Bidang Urusan Pemerintah dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Survey Kegiatan Taman Terpenuhinya biaya survey untuk Tim
Perencanaan Taman D. Pertamanan
Perencanaan Kegiatan Taman Terpenuhinya biaya perencanaan untuk
penyusunan kegiatan Taman D. Pertamanan
Pembuatan Reservoir Air Tersedianya Pompa Air untuk kebutuhan
Taman dinas pertamanan Kota Medan D. Pertamanan
Sosialisasi Penyuluhan Kegiatan Pemeliharaan RTH
Ikut berpartisipasinya masyarakat dalam memelihara RTH di kota Medan
D. Pertamanan Penyusunan Rencana Tindak Sistem
Ruang Terbuka Hijau Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka
Hijau D. Pertamanan
Koordinasi Tim Pokja Penyusunan Rencana Tindak Sistem Ruang
Terbuka Hijau Terkoordinasinya Penyusunan Rencana
Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau D. Pertamanan
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Medan Bidang Fisik dan Tata Ruang Tahun 2011
B. Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
Pemerintah Kota Medan yang memiliki wewenang tertinggi di Kota Medan dengan dibantu oleh dinas-dinas yang memiliki tugas dalam pemeliharaan
ruang terbuka hijau melakukan program-program atau kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan pemerintah kota Medan untuk menjadikan kota Medan kota
Hijau. Kebijakan yang dilakukan pemerintah kota Medan dalam masalah ini adalah untuk mencegah kerusakan lingkungan dan juga kesehatan yang merugikan
makhuk hidup. Adanya kebijakan ini dikarenakan minimnya proporsi ruang terbuka hijau yang ada di kota Medan dimana tidak sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dalam kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kota Medan tidak terlepas dari ketetapan hukum yang
dibuat oleh pemerintah kota Medan yaitu dalam bentuk Peraturan Walikota Perwal. Namun peraturan tersebut belum dapat dikatakan mantap. Walaupun
begitu Peraturan Walikota tersebut tetap menjadi kekuatan bagi dinas pengelola
Universitas Sumatera Utara
ruang terbuka hijau karena di dalam nya terdapat peraturan mengenai penetapan lokasi ruang terbuka hijau bagi pihak pengelola ruang terbuka hijau.
Dalam menyelesaikan permasalahan pengadaan ruang terbuka hijau yang seimbang, upaya yang harus dilakukan pemerintah terutama adalah
menyosialisasikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan peraturan pelaksananya : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05PrtM2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan secara terbuka dan fokus baik kepada staf instansi
yang berwenang, swasta, juga kepada masyarakat kota Medan. Hal ini bertujuan agar aplikasi dari Undang-Undang Penataan Ruang mengenai ruang terbuka hijau
relatif lebih mudah dilaksanakan. Luas ruang terbuka hijau yang ada di kota Medan pada saat sekarang ini
tercatat 53,49 Ha, luas tersebut dalam bentuk taman. Sedangkan dalam bentuk pemakaman tercatat 57,2 Ha dan dalam bentuk persawahan tercatat 4.304 Ha.
Mengenai kondisi ruang terbuka hijau yang di kota Medan pada saat sekarang ini dapat dikatakan memiliki kondisi yang baik karena pihak dinas yang mengelola
ruang terbuka hijau terus melakukan penghijauan dengan cara menanam pohon untuk mengurangi polusi udara.
Mengenai pemeliharaan ruang terbuka hijau yang dilakukan pihak pengelola khususnya Dinas Pertamanan yang memiliki peran paling penting
dalam pemeliharaan ruang terbuka hijau, maka dinas pengelola khusus ruang terbuka hijau melakukan tugasnya tidak hanya pembangunan ruang terbuka hijau
melainkan juga pemeliharaan ruang terbuka hijau yang sudah ada yaitu dengan penanaman pohon di taman-taman yang ada di kota Medan, di pulau-pulau jalan
Universitas Sumatera Utara
dan median jalan dengan tanaman yang mudah tumbuh berkembang dengan cepat. Selain itu pihak dinas pengelola juga melakukan usaha peremajaan pohon dengan
pohon-pohon baru yang memiliki akar pohon yang lebih kuat dan lebih rindang daunnya. Perawatan rutin pemeliharaan ruang terbuka hijau juga dilakukan pihak
pengelola untuk ruang terbuka hijau yang sudah ada. Tidak hanya pihak pemerintah yang melakukan aktivitas pemeliharaan
ruang terbuka hijau di kota Medan, namun pemerintah berusaha agar masyarakat kota Medan juga ikut serta dalam pemeliharaan ruang terbuka hijau, maka
pemerintah menyumbangkan bibit ke sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga masyarakat lainnya agar masyarakat sadar akan betapa pentingnya penghijauan
dengan cara menambah jumlah pohon yang memang diperlukan. Pengalihan fungsi ruang terbuka hijau menjadi permukiman ataupun
gedung-gedung yang menjadi tugas dari dinas pengelola yaitu dengan memberikan izin atas bangunan yang akan didirikan terkadang menjadi konflik
bagi Dinas Pertamanan sebagai pengelola ketersediaan ruang terbuka hijau karena dengan adanya pembangunan biasanya mengurangi ruang terbuka hijau yang telah
ada. Semua akibat kurangnya kerjasama para antar pihak pengelola. Sedangkan pihak Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan sebagai dinas yang memberikan izin
bangunan hanya bertugas memberikan izin saja namun tidak dapat disalahkan oleh pihak manapun. Dalam hal ini semuanya tentu kembali kepada para
pengambil keputusan untuk mengatasi pembebasan lahan yang dimiliki warga. Adanya intervensi dari swasta juga menyebabkan perubahan fungsi lahan.
Karena pada dasarnya pihak swasta lebih mementingkan keperluan bisnis untuk mendapatkan hasil. Dan itu sudah jelas dapat mengurangi ruang terbuka hijau
Universitas Sumatera Utara
yang ada di kota Medan. Namun gedung-gedung tinggi nantinya yang akan dibangun tetap dapat menciptakan ruang terbuka hijau dengan cara menanam bibit
pohon diatas gedung dengan menggunakan vas bunga. Terkait mengenai fungsi ruang terbuka hijau yang dimana banyak disalah
fungsikan oleh masyakarat yaitu banyaknya masyarakat kota Medan yang berkunjung ke taman-taman yang seharusanya dijaga kebersihannya dan
fungsinya namun masyarakat tidak memperhatikan tindakan yang telah dilakukannya dapat merusak taman contohnya banyak masyarakat yang
berkunjung ke taman dengan memakirkan sepeda motornya ke dalam taman sehingga merusak keindahan rumput-rumput yang ada di taman. Selain itu ada
juga para pedagang kaki lima yang berdagang di dalam taman sehingga merusak keindahan taman karena masyarakat yang berkunjung ke taman membuang
sampah makanan baik sampah organik maupun anorganik sembarangan sehingga udara di taman tidak sehat yang disebabkan sampah-sampah tersebut.
C. Kendala Yang Dihadapi Dalam Membangun Ruang Terbuka Hijau