Ornamen Non-geometris Ornamen atau Ragam Hias

23 dengan simbol-simbol yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Herusatoto 1991: 12 menerangkan mengenai simbol. Terdapat juga simbol-simbol yang terbina selama berabad-abad. Lambang-lambang purba seperti api, air, matahari, ikan dan sebagainya mempunyai fungsi yang kadang-kadang religius, kadang- kadang seni dan kadang-kadang teknis semata-mata sebagai alat komunikasi. Sebetulnya aspek-aspek tersebut tak dapat dipisahkan dan dalam lingkungan kebudayaan kuno memang berjalan bersama-sama. Contoh: huruf hiroglif di Mesir kuno. Huruf-huruf tersebut menggambarkan sesuatu, jadi menggandung berita, tetapi tidak lewat huruh-huruf biasa, satu huruf satu bunyi misalnya, melainkan lewat lambang-lambang keagamaan kuno yang sekaligus merupakan ekspresi seni yang indah sekali. Jadi simbol digunakan untuk menjelaskan makna, menyampaikan berita, juga sebagai peninggalan bukti sejarah. Untuk memperjelas pengertian mengenai simbol akan dijelaskan perbedaan tentang isyarat, tanda-tanda, lambang atau simbol yang selama ini masih sering bertukar pengertian. Menurut Herusatoto 1991 adapun perbedaan dari ketiganya adalah. 1 Isyarat dapat berupa bentuk-bentuk Gerak tubuhanggota badan, suara-suarabunyi, sinar, asap, misalnya isyarat-isyarat morse, kibaran-kibaran bendera. 2 Tanda-tanda dapat berupa benda-benda atau bentuk-bentuk Contoh: tugu-tugu jarak jalan kilometer, tanda-tanda lalu lintas, tanda- tanda pangkatjabatan. Tanda bisa berupa hal atau keadaan seperti, ada awan tanda akan hujan, ada asap tanda ada api. 3 Lambang atau simbol dapat berupa benda-benda atau bentuk Contoh: lambang partai, palang merah, Garuda Pancalisa, salib, bulan bintang, simbol organisasi PBB, Departemen, sekolahuniversitas. Lambang bisa 24 berupa hal atau keadaan seperti misalnya: seloka, pepatah, candra sengkala, kisahdongeng. Simbol dapat menjadi bagian terkecil dari sebuah isyarat dan tanda, sementara isyarat dan tanda bisa jadi mengandung makna simbolis di dalamnya. Warna dapat juga digunakan sebagai simbol. Pada tradisi masyarakat Yogyakarta warna sesuatu benda dapat dipakai untuk mengungkapkan isi hatinya, seperti di Kraton Yogyakarta. Warna digunakan sebagai simbol suatu yang ingin diungkapkan, makna dibalik suatu benda. Dalam buku yang berjudul Adat Istiadat Daerah Istimewa Yogyakarta terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 19761977: 253 menerangkan bahwa terdapat beberapa warna yang digunakan sebagai simbol oleh Kraton Yogyakarta. 1 Warna kuning adalah simbol segala sesuatu yang mengandung makna ketuhanan. Pada upacara-upacara adat sering dipakai cengkir gading. Di kraton Yogyakarta terdapat bangunan yang disebut Gedong Kuning. 2 Warna merah melambangkan keberanian. Bendera negara RI merah putih, dapat pula warna merah diartikan marah misalnya pada waktu seseorang sedang marah ia lalu berkirim surat dengan tinta merah.arti lain lagi merah sebagai tanda bergembira. 3 Warna gelap tanda berkabung. Bunga tanda bela sungkawa biasanya berwarna gelap. 4 Warna hijau gadung Mlati menurut kepercayaan masyarakat Jawa Tengah adalah warna kesukaan Nyai Roro Kidul. 5 Warna biru lambang kesetiaan 25 6 Warna hijau lambang ramah tamah, tentrem 7 Warna hitam tanda keabadian Menurut Sanyoto 2010: 46-51 mendeskripsikan karakter dan simbolisasi warna adalah sebagai berikut. Tabel 3. Karakter dan Simbolisasi Warna Warna Karakter Simbol Kuning Terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah, hangat Kecerahan, kehidupan, kegembiraan, kemenangan, kemeriahan, peringatan Kuning Emas agung Keagungan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, dan kekuatan Jingga Orange Dorongan, semangat, merdeka, anugrah, bahaya Kemerdekaan, penganugerahan, kehangatan, keseimbangan, Merah Menaklukkan, ekspansif, dominan berkuasa Nafsu primitif, marah, berani, perselisihan, bahaya, perang, seks, kekejaman, kesadisan Ungu Keangkuhan, kebesaran, kekayaan Kebesaran, kejayaan, keningratan, kebangsawanan, kebijaksaan, pencerahan Biru Dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang, berkesan jauh, mendalam, tak terhingga, cerah Keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian, stabilitas, keharmonian, kesatuan, kepercayaan, keamanan Hijau Segar, muda, hidup, tumbuh Kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, keimanan, pengharapan, kealamian, lingkungan, keseimbangan, dll Putih Positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah Cahaya, kesucian, kemurnian, kejujuran, 26 ketulusan, kedamaian, kebenaran, kesopanan, kehalusan, kelembutan, kewanitaan, kebersihan, simpel, kehormatan Hitam Menekan, tegas, mendalam, depresive Kesedihan, malapetaka, kesuraman, kemurungan, kegelapan, kematian, teror, kejahatan, kesalahan, rahasia, ketakutan, seksualitas, penyesalan, amarah, duka cita Abu-abu menyenangkan Ketenangan, kebijaksanaan, keredahhatian, turun tahta, suasana kelabu, keragu- raguan Coklat Kedekatan hati, sopan, arif bijaksana, hemat, hormat Kesopanan, kearifan, kebijasanaan, kehormatan Sumber: Sanyoto, 2010

E. Segitiga

Bentuk segitiga yang meruncing dapat menjadi suatu penunjuk arah, untuk itu kesan yang timbul adalah pencapaian tujuan. Bentuk ini dapat menyimbolkan stabilitas namun dapat pula sebaliknya. Dalam spiritualitas bentuk ini digunakan untuk mewakili pengenalan diri, dan pencerahan, Santoso, 2012. Bentuk dasar segitiga pada standar rambu-rambu K3 digunakan sebagai simbol peringatan yang didukung dengan warna kuning dan garis tepi outline hitam. Menurut Hornung dalam Santoso 2012 menjelaskan bahwa segitiga merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam.