Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

30

E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Setiap manusia memiliki sifat dan ciri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Sama halnya dengan siswa sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal sikap, perasaan, serta minat, karena karakteristik siswa sangat erat kaitannya dengan kemampuan intelektual, berpikir, maupun kemampuan psikomotor. Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya Sardiman A.M., 2001: 118. Guru perlu mengetahui dan memahami segala hal yang berkaitan dengan karakteristik siswanya, sehingga dapat menentukan bagaimana pola kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik siswa. Adapun karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar antara lain berupa pengetahuan, gaya belajar, usia, tingkat kematangan, minat, lingkungan sosial ekonomi, hambatan-hambatan lingkungan dan kebudayaan, intelegensi, keselarasan dan attitude, prestasi belajar, dan motivasi Sardiman A. M., 2001: 119. Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah Abu Ahmadi Munawar Sholeh, 2005: 38. Pada masa ini, anak lebih mudah untuk dilatih dan dididik dibandingkan masa sebelum dan sesudahnya. Anak memiliki keinginan yang cukup tinggi dalam hal perkembangan intelektualnya. Oleh karena itu, untuk mengembangkan 31 kemampuan intelektualnya, maka anak memerlukan satu lingkungan sosial baru yang lebih luas dari lingkungan keluarga, yaitu sekolah. Melalui sekolah, pekembangan sosial anak menjadi lebih pesat. Mereka menyukai segala hal yang berkaitan dengan kepentingan teman sebayanya. Segala bentuk perkembangan anak tersebut akan mendasari adanya ciri- ciri anak. Seperti pernyataan Abu Ahmadi Munawar Sholeh 2005: 39 40 bahwa sifat khas anak kelas tinggi adalah sebagai berikut. 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan- pekerjaan yang praktis. 2. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar. 3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran- mata pelajaran khusus. Ahli yang mengikuti teori faktor, menafsirkan hal tersebut sebagai permulaan menonjolnya faktor-faktor. 4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan seorang guru atau orang- orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. 5. Pada masa ini anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. 32 Perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku di masyarakat Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 110. Dengan kata lain, sikap yang ditunjukkan anak dalam kesehariannya menunjukkan kesesuaian perkembangan moral yang berkembang di lingkungan masyarakatnya. Berdasarkan penjelasan yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS sekolah dasar, penanaman nilai dan sikap sangat dibutuhkan untuk anak usia SD, karena selain dapat menuntun anak menjadi cerdas, namun juga memiliki pribadi serta sikap yang positif.

F. Kajian Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 2 KESUMADADI LAMPUNG TENGAH

2 12 78

PERANAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PENANAMAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH PERANAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PENANAMAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SD NEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN.

0 0 213

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KALIPUTU KUDUS

0 0 19

PENANAMAN RASA NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI JATILAWANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - repository perpustakaan

0 0 17

PENINGKATAN RASA NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KLAHANG - repository perpustakaan

0 0 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nasionalisme - PENINGKATAN RASA NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KLAHANG - repository perpustakaan

0 0 33

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15