Pengaruh Budaya Informasi Budaya Informasi .1 Pengertian Budaya Informasi

24 mengurus kebutuhan informasinya masing-masing, sesuai dengan peranan, tugas, dan tanggung jawabnya di dalam organisasi. Perusahaan hanyalah menyediakan teknologi dan jalur akses terhadap berbagai sumber informasi terkait dengan bisnis perusahaan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Tentu saja dalam kerangka tersebut tidak akan ditemukan unit organisasi yang mengurusi manajemen informasi, karena perusahaan biasanya menyerahkan hak penyediaan infrastruktur informasi dan komunikasi ke pihak ketiga melalui cara outsourcing. 3. Feudalism terjadi apabila kebutuhan dan tata kelola manajemen informasi dipegang atau “dimonopoli” oleh satu atau beberapa fungsi organisasi khusus. Unit-unit organisasi inilah yang menentukan model, kategori, dan standar informasi yang perlu dikelola oleh perusahaan dan merekalah yang akan menyediakannya bagi seluruh individu yang ada. Dalam format kerangka ini, biasanya para individu dan unit lainnya akan sangat bergantung dengan divisi atau departemen teknologi informasi yang dimaksud. 4. Dictatorship menempatkan posisi para pimpinan perusahaan atau yang biasa disebut sebagai Dewan Direksi sebagai pihak yang memutuskan dan mengontrol keberadaan informasi di perusahaan. Dewan inilah yang akan menentukan tipe dan jenis informasi yang dibutuhkan perusahaan, siapa saja yang boleh memperoleh dan mengaksesnya, sampai dengan struktur kontrol dan pelaporan manajemen terkait dengannya. Ada atau tidaknya unit yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi sangat ditentukan oleh keputusan dewan tersebut. 5. Federalism dipandang sebagai sebuah sistem manajemen yang cukup “demokratis” karena sejumlah pihak yang berkepentingan mengadakan “konsensus” bersama mengenai tata kelola informasi yang ada dan mengalir di perusahaan. Bentuk konsensus yang dimaksud dapat bermacam-macam, mulai yang sangat formal seperti kesepakatan membentuk suatu unit atau komunitas khusus di masing-masing fungsinya, sampai dengan yang informal seperti pembentukan Dewan Perwakilan Users. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada 5 model budaya informasi dimana model budayanya ditentukan oleh kebijakan suatu perusahaan.

2.2.4. Pengaruh Budaya Informasi

Budaya informasi memegang peranan penting di dalam suatu perusahaan karena dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan setiap harinya dan dapat mempengaruhi cara para pegawai dalam menggunakan informasi untuk mencapai suatu tujuan atau hasil tertentu . Dalam budaya Perusahaan seorang manajer sering menggunakan informasi didalam pengambilan keputusan. Banyak manajer Universitas Sumatera Utara 25 sepakat bahwa budaya informasi merupakan suatu elemen yang penting dalam pembentukan strategi dan pengimplementasian perubahan. Menurut Orna yang dikutip oleh Choo, dkk2008: 2 menyatakan bahwa, “The information culture in organizations has a decisive influence on how information products [resources and services] are managed, and how effective they are”. Pendapat Orna di atas menjelaskan bahwa, budaya informasi merupakan suatu elemen budaya organisasi yang mempengaruhi manajemen dan penggunaan informasi. Dengan demikian, budaya informasi diwujudkan dalam nilai-nilai organisasi, norma, dan praktek yang berdampak pada informasi yang dirasakan, dibuat dan digunakan. Nilai adalah keyakinan yang dipegang tentang peran dan kontribusi informasi kepada organisasi, serta prinsip-prinsip yang mendefinisikan bagaimana informasi harus dibuat dan digunakan. Norma adalah aturan atau standar yang diterima secara sosial yang mendefinisikan tentang perilaku informasi yang normal atau diharapkan dalam organisasi. Norma dapat eksplisit atau implisit. Praktek Informasi adalah pengamatan pola kerja yang stabil dan keterhubungan yang link orang, informasi, dan teknologi dalam pelaksanaan kerja organisasi sosial. Sehubungan dengan hal di atas Marchand yang dikutip oleh Suroso 1998: 2 menyatakan bahwa, ada empat budaya informasi masing-masing mempengaruhi cara orang menggunakan informasi dan merefleksikan kepentingan pimpinan organisasi untuk manggunakan informasi dalam mencapai sukses atau menghindari kegagalan, yaitu : a Budaya fungsional Dalam budaya fungsional, informasi digunakan sebagai cara untuk mempengaruhi orang lain. Budaya ini diasosiasikan dengan perusahaan yang beroperasi dalam hirarki komando dan kontrol dimana pembagian fungsional tenaga kerja didorong oleh pendekatan kebutuhan untuk mengetahui. Perilaku informasi yang diasosiasikan dengan budaya ini adalah kontrol. Kata kontrol disini bukan dimaksudkan sebagai suatu hal yang negatif. Banyak aktifitas perusahaan yang harus dikontrol mulai dari keuangan sampai pembelian. Tetapi masalahnya adalah apakah kontrol merupakan aspek positit dari budaya perusahaan itu atau apakah kontrol tersebut melahirkan infieksibiiitas dan perilaku inward-looking b Budaya berbagi sharing Universitas Sumatera Utara 26 Budaya berbagi sharing informasi yaitu budaya dimana manajer dan pegawainya cukup saling percaya untuk berbagi informasi guna menyesuaikan dan meningkatkan proses dan kinerjanya. Berbagi informasi yang terbuka tentang kegagaian aktual maupun potensial sangat panting untuk penyelesaian masalah dan penyesuaian untuk perubahan. Banyak perusahaan gagal menerapkan TQM Total Quality Management atau BPFt Business Process reengineering karena pada saat yang sama mereka mang hukum pegawaiinya yang mengungkapkan kegagalan atau kesalahan. Padahal dalam TOM dan BPFI diperlukan saling tukar informasi kesalahan untuk perbaikan terus menerus. Beberapa perusahaan mendapatkan bahwa berbagi informasi antar tim, fungsi, pelanggan dan pemasok, dapat membantu memecahkan masalah dan memperbaiki proses dan produk. c Budaya mencari inquiring Budaya mencari inquiring yaitu jika manajer dan pegawai berusaha meningkatkan pemahaman mereka terhadap kecenderungan yang terjadi di masa depan dan menentukan bagaimana mereka dapat berubah untuk memenuhi tantangan rnasa depan. Perilaku informasi yang dominan adalah antisipasi. Dalam banyak perusahaan “budaya mencari sudah cukup ada dalam kantung-kantung seperti pelayanan konsumen, riset pasar, intelijen persaingan, penilaian teknologi, dan litbang. Akan tetapi dalam beberapa jenis perusahaan lain, seperti semi konduktor dan pembuat perangkat lunak, kondisi demikian saja tidak cukup karena perubahan yang sangat turbulen dalam industri tersebut. d Budaya menemukan discovering Budaya menemukan discovery, yaitu kondisi dimana manajer dan karyawan terbuka terhadap cara berpikir baru tentang krisis dan perubahan radikal. Perusahaan seperti ini sengaja membuang cara berpikir lama dan mencari perspektif dan Ede-ide baru dengan tuiuan menciptakan produk dan jasa yang mendefinisikan kembali peluang kompetisi terhadap pasar dan industri. Perusahaan-perusahaan seperti ini fidak sekedar berantisigasi atau beradaptasi tapi aktif membentuk basis Kompetisinya. Budaya ini tidak lagi ada dalam beberapa kantung di perusahaan tapi telah menjadi bagian integral dari seluruh strateginya. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada empat budaya informasi yang masing-masing mempengaruhi cara orang menggunakan informasi dan merefleksikan kepentingan pimpinan organisasi untuk manggunakan informasi. Universitas Sumatera Utara 27

2.2.5 Perilaku dan Nilai Informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada Koperasi di Kota Bandung)

3 19 1

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (S

0 1 17

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas-Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus pada BPJ

0 3 16

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS - TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas - Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada

0 1 15

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS - TEKNOLOGI INFORMASI, DAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kesesuaian Tugas - Teknologi Informasi, Dan Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada

0 0 16

“Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual” Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individua

0 0 15

“PENGARUHTEKNOLOGI INFORMASI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI Pengaruh Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kepercayaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Survey pada Pegawai Sekerta

5 21 15

Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Ni

0 1 7

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Mu

0 0 8

Praktik Budaya Teknologi Informasi

0 0 6