3.4 Metode Analisis Data
Teknik  analisis  data  dalam  penelitian  ini  dilakukan  menggunakan metode  analisis  kontekstual,  yakni  dengan  menerapkan  dimensi-dimensi
konteks  dalam  menafsirkan  data  yang  telah  berhasil  dikumpulkan, diidentifikasi,  dan  diklasifikasikan.  Metode  analisis  kontekstual  ini  dapat
disejajarkan  dengan  metode  analisis  padan.  Metode  padan  itu  dapat dibedakan  menjadi  dua,  yaitu  metode  padan  yang  sifatnya  intralingual  dan
metode padan yang sifatnya ekstralingual cf. Mahsun, 2005 melalui Rahardi 2009:36.
Metode  analisis  data  secara  linguistik  menggunakan  metode  padan intralingual  yaitu  metode  analisis  dengan  cara  menghubung-bandingkan
unsur-unsur  yang  bersifat  lingual,  baik  yang  terdapat  dalam  satu  bahasa maupun  dalam  beberapa  bahasa  yang  berbeda  Mahsun,  2005:118.  Teknik
yang  digunakan  adalah  teknik  dasar  hubung  banding  yang  bersifat  lingual. Dalam  menerapkan  teknik  intralingual  ini,  peneliti  menggunakan  partikel
fatis  menurut  Harimurti  Kridalaksana  1986  untuk  menganalisis  tuturan basa-basi.
Metode  analisis  data  secara  pragmatik  menggunakan  metode  padan ekstralingual  yaitu  metode  analisis  dengan  cara  menghubung-bandingkan
unsur-unsur  yang  bersifat  ekstralingual,  seperti  hal-hal  yang  menyangkut makna,  informasi,  konteks  tuturan,  dan  lain-lain.  Teknik  yang  digunakan
adalah teknik dasar teknik hubung banding yang bersifat ekstralingual.
Seiddel dalam buku Arikunto 2009 analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2.
Mengumpulkan,  memilah-milah,  mengklasifikasikan,  mensintesiskan, membuat iktisar, dan membuat indeksnya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari  dan  menemukan  pola  dan  hubungan-hubungan,  dan  membuat temuan-temuan umum.
Adapun  langkah-langkah  untuk  menganalisis  data  dalam  penelitian  ini sebagai berikut:
1. Peneliti  mengumpulkan  tuturan  yang  termasuk  ke  dalam  basa-basi
berbahasa. 2.
Peneliti mentranskrip tuturan yang telah didapatkan. 3.
Peneliti membuat triangulasi dan mengkonfirmasikan pada ahli. 4.
Peneliti  memasukkan  tuturan  ke  dalam  tabulasi  dan  analisis  data  yang berisi  konteks tuturan, wujud tuturan basa-basi,  maksud tuturan basa-basi
dan keterangan. 5.
Peneliti  mendeskripsikan  data  dan  melakukan  pembahasan  secara pragmatik dan linguistik.
6. Peneliti menyimpulkan hasil pembahasan ke dalam teori basa-basi dalam
kajian pragmatik.
3.5 Trianggulasi Data