Perumusan Tujuan Pembinaan Materi Pembinaan

82 “Selama ini ketika saya melakukan pembinaan, tidak ada analisis khusus bagaimana kebutuhan sekolah imbas, saya melakukan pembinaan ketika ada permintaan dari sekolah imbas.” sumber: FGD tanggal 06 Mei 2017 Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, selama ini dalam pelaksanaan pembinaan hanya berdasarkan kepada kebutuhan sekolah imbas secara spontan pada saat meminta kepada Pembina agar diadakan pembinaan kepada sekolah imbas tersebut dan belum pernah dilakukan analisis kebutuhan di awal perencanaan pembinaan. Langkah analisis kebutuhan yang dilakukan adalah hanya melalui observasi langsung ke sekolah pada saat tengah pembinaan. Padahal, setiap sekolah imbas memiliki kekhasannya masing-masing. Oleh karena itu, mengetahui apa yang sangat dibutuhkan oleh masing-masing sekolah pada awal pembinaan tentunya akan sangat membantu agar Pembina dapat dengan segera memberikan masukan atau saran-saran lainnya untuk pemecahan masalah kebutuhan tersebut.

2. Perumusan Tujuan Pembinaan

Sejalan dengan belum adanya analisis kebutuhan yang dilakukan oleh sekolah induk, sehingga menyebabkan belum ada rumusan tujuan 83 yang dibuat secara spesifik bagi masing-masing sekolah imbas. Selama ini tujuan pembinaan bagi sekolah imbas didasarkan kepada tujuan utama program Adiwiyata yaitu menjadikan sekolah imbas sebagai sekolah Adiwiyata. Hal ini diungkapkan oleh dua sekolah imbas ketika diwawancarai, yang mengatakan: “Yang saya tau adalah tujuan program Adiwiyata jelas untuk menjadi sekolah Adiwiyata dimana seluruh warga sekolahnya terutama memiliki karakter cinta lingkungan. Tetapi untuk tujuan spesifiknya saya belum pernah tau. sumber: wawancara tanggal 03 November 2016 “Kalau untuk tujuan secara khusus saya kurang paham ya, itu kepala sekolah yang tau, tetapi yang jelas tentunya tujuan pembinaan adalah membantu sekolah kami menjadi sekolah Adiwiyata. sumber: wawancara tanggal 07 November 2016 Dalam pembinaan, rumusan tujuan menjadi bagian hal yang sangat krusial yang harus dibuat agar arah pembinaan arah dan sasaran pembinaan jelas, serta dapat diukur keberhasilan pembinaannya dengan bertolak dari tujuan awal yang telah dibuat. 84

3. Materi Pembinaan

Dalam pelaksanaan pembinaan Adiwiyata yang telah dijalankan selama ini, materi pembinaan ditentukan secara spontan ketika hendak dilakukan pembinaan kepada sekolah imbas. Belum ada penentuan materi pembinaan yang dibuat secara spesifik berdasarkan kebutuhan sekolah imbas. Ketua Adiwiyata sekolah induk menyampaikan bahwa dari segi mengenai materi pembinaan dibuat secara langsung ketika akan melakukan pembinaan, dimana berdasarkan kebutuhan sekolah imbas pada saat itu, dan tidak ada materi yang dipersiapkan sebelumnya: “Untuk materi pembinaannya tentu saja berdasarkan kebutuhan sekolah imbas itu sendiri. Jadi misalkan sekolah imbas menghubungi saya untuk meminta tolong agar diberikan masukan mengenai capaian di sekolahnya seperti apa, apa yang kurang dan yang perlu diperbaiki, maka dalam hal ini apabila saya ada waktu kosong, maka saya akan datang ke sekolah tersebut untuk melakukan pembinaan dengan memberikan masukan-masukan hingga memberikan contoh. Misalkan saja dalam pengelolaan sampah, pengelolaan tanaman, dan lainnya. Atau bisa juga misalkan ada permintaan dari sekolah imbas yang meminta untuk melakukan kunjungan studi banding atau observasi kepada sekolah induk, maka dalam hal itu pembinaan yang kami berikan adalah dengan memberikan gambaran dan penjelasan mengenai 85 proses-proses yang dilakukan dalam hal mengelola lingkungan sekolah kami seperti apa, sebagai bagian dari perwujudan sekolah Adiwiyata. ” sumber: wawancara tanggal 01 November 2016 Hal ini didukung pula dari pernyataan 2 dua sekolah imbas, yaitu: “Materi apa yang dibina biasanya ditentukan secara spontan ketika antara sekolah imbas dan sekolah induk memiliki waktu kosong yang sama untuk diadakan pembinaan. ” sumber: wawancara tanggal 03 November 2016 “Untuk materi dan waktu pembinaan biasanya dibicarakan langsung oleh Pembina dengan kepala sekolah terlebih dahulu. ” sumber: wawancara tanggal 07 November 2016 Kondisi dimana tidak ada penyusunan materi pembinaan terlebih dahulu akan menyulitkan baik bagi Pembina maupun sekolah imbas, karena tidak diketahui urutan materi apa yang menjadi prioritas yang harus dibina dimasing-masing sekolah, sehingga tujuan pembinaan menjadi sulit untuk tercapai.

4. Perencanaan Pembinaan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Adiwiyata dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat SDN 2 Tegowanu Wetan T2 942013121 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB IV

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi

0 0 313

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB II

1 17 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB I

0 1 22

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar T2 BAB IV

0 0 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB IV

0 0 31

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70