21
C. Mata Pelajaran IPS
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak hanya terbatas pada perguruan tinggi saja, namun diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Pengajaran IPS
yang telah dilaksanakan sampai saat ini, baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi, tidak menekankan kepada aspek keilmuannya, melainkan lebih
ditekankan kepada segi praktis mempelajari, menelaah, mengkaji gejala masalah sosial, yang tentu saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing
Nursid Sumaatmadja, 1980: 9. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang
Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya Trianto, 2010: 171. Seperti yang dikemukakan oleh Nursid
Sumaatmadja 1980: 10 bahwa sebenarnya IPS ini berinduk kepada Ilmu Sosial dengan pengertian teori, konsep, dan prinsip yang diterapkan pada IPS adalah
teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku pada Ilmu Sosial. Hal ini tegaskan oleh Saidihardjo Hidayati, 2002: 17, bahwa pengajaran IPS untuk pendidikan
dasar dan menengah merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademis Ilmu-ilmu Sosial yang diorganisir dan disajikan secara
ilmiah dan pedagogispsikologis pendidikan dasar dan menengah dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Mengenai tujuan pengajaran IPS secara umum dikemukakan oleh Fenton Hidayati, 2002: 21, yaitu untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga
negara yang baik, mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya. Hal ini sejalan dengan pendapat
22 Nursid Sumaatmadja 1997: 1.8 yang menyatakan bahwa IPS bertujuan untuk
membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Pendapat lain mengenai tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat Trianto,
2010: 176. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan dan direalisasikan secara baik. Adapun perincian
mengenai rumusan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Awan Mutakin Trianto, 2010: 176
177 yaitu: 1.
memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat, 2.
mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, 3.
mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat, 4.
menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil
tindakan yang tepat, 5.
mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat, 6.
memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral, 7.
fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi,
8. mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam
kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a
23 democratic society
” dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap
persoalan yang dihadapkan, dan 9.
menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.
Setiap lembaga pendidikan di Indonesia memiliki tujuan institusional masing-masing, yaitu hasil penjabaran mengenai tujuan pendidikan nasional.
Selanjutnya, penjabaran mengenai tujuan institusional tersebut dinamakan dengan tujuan kurikuler. Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang harus dicapai pada
setiap mata pelajaran atau bidang studi yang berlaku untuk setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dan tercantum
dalam kurikulum yang telah disusun. Nursid Sumaatmadja 1980: 48 menjelaskan bahwa hakikat IPS merupakan perpaduan pengetahuan dari Ilmu-
ilmu Sosial dan harus mencerminkan sifat interdisipliner atau sekurang-kurangnya multidimensional. Oleh sebab itu, tujuan kurikuler pengajaran IPS yang harus
dicapai yaitu membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan di masyarakat. Kemampuan berkomunikasi dan keahlian siswa juga
dibutuhkan dalam hubungan mereka dengan lingkungan masyarakat. Pembekalan siswa dengan keterampilan hidup serta kemampuan mengembangkan
pengetahuannya sangat diperlukan dalan kehidupannya untuk menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan cabang ilmu-ilmu sosial
dan bertujuan untuk membina peserta didik menjadi warga negara yang baik serta dapat membekalinya dengan keterampilan sosial maupun keterampilan intelektual
24 dalam rangka merealisasikan tujuan nasional. Mata pelajaran IPS sangat
berpengaruh terhadap upaya penanaman sikap nasionalisme siswa. Jika guru telah menyampaikan hakikat pembelajaran IPS dengan baik, maka bukan hanya
peningkatan nilai akademiknya saja yang terlihat, akan tetapi pembentukan nilai dan sikap pada diri siswa, termasuk penanaman sikap nasionalisme siswa dapat
terwujud dengan baik.
D. Penanaman Sikap melalui Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar