2.4. Kerangka Konsep
Penulis ingin meneliti tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja kerja perawat pelaksana di rumah sakit. Berdasarkan tinjauan
kepustakaan pengembangan kerangka konsep meliputi: 1 hubungan interpersonal, 2 gaya kepemimpinan, dan 3 standard kinerja.
1. Hubungan interpersonal
Teori keperawatan Peplau tentang hubungan interpersonal menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain dengan
menggunakan hubungan dasar antar manusia Tommey Aligood, 2006. Seorang pemimpin selain mempunyai kemampuan inteligensia, kemantangan
emosi, integritas, percaya diri, berpengaruh, energik, bertanggung jawab, serta komunikatif juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan stafnya
sehingga dapat membangun suatu hubungan kerja dan tercipta suatu suasana lingkungan kerja yang sinergis dan kondusif.
2. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan perwujudan dari tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin yang membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu. Menurut Bass dan Avalio 2004, gaya kepemimpinan ada 2 yaitu : 1 gaya kepemimpinan transformasional yang
meliputi idealized influence attributed, idealized influence behavior, inspirational motivation, intelectual stimulation, individual consideration, dan
2 gaya kepemimpinan transaksional meliputi contingent reward, management by exception active, management by exception passive, laissez faire.
Universitas Sumatera Utara
Konsep gaya kepemimpinan ini pemimpin secara langsung bertanggung jawab, melibatkan orang lain berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
membangun dan mengembangkan hubungan yang mengarah pada pemberdayaan yang pada gilirannya dapat memungkinkan pencapaian tujuan serta didasarkan
pada pemenuhan kewajiban kontrak dan dilaksanakan dengan menetapkan tujuan, memantau dan mengendalikan hasil.
3. Kinerja
Menurut Swansburg 2000 standar kinerja merupakan salah satu alat yang dapat dipercaya oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya perawat
dan produktivitasnya. Penilaian kinerja harus memenuhi tuntutan tuntutan legalitas yang mencakup tentang standarisasi, analisa kinerja yang jelas dan
berhubungan dengan tingkatan pelatihan. Penilaian kinerja adalah alat yang dapat dipercaya oleh menejer perawat dalam mengontrol sumber daya dan mengontrol
produktivitas. Standar kinerja tersebut meliputi: 1 asuhan keperawatan pasien: melakukan fungsi primer perawat profesional, 2 manajemen personel
keperawatan: merencanakan asuhan keperawatan pasien, 3 manajemen personel keperawatan: pengawasan kegiatan tim, 4 manajemen peralatan dan bahan:
mengenali kebutuhan-kebutuhan, 5 perencanaan perawatan pasien: pelatihan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan anggota tim, 6 perencanaan perawatan
pasien: mengkoordinasikan sumber keperawatan esensial, 7 mengajari pasien merawat dirinya sendiri, 8 evaluasi proses perawatan, menjalankan audit,
9 administrasi personel:
menyusun peringkat
kinerja anggota
tim,
Universitas Sumatera Utara
dan 10 pengembangan diri: menjalankan program aktivitas pendidikan berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Interpersonal
relationship Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Transformasional 1.
Idealized influence Attributed: berkharisma, punya power, melakukan kontrak awal
membangun hubungan dengan bawahan. 2.
Idealized influence Behavior: berpusat pada nilai-nilai,
keyakinan dan misi. 3.
Inspirational Motivation: hubungan yang terbina menggugah semangat tim, antusias dan
optimis. 4.
Intelectual stimulation: menarik simpatik pengikutnya, menstimulasi staf berpikir kreatif
dan menemukan solusi. 5.
Individual consideration: memperhatikan kebutuhan dan kepuasan staf, pengembangan
dan aktualisasi diri. 6
Gaya Kepemimpinan Transaksional 1.
Contingent reward: memberikan gambaran tentang keadaankondisi stafnya, menghargai
dan memberi imbalan. 2.
Management by exception active: fungsi manajemen sebagai control.
3. Management by exception passive:
melakukan intervensi sebagai transaksi
korektif pasif. 4.
Laissez faire: menghindari membuat keputusan, tidak menggunakan wewenang.
Standar kinerja 1.
Asuhan keperawatan pasien: melakukan fungsi primer perawat
professional. 2.
Manajemen personel keperawatan: merencanakan asuhan keperawatan
pasien. 3.
Manajemen personel keperawatan: pengawasan kegiatan tim.
4. Manajemen peralatan dan bahan:
mengenali kebutuhan-kebutuhan. 5.
Perencanaan perawatan pasien: pelatihan, mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan anggota tim. 6.
Perencanaan perawatan pasien: mengkoordinasikan sumber
keperawatan esensial. 7.
Mengajari pasien: merawat dirinya sendiri.
8. Evaluasi proses perawatan:
menjalankan audit. 9.
Administrasi personel: menyusun peringkat kinerja anggota tim.
10. Pengembangan diri: menjalankan
program aktivitas pendidikan berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan desain penelitian, waktu dan tempat, populasi, pengambilan sampel, ukuran sampel, instrumen, pengumpulan data,
analisa data, validitas, reliabilitas, dan pertimbangan etik.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian akan dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi yang ada.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah sakit yang ada di provinsi Sumatera Utara pada sepuluh rumah sakit milik pemerintah yaitu RSUP H. Adam Malik Medan,
RSUD Pirngadi Medan, RSUD Djoelham Binjai, RSU dr. G.L Tobing Tanjung Morawa, RS. Bangkatan Binjai, RS. TK IV Binjai, RSUD Tarutung, RS. Putri
Hijau Medan, RSU Tanjung Pura Langkat dan RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar. .Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei sampai dengan Juni
2014. Peneliti ingin mengetahui secara empiris pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara