Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data yang berwujud tuturan, yakni pemakaian tuturan basa-basi dalam ranah keluarga pendidik. Sumber data yang berupa tuturan diambil dari tuturan antaranggota keluarga pendidik di Dusun Kenteng, Kejiwan, Wonosobo. Tuturan diambil dari beberapa keluarga pendidik di Dusun Kenteng, dikarenakan tuturan tersebut dirasa dapat mewakili tuturan basa-basi di Dusun Kenteng. Berdasarkan hal itu, peneliti melakukan suatu penelitian dengan judul “Basa-Basi dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga Pendidik di Dusun Kenteng, Kejiwan, Wonosobo.” Berikut rincian keluarga pendidik yang menjadi narasumber: Nama Kepala Keluarga Jumlah Anggota Keluarga Rincian Anggota Keluarga Stefanus Prasetya Hadi 4 orang Ayah, ibu, dan dua orang anak Heibertus Sugiatmoko 3 orang Ayah, ibu, dan satu orang anak Sumitro 5 orang Ayah, ibu, dan tiga orang anak Philip Arif Martanto 4 orang Ayah, ibu, dan dua orang anak Hasyim Katamsi 5 orang Ayah, ibu, dan tiga orang anak Andreas Catur Yuwono 4 orang Ayah, ibu, nenek, dan satu orang anak FX Sutriyono 3 orang Ayah, ibu, dan satu orang anak Aribowo 3 orang Ayah, ibu, dan satu orang anak

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap. Mahsun 2005:92 mengungkapkan, metode simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa, dimana dalam penelitian ini peneliti menyimak keluarga pendidik dalam mengucapkan sebuah tuturan. Metode simak memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap yaitu penyimakan yang diwujudkan dengan penyadapan. Dalam upaya mendapatkan data, peneliti melakukannya dengan menyadap penggunaan bahasa keluarga pendidik di Dusun Kenteng, Kejiwan, Wonosobo yang menjadi informan. Dalam praktik teknik sadap diikuti dengan teknik simak libat cakap, maksudnya si peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Peneliti juga menggunakan teknik sadap yang diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik catat. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode cakap. Metode cakap ialah cara penyediaan data yang berupa percakapan antara peneliti dengan informan Mahsun, 2005:95. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing, artinya peneliti dalam penelitian ini memberi stimulus pancingan pada informan untuk mengetahui maksud kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Teknik dasar tersebut dujabarkan dalam teknik lanjutan, yaitu teknik cakap semuka. Dalam pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti langsung melakukan percakapan dengan penggunaan bahasa sebagai informan dengan bersumber pada pancingan yang sudah disiapkan berupa daftar pertanyaan maupun spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul disela-sela percakapan. Pada saat mengaplikasikan teknik tersebut, peneliti memberikan stimulus pada ayah, ibu, maupun anak informan sesuai dengan konteks yang mendukung untuk memperoleh sebuah data tuturan basa-basi. Teknik ini dilengkapi dengan pencatatan dan perekaman.

3.4 Metode Analisis Data