39
3.10. Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Mengingat penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu teknologi informasi sebagai variabel X dan budaya informasi sebagai variabel Y, maka data yang
dikumpulkan melalui kuesioner selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai
variabel penelitian berdasarkan data. Untuk menginterpretasikan besarnya presentasi yang di dapat dari tabulasi data, penulis menggunakan metode
penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi 1979: 20 sebagai berikut: 1-25
: Sebagian kecil 26-49
: Hampir setengah 50
: Setengah
51-75 : Sebahagian Besar
76-99 : Pada umumnya
100 : Seluruhnya
Semua data yang berasal dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan ditabulasikan untuk mengetahui persentase dari
masing-masing jawaban dari responden.
3.10.2 Metode Analisis Statistik 3.10.2.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap budaya informasi maka digunakan analisis Regresi Linier Sederhana RLS yang
dirumuskan sebagai berikut : Ŷ = a + bX
Dimana : Ŷ = Budaya Informasi
a = Konstanta harga Y bila X=0 b = Koefisien regresi
X = Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara
40 Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Ho : ρ = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara teknologi informasi
terhadap budaya informasi oleh pegawai PT. XL Axiata Tbk b. Ha :
ρ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara teknologi informasi terhadap budaya informasi oleh pegawai PT. XL Axiata Tbk, Sugiyono,
2006: 55.
3.10.2.2 Uji Parsial Uji-t
Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap budaya informasi dilakukan dengan pengujian secara parsial. Pengujian secara parsial
dilakukan dengan Uji-t. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka dilakukan Uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 0,05. Adapun kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut :
Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya teknologi infomasi berpengaruh signifikan terhadap budaya
informasi.
Sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya teknologi infomasi tidak berpengaruh terhadap budaya
informasi.
3.10.2.3 Koefisien Determinasi R
2
Menurut Sugiyono 2004: 166, “Koefisien determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai dependen variabel yang disebabkan oleh perubahan
nilai independen variabel, sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor lain”. Koefisien Determinasi r
2
berkisar antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ r
2
≤ 1. Bila r
2
mendekati 0, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kecillemah, dan bila r
2
mendekati 1, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah besarkuat. Hasil pengujian koefisien determinasi dalam
penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS Statistical Product and Solution versi 16.0 for windows.
Universitas Sumatera Utara
41 Untuk mengukur kedekatan korelasi antara variabel teknologi informasi
dengan budaya informasi di perusahaan, digunakan koefisien korelasi disimbolkan “ r “ dengan kategori sebagai berikut:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat sekali
Sugiyono, 2006 : 149
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Validitas Instrumen dan Reliabilitas 4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 butir item pertanyaan teknologi informasi dan 12 butir item pertanyaan budaya informasi sehingga jumlah
seluruh pertanyaan adalah 23 butir item. Dimana setiap butir disiapkan interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan jawaban tertinggi diberi skor 4.
Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden pegawai PT. XL Axiata Tbk – Medan di luar daripada responden yang dijadikan sampel penelitian.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir
pertanyaan dengan nilai r
tabel.
Jika nilai Correlated Item-Total Correlation r
hitung
r
tabel
dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan pada setiap variabel dinyatakan tidak valid.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil pengujian validitas instrumen dari setiap variabel dalam penelitian ini
ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Validitas Variabel Teknologi Informasi X
No Butir Correlated
Item-Total Correlation
Keterangan
1 Pertanyaan 1
0.583 Valid
2 Pertanyaan 2
0.087 Drop
3 Pertanyaan 3
0.402 Valid
4 Pertanyaan 4
0.400 Valid
5 Pertanyaan 5
0.433 Valid
6 Pertanyaan 6
0.593 Valid
Universitas Sumatera Utara