b. Indikasi
Di dalam tubuh difenhidramin memiliki berbagai indikasi antara lain yaitu : -
Reaksi Alergi: Obat antihistamin H
1
sering merupakan obat pertama yang dipakai untuk mencegah reaksi alergi atau untuk mengobati gejalanya. Pada rinitis alrgika
atau urtikaria, tempaat histamin merupakan zat perantara utama, antagonis H
1
merupakan obat ini pilihan dan sering efektif. -
Mabuk dan Gangguan Keseimbangan: Skopolamin dan antagonis H
1
tertentu merupakan obat terefektif yang tersedia untuk mencegah mabuk. Obat
antihistamin dengan kemampuan terbesar untuk pemakaian ini adalah difenhidramin dan prometazin.
- Mual dan Muntah pada Kehamilan: Beberapa obat antagonis H
1
tealah diselidiki bagi kemungkinan penggunaan untuk mengobati “morning sickness”. Turunan
piperzin telah ditolak bagi poenggunaan seperti itu sewaktu terbukti mempunyai efek teratogenik pada rodensia. Doksilamin, suatu antagonis H
1
etanolamin, telah dipromosikan untuk kegunaan ini sebagai suatu komponen bendectin, suatu obat
resep yang juga mengandung piridoksin. Katzung, 2004
c. Kontra indikasi
Kontra indikasi dari difenhidramin di dalam tubuh yaitu : -
Hipersensitif terhadap difenhidramin atau komponen lain dari formulasi; asthma akut karena aktivitas antikolinergik antagonis H1 dapat mengentalkan sekresi
bronkial pada saluran pernapasan sehingga memperberat serangan asma akut;
- Pada bayi baru lahir karena potensial menyebabkan kejang atau menstimulasi SSP
paradoksikal.
http:www.doctorslounge.comchestdrugsantihistamines diphenhydramine.htm
d. Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan dari difenhidramin yaitu : -
Sedasi. -
Gangguan pada lambung-usus. -
Efek anti muskarinik. -
Hipotensi, lemah otot, telinga berdenging tanpa rangsang dari luar, euforia keadaan emosi yang gembira berlebihan, sakit kepala.
- Perangsangan saraf pusat.
- Reaksi alergi.
- Kelainan Darah
e. Perhatian
Difenhidramin tidak dapat digunakan pada pasien yang memilki : -
Glaukoma sudut tertutup. -
Kehamilan. -
Retensi urin, pembesaran prostat. -
Pasien dengan lesi fokal pada korteks serebral. -
Hindari mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Sensitifitas
silang terhadap obat-obat yang berkaitan. Interaksi obat : alkohol, depressan susunan saraf pusat, antikolinergik, obat-obat
penghambat mono amin oksidase.
f. Hal yang perlu diperhatikan