28
BAB IV KEGIATAN BELAJAR II
PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA DI SKPD Indikator Keberhasilan:
Setelah melaksanakan kegiatan belajar II, peserta diharapkan mampu: 1.
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis belanja di SKPD 2. Menjelaskan bentuk pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran SKPD dan
bukti-bukti pendukungnya 3. Menjelaskan dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur akuntansi belanja
di SKPD 4. Menjelaskan buku-buku yang dapat digunakan dalam prosedur akuntansi belanja
di SKPD 5. Menjelaskan pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi belanja di SKPD
6. Menjelaskan cut off pembukuan belanja
7. Melaksanakan prosedur akuntansi belanja UPGU; TU dan Ls di SKPD
A. Pengertian dan Lingkup Belanja SKPD
Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari RKUD yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan, yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja SKPD merupakan bagian dari belanja daerah yang hanya dikeluarkan dan dibukukan
oleh SKPD. Berdasarkan PSAP Nomor 02 paragraf 34, belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi jenis belanja, organisasi, dan fungsi. Klasifikasi
belanja menurut klasifikasi ekonomi untuk SKPD hanya terdiri dari: 1. Belanja pegawai
Belanja pegawai menurut Permendagri Nomor 13 pasal 38 adalah merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta
penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
2. Belanja barangjasa Belanja barangjasa menurut Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 pasal 52
adalah belanja untuk pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
duabelas bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. Belanja tersebut berupa belanja barang pakai habis, bahanmaterial,
29
jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetakpenggandaan, sewa rumahgedung gudangparkir, sewa sarana
mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian
khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa konsultansi, dan lain-lain
pengadaan barangjasa, dan belanja lainnya yang sejenis
3. Belanja modal Belanja modal adalah belanja yang digunakan dalam rangka pengadaan aset
tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 duabelas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
Transaksi belanja SKPD bisa dilakukan melalui uang persediaanganti uang persediaan, tambahan uang persediaan maupun langsung dari kas umum
daerah. Bendahara Pengeluaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang berada dalam pengelolaannya dalam bentuk pertanggungjawaban atas
penggunaan uang persediaan, pertanggungjawaban atas penggunaan tambahan uang persediaan dan pertanggungjawaban administratif.
B. Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran SKPD dan Bukti-Bukti Pendukungnya