Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan. Cut Off Pembukuan Pendapatan

17 Daerah akan menyampaikan nota kredit atas seluruh setoran masuk yang diterimanya ke BUDKuasa BUD. Fungsi Akuntansi di SKPKD bertugas melakukan identifikasi nota kredit tersebut untuk menentukan setoran yang merupakan pendapatan dan atau penerimaan pembiayaan. Dalam kapasitas SKPKD sebagai konsolidator, fungsi akuntansi SKPKD akan membukukan seluruh setoran yang berasal dari Bendahara Penerimaan SKPD sebagai pendapatan.

F. Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan.

Fungsi Akuntansi di SKPD dijalankan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK - SKPD. Jika mengacu pada SE BAKD Nomor 900316, prosedur akuntansi di SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD berdasarkan LPJ Bendahara Penerimaan beserta bukti-bukti pendukungnya yang sah. Disamping bertugas sebagai verifikator atas LPJ bendahara penerimaaan yang akan disampaikan kepada pengguna anggaran, PPK-SKPD juga bertugas untuk: 1. Membukukan seluruh transaksi pendapatan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah seperti yang disampaikan dalam lampiran LPJ Administratif Bendahara Penerimaan. 2. Membuat bukti memorial atas transaksi-transaksi non-kas yang terkait dengan pendapatan seperti koreksi kesalahan karena salah membukukan pendapatan. 3. Membukukan bukti memorial terkait dengan koreksi kesalahan atas pencatatan pendapatan. 4. Memposting jurnal pendapatan dan jurnal koreksi kesalahan yang terkait dengan pendapatan secara periodik ke buku besar bisa diakhir hari, minggu atau diakhir bulan. 5. Menyusun neraca saldo pada akhir periode tertentu sesuai kebutuhan minimal 1 satu tahun sekali, yaitu pada saat akan menyusun laporan keuangan. Pada hakekatnya, penyusunan neraca saldo dilakukan dengan cara menutup dan kemudian menyalin saldo buku besar setiap akun yang ada. 18 6. Membuat LRA, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan dengan atau tanpa bantuan worksheet untuk periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan minimal 1 tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran.

G. Cut Off Pembukuan Pendapatan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan selanjutnya disingkat PSAP Nomor 02 paragraf 22, pendapatan diakui pada saat uang diterima di Rekening Kas Umum NegaraDaerah. Hal ini berarti bahwa pembukuan pendapatan di SKPD seharusnya dilakukan ketika Bendahara Penerimaan sudah menyetor uang yang diterimanya ke Kas Umum Daerah. Sepanjang Bendahara Penerimaan belum menyetor uang yang diterimanya Ke Kas Umum Daerah maka terhadap penerimaan tersebut belum boleh dibukukan sebagai pendapatan. Menurut SE BAKD Nomor 900316, pendapatan dibukukan pada saat PPK-SKPD selesai melaksanakan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara Penerimaan. Konsekuensinya, atas pendapatan yang sudah dibukukan PPK- SKPD tapi uangnya belum disetor ke kas daerah, pada akhir tahun harus dikoreksi menjadi pendapatan ditangguhkan, agar sesuai dengan Standar Akuntansi pemerintahan selanjutnya disingkat SAP.

H. Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD