Tujuan Budaya Informasi Model Budaya Informasi

22 mereka dapat berubah untuk memenuhi tantangan masa depan. Budaya Menemukan : Manajer dan pegawai terbuka terhadap cara berfikir baru dalam menghadapi krisis dan siap melakukan perubahan radikal untuk pencapaian tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa budaya informasi merupakan sikap atau perilaku yang mempengaruhi individu atau kelompok dalam suatu perusahaan di dalam segenap cara pandangnya terhadap informasi, baik itu cara pandang mengumpulkan, mengorganisasi, memproses, menggunakan atau mengkomunikasikan informasi dan yang mempengaruhi suatu perusahaan di dalam pengambilan suatu keputusan.

2.2.2 Tujuan Budaya Informasi

Budaya informasi memiliki arah dan tujuan yang jelas untuk membantu setiap individu ataupun organisasi untuk pengambilan kebijakan strategis dan implementasi perubahan. Suroso yang dikutip oleh Ginting 2010: 7 menjelaskan tujuan informasi ke dalam empat tantangan sebagai berikut : 1. Mereka harus memperlakukan informasi dan pengetahuan sebagai aset yang tampak visible asset, padahal selama ini informasi dianggap sebagai aset yang tak tampak invisible assets 2. Mereka tidak boleh menganggap bahwa infranstruktur teknologi informasi akan memecahkan masalah ini dalam budaya dan perilaku informasi yang ada. Meskipun, misalnya jaringan komputer dan komunikasi memberikan alat untuk menggunakan informasi dan pengetahuan untuk keunggulan kompetitif, bagaimana dan kenapa karyawan menggunakan informasi tersebut akan menjadi lebih penting. 3. Pekerja berpendidikan tinggi akan lebih bias menyesuaikan diri terhadap sikap-sikap manajerial yang mempengaruhi bagaimana cara informasi dan pengetahuan digunakan. Mereka akan lebih mudah untuk mengenali perilaku informasi yang merusak atau perilaku informasi yang diluar nilai budaya dan tujuan bisnis perusahaan. 4. Perusahaan yang paling pertama dalam industrinya mengaitkan budaya informasi kepada strategi bisnis dan pasarnya akan mendapatkan keunggulan kompetitif. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa yang penting di dalam suatu budaya informasi adalah tentang bagaimana informasi digunakan. Universitas Sumatera Utara 23

2.2.3 Model Budaya Informasi

Berdasarkan hasil riset Indrajit 2005: 5, yang diilhami dengan teori Max Boisot, Justin Keen menemukan adanya 5 lima jenis model struktur manajemen informasi yang sangat dipengaruhi oleh budaya informasi perusahaan terkait. Adapun kelima model tersebut beserta karakteristiknya dapat dilihat pada tabel dan uraian berikut : Tabel 2.1 Model Budaya Informasi Model Characteristics Technocratic Utopianism A heavily technical approach to information management, stressing categorization and modeling of an organisation’s full information assets, which heavily reliance on emerging technologies Anarchy No overall information policy, leaving individuals to obtain and manage their information Feudalism Information is managed by individual functions or departments, which define their own information needs and report only limited information to the center Dictatorship The board defines information categories and reporting structures, and may not willingly share information with the wider organisation Federalism Information management is based on concensus and negotiation about information flows 1. Technocratic Utopianism merupakan suatu sistem dimana organisasi secara ketat, detail, dan konsisten mengatur penciptaan, distribusi, dan penggunaan setiap kategori informasi yang ada di perusahaan. Demi kelancaran proses penyebaran informasi, disusunlah sejumlah prosedur dan standar yang harus dipatuhi oleh setiap individu di dalam menggunakan beragam perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, setiap individu di dalam organisasi ini haruslah “information technology literate” karena teknologi dan informasi telah menjadi asset berharga yang tak terpisahkan dengan keberadaan perusahaan. Dalam format ini biasanya terdapat sebuah unit teknologi informasi yang bertugas “menjamin” tercapainya suasana budaya informasi yang ketat dan “by the book” sesuai aturan yang disepakati. 2. Anarchy adalah suatu kondisi dimana perusahaan sama sekali tidak memiliki kebijakan dan prosedur berkaitan dengan manajemen informasi. Setiap individu diberikan keleluasaan dan kewajiban untuk Universitas Sumatera Utara 24 mengurus kebutuhan informasinya masing-masing, sesuai dengan peranan, tugas, dan tanggung jawabnya di dalam organisasi. Perusahaan hanyalah menyediakan teknologi dan jalur akses terhadap berbagai sumber informasi terkait dengan bisnis perusahaan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Tentu saja dalam kerangka tersebut tidak akan ditemukan unit organisasi yang mengurusi manajemen informasi, karena perusahaan biasanya menyerahkan hak penyediaan infrastruktur informasi dan komunikasi ke pihak ketiga melalui cara outsourcing. 3. Feudalism terjadi apabila kebutuhan dan tata kelola manajemen informasi dipegang atau “dimonopoli” oleh satu atau beberapa fungsi organisasi khusus. Unit-unit organisasi inilah yang menentukan model, kategori, dan standar informasi yang perlu dikelola oleh perusahaan dan merekalah yang akan menyediakannya bagi seluruh individu yang ada. Dalam format kerangka ini, biasanya para individu dan unit lainnya akan sangat bergantung dengan divisi atau departemen teknologi informasi yang dimaksud. 4. Dictatorship menempatkan posisi para pimpinan perusahaan atau yang biasa disebut sebagai Dewan Direksi sebagai pihak yang memutuskan dan mengontrol keberadaan informasi di perusahaan. Dewan inilah yang akan menentukan tipe dan jenis informasi yang dibutuhkan perusahaan, siapa saja yang boleh memperoleh dan mengaksesnya, sampai dengan struktur kontrol dan pelaporan manajemen terkait dengannya. Ada atau tidaknya unit yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi sangat ditentukan oleh keputusan dewan tersebut. 5. Federalism dipandang sebagai sebuah sistem manajemen yang cukup “demokratis” karena sejumlah pihak yang berkepentingan mengadakan “konsensus” bersama mengenai tata kelola informasi yang ada dan mengalir di perusahaan. Bentuk konsensus yang dimaksud dapat bermacam-macam, mulai yang sangat formal seperti kesepakatan membentuk suatu unit atau komunitas khusus di masing-masing fungsinya, sampai dengan yang informal seperti pembentukan Dewan Perwakilan Users. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada 5 model budaya informasi dimana model budayanya ditentukan oleh kebijakan suatu perusahaan.

2.2.4. Pengaruh Budaya Informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada Koperasi di Kota Bandung)

3 19 1

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (S

0 1 17

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas-Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus pada BPJ

0 3 16

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS - TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas - Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada

0 1 15

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS - TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas - Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada

0 0 16

“Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual” Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individua

0 0 15

“PENGARUHTEKNOLOGI INFORMASI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Survey pada Pegawai Sekerta

5 21 15

Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Ni

0 1 7

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Mu

0 0 8

Praktik Budaya Teknologi Informasi

0 0 6