Kinerja perawat Kekuatan dan keterbatasan Penelitian

5.2. Kinerja perawat

Hasil kuisioner yang diperoleh dari 167 responden diperoleh total skor untuk kinerja perawat adalah 17.372 dengan skor tertinggi 24.048 36x4x167. Dari hasil data tersebut diperoleh 72 dari 167 orang responden kinerja perawat di rumah sakit. Bila ditinjau dari karakteristik kepala ruangan dari 10 rumah sakit pemerintah yang diteliti didapatkan laki-laki 24 orang 14,2 dan perempuan 145 orang 85,8. Frekwensi rentang umur terbanyak adalah 36-45 tahun sebanyak 110 orang 65,1 dengan lama masa kerja terbanyak adalah 6-10 tahun sebanyak 70 orang 41,4. Responden terbanyak dari Rumah Sakit H. Adam Malik sebanyak 32 0rang 18,9 Menurut Ilyas 2002 kinerja adalah penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok. Berdasarkan hasil penelitian Rivai 2005 menyatakan bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, masa kerja dan lingkungan kerja namun pengaruh yang ditunjukkan tidak langsung. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur terbanyak adalah 36-45 tahun dengan lama masa kerja 6-10 tahun. Pada usia ini kepala ruangan sudah cukup matang sebagai seorang pemimpin dan energik dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai kepala ruangan Universitas Sumatera Utara

5.3. Kekuatan dan keterbatasan Penelitian

Kekuatan dari penelitian ini adalah: 1 menggunakan instrumen Multifactor Leadership Quesionnaire MLQ yang dikembangkan oleh Bass dan Avalio. Instrumen ini di translation dari bahasa aslinya Inggris oleh pakar yang memahami gaya kepemimpinan dalam keperawatan, 2 dilakukan uji validitas oleh tiga expert keperawatan, 3 dilakukan pilot study untuk mengetahui konsistensi item kuesioner, 4 menentukan sample dengan power analysis, tehnik pengambilan sample dengan simple random sampling, dan 5 menggunakan analisa uji parametrik. Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah: Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah kepala ruangan. Mengingat jumlah sampel yang yang terbatas dari setiap rumah sakit untuk memenuhi kuota populasi dan sampel peneliti melakukan penelitian pada sepuluh rumah sakit pemerintah yang ada di provinsi Sumatera utara. Sesuai dengan kriteria inklusi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sarjana keperawatan dan masa kerja lebih dari 1 tahun sebagai kepala ruangan. Ini juga semakin meminimalkan peneliti dalam memperoleh populasi dan sampel penelitian karena dibeberapa rumah sakit yang tempat melakukan penelitian ada kepala ruangan dengan latar belakang pendidikan bukan sarjana keperawatan. Kurangnya pemahaman kepala ruangan dalam mengisi kuisioner yang peneliti bagikan kepada responden. Ini disebabkan bervariasinya latar belakang pendidikan responden. Artinya ada responden langsung dari sarjana keperawatan, Universitas Sumatera Utara ada responden dari SPK, melanjut ke Diploma III keperawatan dan S1 keperawatan, ada yang dari latar belakang DIII ke S 1 keperawatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN