Kuasa BUD Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD

40

5. Contoh Format Buku Besar Pembantu

PROVINSIKABUPATENKOTA BUKU BESAR PEMBANTU SKPD Nama Akun : Belanja Barang Kode Akun : xxx Pagu APBD : Pagu APBD Revisi : Tanggal Uraian Ref Debet Rp Kredit Rp Saldo Rp 31 Jan Posting bulanan dari jurnal khusus belanja UP 500.000 500.000 Jumlah .........,.................... PPK-SKPD Tandatangan Nama Lengkap NIP Sumber: Diolah dari SE BAKD Nomor 900316 Tahun 2007 E. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Prosedur Akuntansi Belanja di SKPD Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi belanja di SKPD adalah:

1. Kuasa BUD

Kuasa BUD menerbitkan dan menyampaikan SP2D kepada Pengguna Anggaran berdasarkan SPM yang diajukannya paling lama 2 dua hari kerja 41 terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Menurut SE BAKD nomor SE 900316 tahun 2007, Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap dan berkas ketiga diberikan kepada PPK-SKPD. PPK-SKPD dapat membukukan transaksi belanja periode sebelumnya, baik belanja UPGU maupun belanja langsung, pada saat menerima SP2D-GUSP2D–GU Nihil danatau SP2D Ls tergantung kebijakan cut off pengakuan belanja yang diterapkan.

2. Bendahara Pengeluaran

Dalam prosedur akuntansi belanja, Bendahara Pengeluaran wajib menyampaikan LPJ-UP; LPJ-TU; SPJ-Administratif kepada Pengguna Anggaran; dan SPJ-Fungsional kepada PPKD. Penyampaian LPJ-UP dan TU melalui PPK-SKPD dimaksudkan agar PPK-SKPD melakukan verifikasi terlebih dahulu atas LPJ-UP dan LPJ-TU, sebelum Pengguna Anggaran mengotorisasi dan menerbitkan SPM-GU dan mengesahkan LPJ-TU. Setelah melakukan verifikasi, PPK-SKPD dapat membukukan seluruh transaksi belanja dengan UPGU dan TU tersebut sesuai dengan kode akun dan jumlah yang terdapat dalam LPJ-UP dan LPJ-TU. Pembukuan belanja langsung baik berupa belanja gaji maupun belanja barang dan jasa dapat dilakukan oleh PPK-SKPD ketika dia menerima SP2D-LS dari Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPJ Administrastif kepada Pengguna Anggaran, melalui PPK-SKPD, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan paling lambat pada hari kerja terakhir bulan tersebut untuk SPJ administratif pada bulan terakhir tahun anggaran. Setelah melakukan verifikasi atas SPJ Administrastif, PPK-SKPD dapat membukukan seluruh belanja baik dengan UPGU; TU; maupun dengan Ls sesuai dengan kode akun dan jumlah yang terdapat dalam SPJ Administratif. Pembahasan mengenai Cut OFF pisah batas pengakuan belanja ada pada subbab G bab ini.

3. PPK-SKPD

Dalam prosedur akuntansi belanja, PPK-SKPD bertugas melakukan verifikasi atas semua jenis pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran sebelum 42 disampaikan kepada Pengguna Anggaran. PPK-SKPD dapat membukukan transaksi belanja UPGU dan belanja TU serta penyetoran kelebihan UP dan TU pada saat verifikasi atas LPJ-UP dan LPJ-TU telah selesai dilakukannya, sedangkan transaksi belanja langsung dapat dibukukannya pada saat menerima SP2D dari kuasa BUD. Akan tetapi, PPK-SKPD dapat juga membukukan seluruh transaksi belanja ketika verifikasi atas SPJ Administratif Bendahara Pengeluaran telah selesai dilakukannya. Pembahasan mengenai Cut OFF pisah batas pengakuan belanja ada pada subbab G bab ini.

4. Fungsi Akuntansi di SKPKD