dikeluarkan dari sampel. Detektor akan mengumpulkan sinar x, backscattered elektron, dan elektron sekunder. Detektor akan merubahnya menjadi sinyal yang
menghasilkan gambaran dan selanjutnya ditampilkan pada layar monitor MEE, 2009; REM, 2010.
Gambar 2.7. Cara Kerja SEM Radiological and Evironmental Management, 2010
2.5.2 Energy Dispersive X-ray EDX
Energy Dispersive X-ray EDX merupakan teknik mikroanalisis kimia yang digabungkan dengan SEM. EDX merupakan suatu alat yang dapat mendeteksi sinar x
yang keluar dari sampel selama pemaparan pancaran elektron untuk mengkarakteristikkan komposisi kimia dari sampel yang dianalisa. Sistem ini terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu detektor sinar x yang dipisahkan dari ruang SEM dengan jendela polimer yang sangat tipis, untaian pengolahan getaran yang
Universitas Sumatera Utara
menentukan energi sinar x yang dideteksi, dan peralatan analisa yang menginterpretasikan data sinar x dan menampilkannya pada layar komputer. Alat ini
dikendalikan oleh suatu program Windows-based user interface UI yang dinamakan Genesis. Program ini terletak di dalam komputer EDX MEE, 2009.
Informasi analisa yang dapat diperoleh adalah analisa kualitatif, analisa kuantitatif, pemetaan elemen dan analisa profil garis. Untuk analisa kualitatif, nilai
energi sinar x sampel dari spektrum EDS dibandingkan dengan karakteristik energi sinar x yang sudah diketahui untuk mendapatkan elemen yang terdapat pada sampel.
Hasil kuantitatif dapat diperoleh dari hitungan sinar x relatif pada karakteristik tingkat energi dari komponen sampel MEE, 2009.
Russ 1984 menyatakan bahwa spektrum EDX ditampilkan secara digital membentuk sumbu x yang menggambarkan energi sinar x dan sumbu y
menggambarkan intensitas Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Spektrum EDX yang Menggambarkan Energi dan Intensitas Russ, 1984
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan material yang baru di dalam dunia kedokteran gigi serta teknik-teknik alternatif untuk melakukan restorasi gigi dianggap saling berkaitan satu
sama lain untuk mendapatkan ikatan yang optimal antara gigi dan bahan restorasi Souza-Gabriel dkk., 2012. Kunci untuk memahami proses perbaikan dentin secara
keseluruhan harus mencapai tingkat molekular agar dapat dikembangkan bahan ataupun prosedur yang dapat merangsang perbaikan dentin Ferracane dkk., 2010.
2.6 Landasan Teori