Strategi Pelestarian Ruang Terbuka Hijau

D. Strategi Pelestarian Ruang Terbuka Hijau

Pengertian strategi pelestarian ruang terbuka hijau adalah cara dan upaya yang dilakukan dalam transformasi ruangan hijau dengan memperbanyak lingkungan hijau dalam upaya pemberian kenyamanan dan kesejukan kota oleh pemerintah kepada masyarakat. Pelestarian ruang terbuka hijau adalah pelindung kota dari polusi dan memberikan penghijauan kepada lingkungan yang diberikan ruang terbuka hijau serta pendukung adanya tanaman yang akan memberikan ruang hijau. Strategi pelestarian ruang terbuka hijau merupakan salah satu aspek yang menunjang ekologi perkotaan yang lebih baik. Perkembangan perkotaan yang sangat pesat dengan pembangunan gedung-gedung dan fasilitas lainnya semakin menggeser ruang fasilitas umum yang disebut ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau merupakan salah satu aspek yang menunjang ekologi perkotaan yang lebih baik. Dalam upaya pemerintah melestarikan ruang terbuka hijau hendaknya juga didukung oleh tindakan dari masyarakat sekitar ruang terbuka hijau, karena lingkungan terbuka hijau dilaksnakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan seluruhnya. Pelestarian alam ini selain untuk keindahan estetika, dapat pula berfungsi perlindungan untuk tata air, terutama pada daerah-daerah perbukitan maupun kesehatan lingkungan, dan terutama di perkotaan berfungsi sebagai penyerap polusi udara dan produsen oksigen. Strategi pelestarian yang ada di kota Medan lebih utama dilakukan oleh Dinas Pertamanan, karena Dinas Pertamanan sebagai pihak yang memiliki Universitas Sumatera Utara wewenang dalam melakukan pelestarian ruang terbuka hijau yang telah memiliki criteria beberapa bentuk ruang terbuka hijau. Pihak Dinas Pertamanan melakukan beberapa strategi yaitu dengan melakukan penanaman pohon di taman-taman yang ada di kota Medan, di pulau-pulau jalan dan di median jalan dengan jenis tanaman yang mudah tumbuh. Selain itu juga Dinas Pertamanan melakukan peremajaan pohon dengan pohon-pohon baru yang memiliki akar yang benar- benar kuat dan juga yang memiliki daun yang rindang. Ruang terbuka hijau yang sudah ada tetap dilakukan perawatan oleh Dinas Pertamanan dengan memberikan bibit ke sekolah-sekolah ataupun lembaga- lembaga masyarakatswasta agar sekolah-sekolah ataupun lembaga-lembaga masyarakatswasta tersebut ikut serta dalam penanaman bibit-bibit pohon untuk menambah bibit pohon yang memang diperlukan dan secara tidak langsung juga itu merupakan suatu kegiatan dalam melestarikan ruang terbuka hijau, jadi tidak hanya pihak pemerintah yaitu Dinas Pertamanan saja yang berpartisipasi dalam pelestarian ruang terbuka hijau. Pelestarian ditekankan juga untuk pihak swasta yang ingin mendirikan bangunan yang memakan lahan kosong yang seharusnya dijadikan ruang terbuka hijau, dimana pihak swasta hanya mementingkan keperluan bisnis untuk mendapat hasil. Namun Pemerintah Kota Medan menekankan kepada pihak swasta walaupun mereka mendirikan bangunan mereka tetap harus menyediakan ruang terbuka hijau diatas gedungnya yaitu dengan cara menanam pohon di dalam vas bunga. Universitas Sumatera Utara Mengenai penebangan liar yang mengurangi komposisi pohon-pohon yang ada, maka Dinas Pertamanan selaku pihak yang mengelola memberi teguran kepada pihak penebang baik itu penebang dari perusahaan maupun individu. Lalu Dinas Pertamanan melaporkannya kepada Lurah setempat selanjtnya Lurah melapor kepada Camat dan Camat pun akan melanjutkan surat laporan Dinas Pertamanan kepada pihak polisi sekitar tempat dimana terjadinya penebangan liar tersebut. Selanjutnya polisi yang akan menindaklanjuti laporan Dinas Pertamanan mengenai masalah tersebut. Pohon-pohon yang telah ditebang akan ditanam kembali dengan bibit-bibit pohon baru sebagai ganti pohon-pohon yang telah ditebang agar ruang terbuka hijau tetap utuh dan tidak berkurang dari luas yang ada guna untuk melestarikan ruang terbuka hijau yang ada. Usaha Dinas Pertamanan untuk pemberian izin kepada penebang pohon adalah bagi penebang pohon, pohon-pohon yang dapat ditebang adalah pohon- pohon yang sudah mati, pohon yang daunnya sudah kering, pohon yang memiliki kemiringan maksimal, pohon yang akarnya telah keropos dan kering, pohon- pohon yang memiliki criteria tersebut lah yang dapat ditebang namun tetap harus ditanam kembali dengan bibit-bibit pohon baru. Jenis-jenis pohon yang dapat ditanam untuk pelestarian ruang terbuka hijau adalah pohon mahoni, pohon angsana, pohon trambesi, pohon kelumpang, pohon ketapang, pohon sengon, pohon pule, pohon kupu-kupu, pohon palem, pohon asam, pohon tanjung, pohon johar. Pohon-pohon tersebut lah yang dapat dijadikan untuk pelestarian ruang terbuka hijau karena dapat bertahan lama. Universitas Sumatera Utara Peremajaan pohon yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara menyisipkan pohon baru disamping pohon yang sudah besar dan sudah dapat ditebang. Karena dengan penyisipan, maka pohon yang hampir punah tersebut seiiring berjalannya waktu akan punah dan pohon disisipkan akan semakin besar menggantikan pohon yang sudah punah tersebut. Sehingga tidak terjadi kekosongan lahan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENERAPAN KONSEP PEMBENTUKAN DAN PENATAAN RUANG

TERBUKA HIJAU PADA TATA RUANG KOTA MEDAN

A. Dinas Terkait Dalam Program Penataan Fungsi Ruang Terbuka Hijau Pada Tata Ruang Kota Medan

Ada beberapa Dinas Kota Medan yang ikut serta dalam penataan ruang terbuka hijau agar tetap pada fungsinya dan terus melestariakannya. Berikut beberapa dinas yang ada di kota Medan yang memilik programkegiatan yang berkaitan dengan ruang terbuka hijau. BERDASARKAN SUMBER RKPD KOTA MEDAN TAHUN 2011 Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Tabel 4 No Urusan ProgramKegiatan Indikator Kinerja Satuan Capaian Sasaran dan Pagu Indikatif Tahun 2011 Lokasi Medan Kecamatan Keterangan Target Rp. 1. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Jumlah biaya penyelenggaraan RTBL 2 lokasi percontohan penataan bangunan dan lingkungan di Kota Medan Tahun 1 400,000,000 Medan Terlaksana 2. Penetapan Kebijakan Tentang RDTRK Jumlah biaya pelaksanaan legalisasi peraturan daerah dan peraturan Walikota Paket 1 300,000,000 Medan Terlaksana 3. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Rencana Kota Dalam Rangka Pemrosesan IMB Jumlah biaya penyusunan laporan teknis evaluasi rencana tata ruang Tahun 1 90,000,000 Medan Terlaksana 4. Pembuatan Pojok Informasi Pelayanan TRTB Jumlah biaya sistem informasi berupa komputerisasi pojok informasi pelayanan dan tata ruang yang dapat digunakan masyarakat swalayan Paket 1 75,000,000 Medan Terlaksana Universitas Sumatera Utara