1. Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau
Klasifikasi ruang terbuka hijau dapat dibagi menjadi kawasa hijau pertmanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan
hijau kegiatan olah raga, kawasann hijau pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan hijau jalur hijau dan kawasan hijau
21
21
Ditjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, Ruang Terbuka Hijau, sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota, 2006
.
2. Status Kepemilikan Ruang Terbuka Hijau a. Ruang Terbuka Hijau RTH publik
Ruang Terbuka Hijau RTH publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota, berlokasi pada lahan-lahan
publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum.
Pengaturan Ruang Terbuka Hijau RTH publik ditegaskan dalam Pasal 29 3 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang UUPR,
dimana proporsi ruang terbuka hijau publik paling sedikit 20 persen dari luas
wilayah kota.
Proporsi ruang terbuka hijau publik disediakan oleh pemerintah kota agar proporsi minimal ruang terbuka hijau dapat lebih dijamin pencapaiannya sehingga
memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat. Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal 20 persen dapat disesuaikan dengan sebaran
penduduk dan hirarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang.
Universitas Sumatera Utara
b. Ruang Terbuka Hijau RTH privat
Ruang Terbuka Hijau RTH privat atau non publik yaitu ruang terbuka hijau yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat. Proporsi ruang terbuka hijau
pada wilayah kota paling sedikit adalah 30 persen dari luas wilayah kota, 20 persen merupakan proporsi ruang terbuka hijau publik yang seyogyanya harus
dipenuhi. Selebihnya diusahakan melalui ruang terbuka hijau privat minimal 10 persen dari luas wilayah kota. Yang termasuk ruang terbuka hijau privat antara
lain adalah kebun atau halamn rumahgedung milik masyarakatswasta yang
ditanami tumbuhan dan lain sebagainya.
B. Fungsi Ruang Terbuka Hijau