176 Sumatera Utara

2.897 3.108 S2JB

2.437 2.649 Total Kebutuhan

8,1 8,1 Susut & Losses (T&D)

11,0 10,9 Susut Pemakaian Sendiri

2,0 2,0 Beban Puncak

4.816 5.202 Daya Terpasang

5.297 6.743 Daya Tambahan

1.552 1.764 Cadangan Daya

MW

MW

4.7.3 Rencana Tambahan Infrastruktur Ketenagalistrikan

Asumsi pertumbuhan penduduk di Wilayah S2JB diperkirakan rata-rata 1,2% per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 5,7% per tahun, berdasarkan asumsi tersebut permintaan energi listrik diperkirakan tumbuh rata-rata sebesar 8,2% per tahun.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Jambi, telah direncanakan tambahan infrastruktur ketenagalistrikan dari tahun 2010-2014 sebagai berikut:  Pembangkit tenaga listrik sebesar 124 MW (sekitar 14 MW diharapkan

dapat beroperasi pada tahun 2010)  Transmisi tenaga listrik 1.265 kms  Gardu induk 900 MVA  Program energi baru terbarukan (EBT) dan jaringan:

o PLTS 50 WP tersebar sebanyak 53.375 unit o PLTS terpusat 15 kW 8 unit o PLTMH 1.150 kW o Gardu distribusi 1.820 unit (84.750 kVA) o Jaringan Tegangan Menengah 5.710 kms o Jaringan Tegangan Rendah 7.410 kms.

Tabel 4.38 Rencana Penambahan Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Provinsi Jambi

COD Keterangan

Pendek

Menengah/Panjang

Des 2009 IPP PLTP

PLTU Sarolangun

2013 PLN PLTP

Sungai Penuh

1x

55 MW

Sungai Penuh

2014 PLN JUMLAH

Tabel 4.39 Rencana Pengembangan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Provinsi Jambi

NO. DARI

KE

TEGANGAN

PANJANG PROGRESS

2014 2 Aur Duri

Aur Duri

JUMLAH 275 kV

66 2011 5 PLTP Sungai Penuh

Aur Duri

Sungai Penuh

JUMLAH 150 kV

Tabel 4.40 Rencana Pengembangan Gardu Induk Provinsi Jambi

NO. LOKASI

RASIO TRAFO

(kV)

NEW/EXTENSION

2009 2 Muara Bungo

2009 3 Aur Duri

Jumlah 275/150 kV

4 Aur Duri

30 2010 6 Bangko Ext LB

New

2010 7 Aur Duri Ext LB

2011 8 Payo Selincah

60 2013 9 Muara Bungo

Jumlah 150/20 kV

Tabel 4.41 Program Listrik Perdesaan Provinsi Jambi

2014 2014 2014 2014 PLTS 50 Wp Tersebar PLTS 50 Wp Tersebar

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN

PLTS Terpusat 15 kW PLTS Terpusat 15 kW

PLTMH (kW) PLTMH (kW)

Pem. Gardu Distribusi Pem. Gardu Distribusi (Unit/kVA) (Unit/kVA)

Pembangunan JTM (KMS) Pembangunan JTM (KMS)

Pembangunan JTR (KMS) Pembangunan JTR (KMS)

4.7.4 Perkiraan Kebutuhan Investasi

Untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 5 tahun kedepan tersebut, dibutuhkan investasi sekitar USD 740,2 juta, dengan rinciannya adalah pembangkitan USD 194,4 juta, transmisi USD 221,8 juta, gardu induk USD 75,1 juta dan program EBT USD 248,9 juta.

Tabel 4.42 Rekapitulasi Infrastruktur dan Kebutuhan Investasi Provinsi Jambi

2010 s.d 2014

Investasi (juta USD)

1 Pembangkit Tenaga Listrik (MW)

194,4 2 Transmisi Tenaga Listrik (kms)

221,8 3 Gardu Induk (MVA)

75,1 4 Program EBT dan Jaringan - PLTS 50 Wp Tersebar

37,3 - PLTS Terpusat 15 kW

8 3,2 - PLTMH (kW)

6,1 - PLT Angin (kW)

- - Gardu Distribusi (Unit/kVA)

19,8 - JTM (kms)

98,3 - JTR (kms)

84,2 - PLTD (Unit/kW)