101
G. Prosedur Akuntansi atas Transaksi yang Bersifat Akrual
Prosedur akuntansi atas transaksi yang bersifat akrual dimaksudkan untuk membukukan hak aset atau kewajiban pada neraca SKPD yang sudah
timbul, meskipun transaksi pengeluaran atau penerimaan kas belum terjadi. Pembukuan transaksi yang bersifat akrual tersebut meliputi:
1. Pencatatan persediaan; 2. Pencatatan piutang yang akan diterima pada tahun yang akan datang
contoh piutang retribusi; 3. Pencatatan kewajiban yang akan dibayar pada tahun yang akan datang
misalnya belanja yang masih harus dibayar. Prosedur akuntansi ini hanya melibatkan PPK-SKPD saja berdasarkan data-data
yang ada, yang meliputi langkah-langkah berikut. 1. Membuat bukti memorial berdasarkan bukti bahwa telah timbul hak dan
kewajiban yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan meskipun pengeluaran atau penerimaan kas belum terealisasi. Bukti memorial tersebut
sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai tanggal transaksi, kode akun, uraian transaksi danatau kejadian, dan jumlah rupiah.
2. Mencatat bukti memorial ke dalam buku jurnal umum untuk membukukan transaksi-transaksi yang bersifat akrual.
3. Menyiapkan kertas kerja worksheet 10 lajur sebagai alat bantu untuk menyusun Laporan Keuangan. Penggunaan kertas kerja ini bukan
merupakan suatu keharusan, tetapi hanya merupakan alat bantu untuk memudahkan proses pembuatan laporan keuangan manual.
4. Membuat neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada Kertas Kerja.
5. Memindahkan jurnal transaksi yang bersifat akrual dari jurnal umum ke kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
6. Menyesuaikan neraca saldo dengan memperhitungkan jurnal tersebut di atas, sehingga menjadi ”Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat
pada kolom tersendiri di Kertas Kerja. 7. Mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan
Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja.
102
8. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan
memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja. 9. Menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi
Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK- SKPD belum membuat Jurnal Penutup.
H. Jurnal Transaksi yang Bersifat Akrual 1. Jurnal penyesuaian untuk membukukan persediaan