BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan desain penelitian, waktu dan tempat, populasi, pengambilan sampel, ukuran sampel, instrumen, pengumpulan data,
analisa data, validitas, reliabilitas, dan pertimbangan etik.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian akan dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi yang ada.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah sakit yang ada di provinsi Sumatera Utara pada sepuluh rumah sakit milik pemerintah yaitu RSUP H. Adam Malik Medan,
RSUD Pirngadi Medan, RSUD Djoelham Binjai, RSU dr. G.L Tobing Tanjung Morawa, RS. Bangkatan Binjai, RS. TK IV Binjai, RSUD Tarutung, RS. Putri
Hijau Medan, RSU Tanjung Pura Langkat dan RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar. .Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei sampai dengan Juni
2014. Peneliti ingin mengetahui secara empiris pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah kepala ruangan pada 10 rumah sakit milik pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 169 orang
dengan kriteria inklusi : 1 pendidikan sarjana keperawatan, dan 2 masa kerja lebih dari 1 tahun sebagai kepala ruangan.
3.3.1 Pengambilan sampel
Penelitian ini menggunakan metode probability sampling yaitu pemilihan sampel secara acak dalam suatu populasi, dimana masing masing
populasi dari setiap rumah sakit mempunyai peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel dengan cara dirandom. Tehnik pengambilan sampel yaitu simple
random sampling. Pada metode jumlah unit sampel yang digunakan dipilih secar acak dengan elemen populasi yang mempunyai peluang atau probabilitas
yang sama Polit Beck, 2012.
3.3.2 Ukuran sampel
Jumlah sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan power analysis. Power analysis digunakan untuk
menghitung jumlah subjek dalam studi ini. Power analysis digunakan untuk memastikan signifikan hasil studi. Ada tiga komponen untuk menghitung sampel
size yang diinginkan yaitu: dengan menggunakan alf a “α” = level significance,
1-beta 1- β =power test, gamma “γ” = effect size Polit Hungler, 2012.
Penelitian ini mengukur dua variabel yaitu pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan kinerja perawat dengan menggunakan medium effect size 1-
β = .20, alfa level α = .05 dan power test = .70. Maka sampel penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan tabel power analysis berjumlah 167 orang kepala ruangan dari 10 rumah sakit pemerintah yang ada di provinsi Sumatera Utara.
3.4. Pengumpulan data 3.4.1 Tahap persiapan
Prosedur pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat surat izin penelitian yang diperoleh dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara dan selanjutnya menyampaikan surat ijin tersebut ke rumah sakit yang di teliti.
3.4.2 Tahap pelaksanaan
Setelah mendapat persetujuan dari rumah sakit maka peneliti bertemu dan melakukan kontrak dengan instruktur klinik yang berperan menjadi responden.
Kemudian peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian yang akan dilakukan serta cara-cara bagaimana mengisi kuesioner. Setelah mendapat
persetujuan responden, responden diharapkan dapat mengisi kuesioner secara obyektif sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional
3.5.1 Variabel independen
Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku yang dilakukan oleh
kepala ruangan dalam memimpin perawat pelaksana pada rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Gaya kepemimpinan tranformasional gaya kepemimpinan yang
ditunjukkan oleh kepala ruangan dengan penuh kharisma, inspirasi, mempengaruhi dan memotivasi stafnya dalam upaya meningkatkan kinerja
sebagai perawat pelaksana pelaksana pada rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara.
Gaya kepemimpinan transaksional merupakan gaya kepemimpinan yang
mempunyai ciri contingen reward, management by-expection dan laissz faire yang diyakini oleh kepala ruangan untuk mempengaruhi dan memotivasi stafnya
dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai perawat pelaksana pada rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara.
Adapun sub variabel dalam gaya kepemimpinan transformasional adalah adalah :
Pengaruh ideal idealized influence attributed merupakan perilaku
kepala ruangan yang membuat perawat pelaksana mengangumi, menghormati dan sekaligus mempercayainya.
Pengaruh ideal perilaku idealized influence behavior merupakan
tindakan dari kepala ruangan yang berpusat pada nilai-nilai, keyakinan dan misi
Stimulasi intelektual intellectual stimulation merupakan tindakan kepala
ruangan yang mampu mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi perawat pelaksana, mendemonstrasikan komitmennya terhadap seluruh tujuan
organisasi dan mampu menggugah spirit tim dalam organisi melalui penumbuhan rasa antusias dan optimis.
Universitas Sumatera Utara
Konsiderasi individu individual consideration adalah Sikap kepala
ruangan yang mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan bawahan, memperhatikan kebutuhan-kebutuhan bawahan dan pengembangan
karir. Sedangkan sub variabel dalam gaya kepemimpinan Transaksional adalah :
Contingent reward merupakan penghargaan yang diberikan oleh kepala
ruangan kepada perawat pelaksanan karena tugas telah dilakukan berupa imbalanbonus, bertambahnya penghasilan atau fasilitas.
Management by exception merupakan kepala ruangan menekankan fungsi
manjemen sebagai control. Kepala ruangan hanya melihat dan mengevaluasi apakah ada kesalahan untuk diadakan koreksi, pimpinan memberikan intervensi
pada bawahan apabila standar tidak dipenuhi atau dilaksanakan.
Stimulasi intelektual intellectual stimulation merupakan tindakan kepala
ruangan yang mampu mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan, mendemonstrasikan komitmennya terhadap seluruh tujuan organisasi
dan mampu menggugah spirit tim dalam organisi melalui penumbuhan rasa antusias dan optimisme .
Laissez faire merupakan perilaku kepala ruangan yang kompromi, kepala
ruangan membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. 3.5.2 Variabel dependen
Kinerja merupakan penampilan dari pada hasil kerja perawat pelaksana
secara nyata baik secara kualitas maupun kuantitas yang dievaluasi berdasarkan standar-standar tertentu pada rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1 Instrumen