Monitoring dan Evaluasi Pembinaan

99 tersebut kurang banyak pertemuan-pertemuan yang diadakan. Konsistensinya memang bagus, namun sepertinya perlu juga untuk tatap muka secara rutin. ” sumber: wawancara tanggal 07 November 2016 Dari paparan diatas ditemukan bahwa dalam pelaksanaan pembinaan walaupun secara garis besar terlaksana, namun belum seutuhnya berjalan dengan baik, masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah induk, dimana kesulitan dalam melaksanakan pembinaan karena jadwal yang terbentur, kesulitan karena sekolah imbas kurang termotivasi mengikuti kegiatan pembinaan, kesulitan karena adanya rotasi kepala sekolah. Kemudian dari sekolah imbas juga menginginkan adanya pertemuan-pertemuan rutin sehingga dapat bertukar pikiran secara langsung.

7. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan

Berkaitan dengan pembinaan, kegiatan monitoring dilakukan pada saat pembinaan berlangsung dengan mengunjungi sekolah imbas langsung. Sedangkan untuk evaluasi kegiatan pembinaannya sendiri belum pernah dilakukan, yang dilakukan selama ini adalah evaluasi ketercapaian program Adiwiyata di sekolah-sekolah imbas dalam bentuk kunjungan secara langsung ke sekolah-sekolah imbas untuk melihat ketercapaian 100 Adiwiyata disekolah tersebut, kemudian memberikan masukan-masukan ataupun contoh-contoh kepada sekolah imbas. Selain itu juga berkenaan kewajiban administrasi, ada evaluasi dalam bentuk laporan kepada Dinas sebagai prasyarat sekolah Adiwiyata Mandiri berkenaan ketercapaian program tersebut disekolah imbas. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua Adiwiyata sekolah induk yang mengatakan: “Yang melakukan monitoring adalah Pembina dari sekolah induk dan juga pengawas dari Dinas Pendidikan serta dari Dinasi LH. Sedangkan untuk evaluasi dilakukan oleh tim penilai Adiwiyata Kota. Aspek yang dimonitoring adalah Sekolah imbas dan kendala-kendala dalam pelaksanaan Adiwiyata sedangkan aspek yang dievaluasi adalah hasil. Selama ini proses evaluasi dilakukan pada saat pembinaan dalam bentuk masukan-masukan, bersifat sebagai pengawasan . ” sumber: wawancara tanggal 01 November 2016 Hal senada diungkapkan oleh pengurus Adiwiyata kedua sekolah imbas yang mengatakan: “Selama ini evaluasi yang dilakukan oleh pembina dalam bentuk seperti pengawasan, dalam artian pengawas bertanya mengenai apa kendala sekolah dan kemudian memberikan masukan mengenai apa saja yang harus dilakukan oleh sekolah untuk menuju sekolah Adiwiyata yang cukup jelas menurut saya. Kalau misalkan evaluasi secara tertulis mungkin ada dilakukan pembina sendiri berkaitan dengan bentuk laporan pertanggungjawaban sekolah dalam rangka 101 mengikuti Adiwiyata Mandiri itu. ” sumber: wawancara tanggal 03 November 2016 “Selama ini dari pihak SD Marsudirini 77 mengunjungi SDN Salatiga 06 untuk melihat secara langsung upaya atau perubahan-perubahan apa yang dilakukan SDN Salatiga 06 untuk mempersiapkan diri mengikuti program Adiwiyata ini. ” sumber: wawancara tanggal 07 November 2016 Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa evaluasi untuk program pembinaan belum pernah dilakukan padahal evaluasi program sangat penting sebagai bentuk usaha untuk menilai bagaimana keseluruhan kegiatan pembinaan dari awal hingga akhir, dimana hasilnya digunakan untuk menjadi masukan untuk pelaksanaan pembinaan berikutnya serta untuk pengembangan pembinaan lebih lanjut. Evaluasi sebagai fungsi manajemen berguna untuk memberikan umpan balik pada proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada dan dapat diperbaiki untuk pembinaan selanjutnya. Selain itu pula evaluasi program berfungsi untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat program sehingga mendapatkan keputusan apakah program dilanjutkan, dihentikan, atau bahkan disebarluaskan. 102 Berdasarkan temuan-temuan pada studi pendahuluan mengenai model faktual pembinaan yang selama ini digunakan tertuang dalam gambar berikut. Gambar 4.1. Model Faktual Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa penyelenggaraan pembinaan sekolah imbas Adiwiyata yang selama ini dilaksanakan adalah sebagai berikut. Program Adiwiyata merupakan program yang dibuat dengan tujuan untuk membentuk rasa kepedulian dan cinta lingkungan dari masyarakat, yang dimulai Sosialisasi dan Bimbingan teknik Pelaksanaan pembinaan Evaluasi hasil Laporan Akhir Sekolah Adiwiyata tingkat Kabkota Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional Sekolah Adiwiyata Mandiri Kepedulian dan cinta lingkungan Program Adiwiyata Menjadi sekolah Adiwiyata Nasional dan mempunyai 10 sekolah imbas Program Pembinaan Adiwiyata bagi sekolah imbas 103 dari lingkungan sekolah. Program ini memiliki empat jenis penghargaan yang bertahap, mulai dari tingkat Kabupatenkota, provinsi, nasional, dan pada akhirnya menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, dimana syarat untuk menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri adalah sekolah tersebut sudah mencapai penghargaan Adiwiyata tingkat nasional serta memiliki minimal 10 sekolah binaan sebagai imbas Adiwiyata. Dalam program pembinaan, sebelum pembinaan dilaksanakan dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknik kepada sekolah-sekolah imbas mengenai pengenalan program Adiwiyata, administrasinya, serta bagaimana penerapannya di sekolah, setelah itu baru pembinaan dilaksanakan. Dalam pembinaan yang selama ini dijalankan, belum ada perencanaan dan pengorganisasian untuk pembinaan itu sendiri yang dibuat secara mendetail, sehingga pelaksanaan pembinaannya bersifat isidental, dimana apabila antara sekolah imbas dengan pembina memiliki waktu kosong yang sama, maka baru diadakan pembinaan. Untuk materi pembinaannya berdasarkan kebutuhan sekolah imbas pada saat itu. Pembinaan dilaksanakan di masing-masing sekolah imbas, dengan pembina datang untuk memantau keadaan lingkungan sekolah dan berdiskusi dengan ketua pengurus Adiwiyata 104 lainnya atau juga di sekolah induk dalam bentuk studi banding ke sekolah tersebut, sehingga sekolah imbas dapat melihat secara langsung bentuk fisik dan keadaan sekolah Adiwiyata, dan diharapkan dapat memberikan inspirasi pada masing-masing sekolah imbas. Untuk evaluasi yang dalam pembinaan, berbentuk evaluasi hasil pembinaan, yaitu melihat bagaimana capaian sekolah-sekolah imbas selama pembinaan, dilakukan ketika pembinaan dilaksanakan. Evaluasi berbentuk lisan yaitu dengan diskusi mengenai kekurangan dan kesulitan apa yang dihadapi sekolah imbas, kemudian pembina memberikan masukan-masukan dan saran serta memberi contoh kepada sekolah imbas. Belum ada evaluasi khusus untuk program pembinaan itu sendiri yang dilaksanakan selama ini, sehingga belum dapat diketahui bagaimana keberhasilan dan kelemahan dari program yang selama ini dijalankan, padahal evaluasi program sangat penting dilakukan sebagai bahan masukan untuk perbaikan atau peningkatan ketercapaian tujuan. Setelah evaluasi dilakukan, dibuat laporan mengenai kegiatan pembinaan serta capaian masing- masing sekolah imbas untuk diajukan sebagai prasyarat sekolah Adiwiyata Mandiri. 105

C. Deskripsi dan Analisis Kebutuhan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Adiwiyata dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat SDN 2 Tegowanu Wetan T2 942013121 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB IV

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi

0 0 313

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB II

1 17 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB I

0 1 22

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar T2 BAB IV

0 0 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB IV

0 0 31

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70