Klasifikasi jenis kesalahan Landasan Teori

Dalam penelitian ini hanya akan dibahas faktor kognitif yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal persamaan kuadrat, seperti yang dijelaskan oleh Suwarsono 1982.

3. Klasifikasi jenis kesalahan

Klasifikasi jenis kesalahan menurut Hadar 1987 : 1. Kesalahan data Kesalahan ini meliputi kesalahan yang dapat dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa dan merangkum kesalahan-kesalahan berikut ini : a. Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal b. Mengabaikan data penting yang diberikan c. Menguraikan syarat-syarat yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam masalah d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain g. Salah menyalin soal 2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan sebagai berikut : a. Mengubah bahasa sehari-hari ke bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya berbeda c. Salah mengartikan grafik 3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya yang meliputi : a. Dari pernyataan implikasi p → q, siswa menarik kesimpulan sebagai berikut : Bila q diketahui terjadi maka p pasti terjadi Bila p salah maka q pasti juga salah b. Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul 4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema, atau definisi yang pokok dan khas. Kategori ini meliputi kesalahan : a. Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai, misalnya menerapkan aturan sinus, ; di mana unsur- unsur a dan α tidak terdapat pada segitiga yang memuat unsur- unsur b dan . b. Menerapkan sifat distributif untuk fungsi atau operasi yang bukan distributif. Misalnya :  Sin α + = sin α + sin  a + b n = a n + b n c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau teorema. Misalnya :  Dalam parabola x min = sebagai pengganti x min =  a – b 2 = a 2 + 2ab – b 2 5. Penyelesaian tidak diperiksa kembali Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa benar tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal yang dikerjakan. 6. Kesalahan teknis Kategori kesalahan ini meliputi : a. Kesalahan perhitungan, misalnya : 7 x 8 = 54 b. Kesalahan dalam mengutip data c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, misalnya : menulis a – 4 x b – 4 sebagai pengganti dari a – 4 x b – 4 Berbeda dengan klasifikasi kesalahan menurut Robert 1988, di mana terdapat 4 kategori kesalahan dalam studi kasus yang dilakukannya mengenai penulisan hasil perhitungan siswa, yaitu : a. Kesalahan operasi, sering terjadi pada siswa karena siswa berusaha untuk menjawab dengan melakukan operasi yang biasanya tidak dilakukan untuk menyelesaikan masalah. b. Kesalahan perhitungan, sering terjadi pada siswa mungkin karena tergesa-gesa atau karena faktor kecerobohan yang lain. c. Penggunaan algoritma yang tidak sempurna, di mana siswa sebenarnya sudah menggunakan cara pengoperasian yang tepat dan melakukan cara perhitungan yang benar tetapi kesalahannya terletak pada langkah-langkah yang diambil. d. Jawaban acak, di mana siswa sama sekali tidak memperhatikan cara operasi yang dipakai, tidak melakukan penghitungan dengan benar, juga tidak menggunakan algoritma tertentu dalam menyelesaikan masalah tetapi hanya secara menjawab langsung, sehingga jawaban yang diberikan tidak ada hubungannya dengan masalah yang ditanyakan. Melihat dua klasifikasi dari Hadar dan Robert sebenarnya terlihat bahwa klasifikasi yang diutarakan Robert adalah sebagian dari klasifikasi yang telah disebutkan oleh Hadar. Teori Hadar lebih banyak dan lebih lengkap kemudian oleh Robert lebih diringkas. Kemudian peneliti memilih untuk sedikit penggabungan antara teori Hadar dan teori Robert.

4. Besar sudut antara garis dan bidang

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN LAJU REAKSI DI SMA NEGERI SE-KOTA TEBING TINGGI T.A. 2012/2013.

2 8 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM POKOK BAHASAN BIDANG DATAR PADA SISWA KELAS IV Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pokok Bahasan Bidang Datar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Purwantoro.

0 0 11

Analisis kesalahan siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2013/2014 dalam mengerjakan soal matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan.

0 2 224

Analisis kesalahan siswa kelas XB SMA Negeri 1 Jeruklegi dalam mengerjakan soal pokok bahasan besar sudut antara garis dan bidang dalam ruang tahun ajaran 2012/2013.

2 4 158

Jenis kesalahan dalam mengerjakan soal pada topik jarak dalam ruang siswa kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 4 203

Jenis kesalahan dalam mengerjakan soal pada topik jarak dalam ruang siswa kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

0 1 199

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA BENTUK URAIAN PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 GUNTUR.

3 26 130

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI POKOK TEORI KINETIK GAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 0 16

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 0 17

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DALAM MENGERJAKAN SOAL PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT

0 3 145