Pengaturan Hubungan Kewenangan dan Keuangan.

a. Pengaturan Hubungan Kewenangan dan Keuangan.

Perubahan kedua UUD 1945 yang terjadi pada tahun 2000 mengubah secara mendasar pengaturan pemerintahan daerah di Indonesia. Berdasarkan dasar hukum konstitusional pengaturan pemerintahan daerah dijumpai dalam pasal 18, 18 A dan 18 B.

Pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (2) UUD 1945.

2. Prinsip menjalankan otonomi seluas-luasnya yang diatur dalam Pasal 18 ayat (5) UUD 1945.

3. Prinsip kekhusuaan dan keragaman daerah sebagaimana diatur diatur dalam Pasal 18 ayat (1) UUD 1945.

4. Prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sebagaimana diatur dalam Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945.

5. Prinsip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa sebagaimana diatur dalam Pasal 18 B ayat (1) UUD 1945.

6. Prinsip Badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (3) UUD 1945.

7. Prinsip hubungan pusat dan daerah harus dilaksanakan secara selaras dan adil sebagaimana terdapat dalam Pasal 18 ayat (2) UUD 1945 26 .

26 Penelitian Pola Hubungan Antara Pusat dan Daerah Kerja Sama Antara Pusat Studi Kajian Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung Dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.

Jakarta.2009.hal.75.

b. Pemahaman kembali urusan wajib dan urusan pilihan. Dalam ketantuan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 itu mengandung pengertian bahwa urusan pemerintahan dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu urusan pemerintahan yang secara mutlak menjadi urusan pusat dan urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan baik oleh Pemerintah, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.

Urusan pemerintah pusat sebagaimana disebutkan dalam Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

meliputi 27 : politik luar negeri; pertahanan; keamanan; yustisi; moneter dan fiskal; dan agama. Sedangkan urusan bersama meliputi urusan Pemerintah

Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria diatas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang

bersangkutan 28 . Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah

kabupaten atau daerah kota merupakan urusan dalam skala kabupaten atau kota yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

27 Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 28 http:/id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan daerah di Indonesia.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas- luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan kewenangan, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.

Urusan wajib yang tidak dapat diselenggarakan oleh Kabupaten/kota menjadi tugas provinsi untuk menyelenggarakannya. Kemampuan daerah provinsi menyelenggarakan urusan wajib dievaluasi oleh pemerintah pusat. Sama seperti daerah kabupaten/kota, daerah provinsi baru dapat menyelenggarakan urusan pilihan, apabila paling tidak, sebagian besar urusan wajib telah dapat dilaksanakan dengan efektif oleh daerah otonomi yang

bersangkutan 29 . Urusan wajib antara lain meliputi : kesehatan, pendidikan, lingkungan

hidup dan perhubungan 30 . Sedangkan urusan pilihan antara lain pertanian, kelautan, industri dan pariwisata.