Analisis Sobel Pengujian Hipotesis

yang merasa senang dan puas akan barangjasa yang telah dibelinya, akan berpikir untuk membeli ulang kembali barangjasa tersebut. Pembelian yang berulang akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap suatu barangjasa Band, 1991. Menurut Kotler, Bowen, Makens 1999: 156, minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat. Sehingga dapat dikatakan minat beli bisa muncul ketika penggunaan strategi promosi tepat sasaran. Selain itu strategi promosi juga akan menjadi penggerak dalam memunculkan minat beli dimana terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh konsumen.

3. Pengaruh Minat Beli terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Matahari Department Store Hasil statistik uji regresi sederhana diperoleh t hitung sebesar 6,905 dengan nilai signifikansi 0,000, oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,523; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen Matahari Department Store ” terbukti. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,233; hal ini berarti bahwa Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas pelayanan sebesar 23,3, sedangkan sisanya sebesar 76,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Menurut Assael 1995 ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen. Pertama adalah konsumen itu sendiri. Ada dua unsur dari konsumen itu sendiri yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu pikiran konsumen yang meliputi kebutuhanmotivasi, persepsi, sikap, dan karakteristik konsumen yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian konsumen. Faktor kedua adalah faktor lingkungan yang terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub dan lintas budaya, kelas sosial, face to face group dan situasi lain yang menentukan. Selain itu, faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah minat beli. Menurut Simamora 2002: 131, minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Kotler dan Keller 2003: 186 mengatakan bahwa the consumer may also form an intention to buy the most preffered brand yang berarti bahwa konsumen mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk berdasarkan pada sebuah merek. Menurut Kotler, Bowen, Makens 1999: 156, mengenai minat beli: minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu