27
L. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Periksalah jawaban saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada di belakang modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai
dengan kunci jawaban dan gnakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.
Rumus = Jumlah jawaban yang benar
x 100
Jumlah semua soal Penjelasan tingkat penguasaan:
90 - 100 = sangat baik 80 - 89 = baik
70 - 79 = cukup 60 - 69 = kurang
Jika Saudara dapat mencapai tingkat penguasaan di atas 80 Saudara dapat melanjutkan dengan materi selanjutnya. Akan tetapi kalau nilai Saudara
kurang dari 80 maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang belum Saudara kuasai.
28
BAB IV KEGIATAN BELAJAR II
PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA DI SKPD Indikator Keberhasilan:
Setelah melaksanakan kegiatan belajar II, peserta diharapkan mampu: 1.
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis belanja di SKPD 2. Menjelaskan bentuk pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran SKPD dan
bukti-bukti pendukungnya 3. Menjelaskan dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur akuntansi belanja
di SKPD 4. Menjelaskan buku-buku yang dapat digunakan dalam prosedur akuntansi belanja
di SKPD 5. Menjelaskan pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi belanja di SKPD
6. Menjelaskan cut off pembukuan belanja
7. Melaksanakan prosedur akuntansi belanja UPGU; TU dan Ls di SKPD
A. Pengertian dan Lingkup Belanja SKPD
Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari RKUD yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan, yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja SKPD merupakan bagian dari belanja daerah yang hanya dikeluarkan dan dibukukan
oleh SKPD. Berdasarkan PSAP Nomor 02 paragraf 34, belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi jenis belanja, organisasi, dan fungsi. Klasifikasi
belanja menurut klasifikasi ekonomi untuk SKPD hanya terdiri dari: 1. Belanja pegawai
Belanja pegawai menurut Permendagri Nomor 13 pasal 38 adalah merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta
penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
2. Belanja barangjasa Belanja barangjasa menurut Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 pasal 52
adalah belanja untuk pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
duabelas bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. Belanja tersebut berupa belanja barang pakai habis, bahanmaterial,