Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009 : 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”.
Dalam penelitian ini digunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar pertanyaan dan data sekunder yang berupa dokumen tentang Pasar Sayur dan Pasar Baru Magetan.
1. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran menurut Sugiyono (2009: 92) merupakan “Kesepakatan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap,
commit to user
Bentuk skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut: Sangat Setuju
Tidak Setuju
bobot 2
Sangat Tidak Setuju
bobot 1
2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 133) menyatakan bahwa
“Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.
Di dalam penelitian ini jenis teknis observasi yang lazim digunakan untuk alat pengumpulan data adalah:
a) Observasi Pertisipan Observasi ini sering digunakan dalam penelitian eksploratif. Yang dimaksud observasi partisipan ialah apabila orang yang melakukan observasi turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek yang diobservasi.
b) Observasi Sistematik Ciri pokok observasi sistematik adalah adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorinya, karenanya sering disebut observasi berkerangka/ observasi berstruktur.
c) Observasi Exsperimental Observasi exsperimental adalah observasi yang dilakukaan dimana ada observer mengadakan pengendalian unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi timbulnya faktor-faktor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi itu.
commit to user
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2002: 71) “kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan pemasaran”.
Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa angket adalah sebagai berikut:
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2) Jumlah responden yang banyak tidak mungkin ditemui satu persatu serta untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
3) Responden dapat leluasa menjawab karena tidak dipengaruhi oleh sikap peneliti terhadap responden.
4) Data yang terkumpul lebih mudah untuk dianalisis karena pertanyaan yang diajukan sama dan telah ditentukan terlebih dahulu standar nilainya.
Sebelum angket dibuat, maka penulis menyusun langkah-langkah penyusunan angket penelitian sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan Penetapan tujuan angket dimaksudkan untuk memberikan arah di dalam langkah penelitian untuk mendapatkan item-item pertanyaan yang sesuai dengan komponen yang ada.
2) Menyusun matrik spesifikasi data Tujuannya untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk batasan konsep yang akan diteliti, variabel-variabel apa saja yang perlu diidentifikasi.
3) Menyusun kisi-kisi angket Tujuannya agar didalam menyusun butir-butir item angka dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang telah ditetapkan.
4) Merumuskan item angket
commit to user
menunjukkan indikator yang telah ditetapkan.
5) Uji coba angket Uji coba angket ditujukan untuk mengetahui kelemahan angket yang dibuat termasuk berbagai kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Adapun syarat-syarat validitas dan reliabilitas angket adalah sebagai berikut:
a) Validitas alat ukur Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas tersebut adalah dengan rumus korelasi produk moment dari pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi yang dicari N = Jumlah responden
X = Jumlah skor tiap butir Y = Jumlah skor tiap responden
Hasil dari r xy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment , apabila hasil yang diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 5% maka angka tersebut valid.
b) Reliabilitas alat ukur Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.Data yang reliabel berapa kali pun diambil akan tetap sama hasilnya.
X XY N XY
r xy
commit to user
yaitu rumus reliabilitas alpha / cronbanch alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 196) sebagai berikut :
r n = reliabilitas instrument
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb 2 = jumlah varians butir
Σ 1 2 = varians total Hasil uji signifikasi dikonsultasikan dengan tabel product moment apabila hasil yang diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 5% maka angket tersebut reliabel.
6) Revisi angket Revisi dilakukan setelah mengetahui hasil dari uji coba angket yang telah disebarkan kepada responden. Jika ada item yang tidak valid maka perlu diadakan revisi atau dihilangkan.
7) Memperbanyak angket Setelah diadakan revisi langkah selanjutnya adalah memperbanyak angket yang telah direvisi tersebut melebihi jumlah responden yang telah ditentukan..
c. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) dokumentasi, berasal kata dokumen artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode ini dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
commit to user
a. Uji Validitas Kuesioner
Berdasarkan hasil try out validitas kuesioner dapat diketahui:
1) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel produk, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena r hitung >r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N=
30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.1 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung > r tabel atau 0.471 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%.
2) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel harga, 7 pertanyaan dinyatakan valid. Karena r hitung >r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.9 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung >r tabel atau 0.579 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. Sedangkan 1 item yang tidak valid yaitu no.15 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung < r tabel atau - 0.125 < 0.361 dengan taraf signifikansi 5%.
3) Sebanyak 12 item pertanyaan variabel lokasi, 11 pertanyaan dinyatakan valid. Karena r hitung >r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.17 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung > r tabel atau 0.625> 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. Sedangkan 1 item yang tidak valid yaitu no.23 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung < r tabel atau 0.025 < 0.361 dengan taraf signifikansi 5%.
4) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel promosi, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena r hitung >r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N=
30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.29 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh r hitung > r tabel atau 0.704 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%.
5) Sebanyak 5 item pertanyaan variabel keputusan pembelian, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena r hitung >r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid
commit to user
atau 0.610 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%.
b. Uji Reliabilitas Kuesioner Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner variabel bauran pemasaran dan variabel keputusan pembelian, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.654, 0.691, 0.791, 0.752, 0.638. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak, dapat dilihat dari besarnya nilai Cronbach’s Alpha pada taraf signifikansi 5%, maka angket memenuhi syarat reliabel. Data mengenai perhitungan dapat dilihat pada lampiran.