Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di
commit to user
memenuhi asumsi normalitas
a. Uji Normalitas Data dari Pasar Baru
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Gambar 4. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Normalitas Data dari Pasar Sayur
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Gambar 5. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2011
commit to user
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian linieritas variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for windows . Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test of Linerity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linier bila signifikansi (Linierity) kurang dari 0,05. Rangkuman uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagai berikut:
a. Uji Linearitas Data dari Pasar Baru
1) Variabel Produk (X 1 ) dengan Keputusan Pembelian (Y 1 )
Tabel 3. ANOVA (produk dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Produk
Between Groups
Deviation from Linearity
51.242
9 5.694 3.144 .005
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara produk (X 1 ) dengan keputusan pembelian (Y 1 ) adalah linear.
commit to user
Tabel 4. ANOVA (harga dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Harga
Between Groups
Deviation from Linearity
44.946
10 4.495 2.414 .020
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara harga (X 2 ) dengan keputusan pembelian (Y 1 ) adalah linear.
3) Variabel Tempat (X 3 ) dengan Keputusan Pembelian (Y 1 )
Tabel 5. ANOVA (tempat dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Tempat
Between Groups
Deviation from Linearity
32.224
10 3.222 2.004 .115
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara tempat (X 3 ) dengan keputusan pembelian (Y 1 ) adalah linear.
commit to user
Tabel 6. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Promosi
Between Groups
Deviation from Linearity
31.789
10 3.179 1.486 .174
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara promosi (X 4 ) dengan keputusan pembelian (Y 1 ) adalah linear.
b. Uji Linearitas Data dari Pasar Sayur
1) Variabel Produk (X 1 ) dengan Keputusan Pembelian (Y 2 )
Tabel 7. ANOVA (produk dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Produk
Between Groups
Deviation from Linearity
27.930
9 3.103 1.215 .308
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara produk (X 1 ) dengan keputusan pembelian (Y 2 ) adalah linear.
commit to user
Tabel 8. ANOVA (harga dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Harga
Between Groups
Deviation from Linearity
30.296
7 4.328 1.621 .151
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara harga (X 2 ) dengan keputusan pembelian (Y 2 ) adalah linear.
3) Variabel Tempat (X 3 ) dengan Keputusan Pembelian (Y 2 )
Tabel 9. ANOVA (tempat dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Tempat
Between Groups
Deviation from Linearity
26.815
11 2.438 .935 .517
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara tempat (X 3 ) dengan keputusan pembelian (Y 2 ) adalah linear.
commit to user
Tabel 10. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian)
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F Sig. Keputusan *
Promosi
Between Groups
Deviation from Linearity
59.585
8 7.448 3.373 .004
Within Groups
59 Sumber: out put SPSS 17.00 for windows
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model
regresi antara promosi (X 4 ) dengan keputusan pembelian (Y 2 ) adalah linear.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat adanya variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas yang saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
a. Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif
b. Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi
c. Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif
commit to user
Tabel 11. Uji Autokorelasi
Model Summary b
Model
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
1.185 1.759 a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1.759. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1.759 < 2), dengan demikian model regresi tidak terjadi autokorelasi.
b. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Sayur Tabel 12. Uji Autokorelasi
Model Summary b
Model
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
1.310 1.844 a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1.844. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1.844 < 2), dengan demikian model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat adanya hubungan linier antara beberapa variabel bebas dari suatu model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas maka dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF(Varians Inflation Factor). Menurut Duwi Priyatno (2008: 39) dilakukan dengan melihat nilai VIF dan pada model regresi. Pedoman suatu model regresi yang mempunyai persoalan multikolinearitas adalah:
commit to user
persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya.
a. Uji Multikolinearitas Data dari Pasar Baru Tabel 13. Collinearity Statistics
Coefficients a
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF 1 (Constant) Produk
1.400 a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat diketahui koefisien VIF untuk produk adalah 1.325, koefisien VIF untuk harga adalah 1.313, koefisien VIF untuk tempat adalah 1.395 dan koefisien VIF untuk promosi adalah 1.400. Karena nilai VIF masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas
commit to user
Tabel 14. Collinearity Statistics
Coefficients a
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF 1 (Constant)
1.460 a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat diketahui koefisien VIF untuk produk adalah 1.617, koefisien VIF untuk harga adalah 1.244, koefisien VIF untuk tempat adalah 1.658 dan koefisien VIF untuk promosi adalah 1.460. Karena nilai VIF masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas.
5. Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value . Menurut Singgih Santoso (2001: 210) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
commit to user
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
a. Uji Heterokedastisitas Data dari Pasar Baru
Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Gambar 6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression
Standardized Predicted Value . Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa pada model regresi diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas yang serius. Dengan kata lain pada model tersebut varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, atau homoskedastisitas. Temuan ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel keputusan pembelian yang didasarkan pada variabel produk, harga, tempat dan promosi.
commit to user
Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Gambar 6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression
Standardized Predicted Value . Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa pada model regresi diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas yang serius. Dengan kata lain pada model tersebut varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, atau homoskedastisitas. Temuan ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel keputusan pembelian yang didasarkan pada variabel produk, harga, tempat dan promosi.