Kerangka Pemikiran

F. Kerangka Pemikiran

Berbagai kebijakan, termasuk Program Raskin yang dikeluarkan oleh pemerintah bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Namun demikian, kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah tersebut belum tentu sepenuhnya dapat mengenai sasaran sesuai yang diharapkan, dengan kata lain belum efektif. Sehingga untuk mengetahui efektivitas suatu program atau kebijakan, diperlukan indikator-indikator yang menjadi ukuran efektivitas kebijakan tersebut sehingga dapat diketahui seberapa jauh keefektifan dari kebijakan tersebut.

Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah, proses atau pelaksanaan manajemen sangat diperlukan agar segala pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Untuk itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara semua unsur yang mendukung tercapainya sasaran tersebut. Dalam hal ini kaitannya dengan kebijakan yang berorientasi pelayanan kepada publik, khususnya dalam memberikan kemudahan akses terhadap masyarakat miskin untuk mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau, maka pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal untuk memastikan bahwa program pemerintah ini berjalan dengan efektif, misalnya dalam pelaksanaan distribusi, proses monitoring dan sebagainya. Sehingga dengan adanya manajemen yang baik, pelaksanaan Program Raskin sebagai program subsidi pangan dari pemerintah kepada masyarakat miskin dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Proses manajemen yang dimaksud adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan proses pengawasan. Dari ketiga proses tersebut memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Perencanaan tanpa adanya pelaksanaan dan pengawasan tidak Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah, proses atau pelaksanaan manajemen sangat diperlukan agar segala pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Untuk itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara semua unsur yang mendukung tercapainya sasaran tersebut. Dalam hal ini kaitannya dengan kebijakan yang berorientasi pelayanan kepada publik, khususnya dalam memberikan kemudahan akses terhadap masyarakat miskin untuk mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau, maka pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal untuk memastikan bahwa program pemerintah ini berjalan dengan efektif, misalnya dalam pelaksanaan distribusi, proses monitoring dan sebagainya. Sehingga dengan adanya manajemen yang baik, pelaksanaan Program Raskin sebagai program subsidi pangan dari pemerintah kepada masyarakat miskin dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Proses manajemen yang dimaksud adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan proses pengawasan. Dari ketiga proses tersebut memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Perencanaan tanpa adanya pelaksanaan dan pengawasan tidak

Salah satu proses manajemen yang penting dalam kegiatan organisasi adalah pelaksanaan. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan bantuan pangan ini, maka perlu adanya dukungan dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang bersangkutan beserta unsur pelaksana lainnya. Sehingga dalam proses distribusinya dapat tepat kepada sasaran yang dituju, yaitu keluarga miskin berhak menerima manfaat beras Raskin tersebut. Efektivitas suatu program kegiatan merupakan hal yang mutlak diperlukan, tetapi seberapa jauh keefektifan kegiatan tersebut dapat terlaksana, merupakan hal yang masih menjadi pertanyaan. Untuk mengetahui hal itulah maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang efektivitas Program Raskin Tahun 2009 di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, mengingat bahwa Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan dengan jumlah keluarga miskin terbanyak di Kota Surakarta. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih jauh apakah Program Raskin di Kecamatan Banjarsari ini sudah berjalan dengan baik, dalam arti Program Raskin yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sebagai salah satu kebijakan yang dibuat untuk memberikan subsidi pangan terhadap Rumah Tangga Miskin yang layak menerimanya, tentu saja Program Raskin memiliki tujuan tertentu. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Program Raskin di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dapat dilakukan dengan menilai dari segi efektivitasnya, yaitu mengetahui sejauh mana pelaksanaan kebijakan tersebut telah mencapai tujuan yang diharapkan

dengan diukur berdasarkan indikator keberhasilan dari kebijakan tersebut. Tentu saja untuk mengetahui efektivitas kebijakan juga tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Efektivitas Program Raskin menyangkut pertama, ketepatan komunikasi dan koordinasi yang merupakan salah satu penentu kebijakan yang efektif melalui kejelasan ukuran dan tujuan kebjakan yang dinyatakan oleh ketepatan dan konsistensi dalam mengkomunikasikan ukuran dan tujuan kebijakan tersebut. Pelaksanaan kebijakan memerlukan persepsi dan pemahaman yang sama dalam pengalokasian tugas dan sumber daya. Selain itu komunikasi dan koordinasi akan mendukung pelaksanaan sosialisasi kebijakan, kejelasan aparat pelaksana dalam memberikan informasi akan mempermudah kelompok sasaran untuk mengetahui isi, tujuan, manfaat dan ketentuan dari kebijakan tersebut. Oleh karena itu, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta sebagai pemegang kebijakan pelaksanaan Raskin di tingkat Kecamatan harus mampu menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan para stakeholder dan kelompok sasaran. Kedua, Transparansi dan Akuntabilitas, yakni dalam Program Raskin dibukakan akses informasi kepada pemangku kepentingan Program Raskin, terutama Rumah Tangga Sasaran, yang harus mengetahui dan memahami adanya kegiatan Program Raskin serta dapat melakukan pengawasan secara mandiri. Selain itu, setiap pengelolaan kegiatan Program Raskin harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat maupun kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau yang telah disepakati. Ketiga, Sumber Daya yang Memadai yang merupakan faktor penunjang pelaksanaan

kebijakan, baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya material. Ketersediaan sumber daya yang memadai secara tidak langsung akan memperlancar pelaksanaan kebijakan. Keempat, sikap positif pelaksana akan timbul seiring adanya sumber daya yang memadai dan ketepatan komunikasi. Keduanya akan mendorong terbentuknya dukungan sikap pelaksana dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Terakhir adalah dukungan dan partisipasi kelompok sasaran, faktor ini ditentukan oleh adanya sumber daya yang memadai, ketepatan komunikasi dan koordinasi, transparansi dan akuntabilitas, dan sikap positif pelaksana. Sumber daya yang memadai, komunikasi yang baik dan sikap pelaksana yang mendukung kebijakan serta adanya transparansi dan akuntabilitas kebijakan akan mendorong kepatuhan dan daya dukung kelompok sasaran. Keseluruhan faktor-faktor tersebut satu sama lain saling berpengaruh terhadap efektivitas Program Raskin. Sehingga dengan mengetahui efektivitas program atau kebijakan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, setidaknya penelitian ini dapat memberikan rekomendasi tentang kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam menangani permasalahan pangan di masa yang akan datang. Kerangka pikir efektivitas Program Raskin dapat ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Program Pemerintah

(Beras untuk Keluarga Miskin)

Pedoman Pelaksanaan Program Raskin

Efektivitas Program diukur dengan : ¨ Ketepatan Komunikasi dan Koordinasi

Transparansi dan Akuntabilitas ¨ Sumber Daya yang Memadai

¨ Sikap Positif Pelaksana

¨ Dukungan dan Partisipasi Kelompok Sasaran

Keberhasilan Program Raskin