Analisis Masalah 3 Analisis SWOT sebagai dasar perumusan strategi pemasaran studi kasus pada Erisa Batik Bantul, Yogyakarta

96 Dari hasil kuesioner yang telah penulis bagikan, diperoleh hasil rata-rata 4,06. Artinya bahwa strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaaan dalam kurun waktu 2008-2011 efektif.

D. Analisis Masalah 3

Setelah sebelumnya telah dipaparkan mengenai alasan pemilihan faktor internal dan eksternal Erisa Batik Yogyakarta, kemudian akan dilanjutkan dengan proses analis. Proses analisis data ini terbagi menjadi input stage, matching stage, dan decision stage . Melalui tahapan ini dapat ditentukan strategi apa yang cocok digunakan oleh perusahaan dimasa yang akan datang. a. Tahap 1 Input Stage Pada tahap input stage ini berfungsi sebagai mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengetahui strategi pemasaran yang sesuai dengan Erisa Batik. Pada tahap ini akan digunakan internal factor evaluation IFE matrix dan eksternal faktor evaluation EFE matrix . 97 Tabel V.6 Tabel IFE Faktor Sukses Bobot Rating Nilai Kekuatan: Tenaga terampil 0,14 4 0,56 Periklanan 0,08 3 0,24 Peralatan dan mesin produksi 0,12 4 0,48 Keistimewaan produk 0,10 4 0,40 Strategi harga 0,08 3 0,24 Kelemahan: Tunjangan karyawan 0,06 2 0,12 Persediaan bahan baku 0,10 2 0,20 Keuangan perusahaan 0,12 1 0,12 Lokasi perusahaan 0,12 1 0,12 Kebijakan hubungan kerja 0,08 1 0,08 Jumlah 1,00 2,56 Sumber:internal factor evaluation IFE Keterangan: Bobot Pemberian nilai pada bobot berdasarkan rata-rata nilai pada industri untuk masing-masing faktor yang ada: Kekuatan 1 Tenaga Terampil Bobot 0,14 Dengan jumlah karyawan yang ada saat ini, perusahaan sudah mampu memenuhi target produksi yang ingin dicapai. Tenaga terampil memiliki bobot yang paling besar pada perusahaan. 2 Periklanan 98 Bobot 0,08 Perikalan yang baik memiliki pengaruh yang sangat penting dalam menarik minat beli konsumen. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya minat beli konsumen setelah mengetahui melihat membaca iklan yang dibuat perusahaan. 3 Peralatan dan mesin produksi Bobot 0,12 Dengan peralatan dan mesin produksi yang baik, para pekerja dapat menghasilkan produk-produk yang baik tanpa ada cacatnya. Peralatan dan mesin memiliki pengaruh kuat pada proses produksi. 4 Keistimewaan produk Bobot 0,10 Keistimewaan produk tentu menjadi ciri khas dari sebuah perusahaan. Keistimewaan produk memberikan suatu kredit poin sendiri bagi perusahaan sehingga membedakan produk perusahaan dengan produk lainnya. 5 Strategi harga Bobot 0,10 Pemberian harga yang sesuai dengan produk perlu diperhatikan. Persaingan harga untuk produk batik di daerah Yogyakarta sangat besar, sehingga perusahaan perlu untuk memperhatikan harga pasaran batik. Adanya diskon memungkinkan konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. 99 Kelemahan 1 Tunjangan karyawan Bobot 0,06 Pemberian tunjangan pada karyawan merupakan salah satu bentuk penghargaan dan rasa tanggung jawab sosial kepada karyawan. Tunjangan seperti ini dapat meningkatkan loyalitas karyawan. 2 Persediaan bahan baku Bobot 0,10 Bahan baku tentu memilik peranan penting dalam proses produksi. Keterlambatan datangnya bahan baku berpengaruh langsung kepada proses produksi. 3 Keuangan perusahaan Bobot 0,12 Pencatatan keuangan yang baik tentu memungkinkan perusahaan untuk mengetahui labarugi di ahkir tahun. Pencatatan ini membutuhkan tenaga ahli dalam bidang akuntansi. Dan perusahaan sampai saat ini belum memiliki tanaga ahli dalam bidang pencatatan keuangan perusahaan. 4 Lokasi perusahaan Bobot 0,12 Lokasi perusahaan yang jauh dari kota, menyebabkan kurangnya konsumen yang berasal dari luar kotawisatawan. Mereka umumnya lebih memilih membeli batik yang ada di sekitar daerah Malioboro. 100 5 Kebijakan hubungan kerja Bobot 0,08 Kebijakan hubungan kerja perlu untuk dimusyawarahkan secara bersama-sama antara pemilik dan karyawan. Namun di perusahaan kebijakan kerja masih dibuat dan diatur sepenuhnya oleh pemilik perusahaan. Rating Pemberian nilai pada Rating diberikan oleh perusahaan berdasarkan keadaan atau kondisi perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada. Kekuatan 1 Tenaga terampil Rating : 4 Tenaga terampil saat ini sudah cukup baik dalam mengejar target produksi. Tenaga kerja yang ada di Erisa Batik saat ini berjumlah 20 orang dengan keterampilan masing-masing. Umumnya keterampilan yang mereka peroleh berasal dari keluarga mereka. Rata-rata karyawan di Erisa Batik telah bekerja 4-6 tahun di perusahaan. 2 Periklanan Rating : 3 Iklan yang dibuat berupa brosur, promosi di radio dan lewat media internet. Untuk brosur, perusahaan tidak dapat membuat sendiri biasanya dibuat oleh mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Profesi KKP dari Universitas Sanata Dharma. 101 3 Peralatan dan mesin produksi Rating : 4 Peralatan dan mesin produksi sudah cukup memadai sehingga dapat digunakan untuk kegiatan produksi sehari-hari. Peralatan yang ada rata-rata sudah berumur 3 tahunan. Umumnya masih berupa peralatan tradisional untuk membatik. 4 Keistimewaan Produk Rating : 4 Keistimewaan dari produk Erisa Batik adalah setiap produk yang dihasilkan menggunakan warna alam. Untuk wilayah Yogyakarta sendiri, masih sedikit pengrajin batik yang menggunakan warna alam sebagai bahan dasar produksi batik. 5 Strategi harga Rating : 3 Perusahaan masih menyesuaikan harga sesuai dengan harga yang berlaku di industri. Diskon yang diberikan oleh perusahaan sebesar 7,5 untuk pembelian di atas Rp. 400.000. Kelemahan 1 Tunjangan Karyawan Rating : 1 Tujangan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan berupa tunjangan hari raya, santunan bagi yang terkena musibah, namun 102 untuk perusahaan secara keseluruhan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan. 2 Persediaan Bahan Baku Rating : 2 Persediaan bahan baku yang tidak diatur secara baik dapat menimbulkan kelebihan persediaan pada gudang. Hal ini akan menambah biaya gudang. Untuk memproduksi sehelai kain batik perusahaan harus menyediakan bumbu malam, kain mori, soda api, minyak kelapa dan lain-lain. 3 Keuangan Perusahaan Rating : 1 Keuangan perusahaan harus dibedakan dengan keuangan pribadi. Erisa Batik masih belum menggunakan perhitungan laporan labarugi maupun neraca. Sehingga perusahaan belum dapat mengetahui keuntungan atau kerugian perusahaan dalam setahun. 4 Lokasi Perusahaan Rating : 1 Lokasi perusahaan saat ini dapat dikatakan jauh dari kota Yogyakarta. Sehingga, banyak wisatawan yang belum mengetahui adanya Erisa Batik. Untuk showroom sendiri masih berada tidak jauh dari rumah produksi. Pemilik perusahaan sendiri tidak memiliki rancana untuk membangun showroom di kota Jogja. 5 Kebijakan Perusahaan 103 Rating : 1 Kebijakan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh pemilik perusahaan. Kebijakan perusahaan seharusnya dimusyawarahkan secara bersama-sama dengan karyawan. Tabel V.7 Matriks EFE Faktor Sukses Bobot Rating Nilai Peluang: Budaya 0,12 4 0,48 Pemerintah 0,10 3 0,30 Konsumen 0,14 3 0,42 Teknologi 0,08 2 0,16 Saluran distibusi 0,06 2 0,12 Ancaman: Pesaing 0,18 4 0,72 Pemasok bahan baku 0,12 3 0,36 Tingkat UMRUMP 0,06 1 0,06 Tingkat Inflasi 0,06 1 0,06 Keadaan politik ekonomi 0,08 1 0,08 Jumlah 1,00 2,74 Sumber : Eksternal faktor evaluation Keterangan: Bobot Pemberian nilai pada bobot diberikan oleh perusahaan berdasarkan rata- rata industri perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada. Peluang 1 Budaya Bobot : 0,12 104 Budaya memiliki pengaruh penting dalam setiap inovasi yang dikembangkan untuk motif Erisa Batik. Hampir setiap motif batik berakar dari budaya Jawa. 2 Pemerintah Bobot : 0,10 Pemerintah berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya mereka yang hidup dari home industri . Pelatihan maupun seminar sangat berguan bagi pembelajaran karyawan di perusahaan. 3 Kosumen Bobot : 0,14 Daya beli konsumen memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Daya beli konsumen batik yang tinggi akan sangat berdampak positif pada Erisa Batik dalam merebut pasar. 4 Teknologi Bobot : 0,08 Perkembangan teknologi yang pesat tentu harus dimaksimalkan oleh perusahaan. Dengan adanya teknologi, Produktifitas dan pemasaran perusahaan akan semakin efektif dan efisien dengan menggunakan teknologi yang ada. 5 Saluran Distibusi Bobot : 0,06 105 Saluran distribusi yang baik akan semakin menambah pasar Erisa Batik. Dengan adanya showroom yang letaknya strategis, perusahaan dapat menjual produknya ke konsumen. Ancaman 1 Pesaing Bobot : 0,18 Pesaing merupakan ancaman terbesar perusahaan. Berkembangnya industri batik printing merupakan salah satu ancaman terbesar bagi perusahan batik tulis maupun cap. Karena umumnya perusahaan batik printing menjual harga produk mereka di bawah harga rata-rata batik di Yogyakarta. 2 Pemasok bahan baku Bobot : 0,12 Pemasok bahan baku memiliki pengaruh dalam proses produksi. Jika bahan baku telat datang, maka produksi perusahaan akan terhambat. Permainan pemasok bahan baku terhadap harga bahan baku dapat menyulitkan perusahaan. 3 Tingkat UMRUMP Bobot : 0,06 Tingkat UMR dan UMP Yogyakarta yang naik dari tahun ke tahun jika tidak diimbangi dengan produktivitas perusahaan, tentu akan berbahaya bagi kesehatan keuangan perusahaan. 4 Tingkat inflasi 106 Bobot : 0,06 Pertumbuhan inflasi yang pelan tapi pasti meningkat dan tidak menentu menyebabkan perubahan harga-harga barang bahan baku di pasar. 5 Keamanan Bobot :0,08 Keamanaan negara kita yang akhir-ahkir ini sering terjadi konflik menyebabkan banyak perusahaan yang gulung tikar. Rating Pemberian nilai pada Rating diberikan oleh perusahaan berdasarkan keadaan atau kondisi perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada. Peluang 1 Budaya Rating : 4 Keberagaman budaya yang ada di Nusantara dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi dalam meningkatkan inovasi pada motif batik. 2 Pemerintah Rating : 3 Perusahaan harus merespon segalan bentuk kebijakan pemerintah yang telah menetapkan batik sebagai warisan budaya. Selain itu 107 Pemerintah pun selalu memberikan bantuan baik lewat pelatihan maupun seminar berkewirausahaan bagi UKM. 3 Konsumen Rating : 3 Perusahaan merespon rata-rata daya beli konsumen. Daya beli masyarakat terhadap produk Erisa batik perlu ditingkatkan lagi. 4 Teknologi Rating : 2 Keberadaan mesin produksi yang baru yang lebih cangih dapat membantu proses produksi perusahaan. Namun penambahan mesin produksi yang baru akan mengeluarkan biaya yang banyak. Oleh karena itu respon perusahan rata-rata. 5 Saluran distribusi Rating : 2 Penambahan showroom atau cabang di berbagai daerah perlu ditingkatkan guna mencari pasar baru. Ancaman 1 Pesaing Rating : 4 Perusahaan sangat merespon banyaknya pesaing yang ada dalam industri batik. 2 Pemasok bahan baku Rating : 3 108 Pemasok bahan baku, memiliki peranan penting dalam menyediakan bahan baku dalam perusahaan. Sehingga perusahaan perlu memberikan respon kepada pemasok bahan baku. 3 Tingkat UMRUMP Rating : 1 Kenaikan tingkat UMRUMP perlu diperhatikan lagi oleh perusahaan dengan meningkatkan produktivitas. 4 Inflasi Rating : 1 Tingkat inflasi yang tidak stabil mempengaruhi perkembangan bisnis perusahaan. Tingkat inflasi yang tidak stabil diberikan respon rata-rata oleh perusahaan. 5 Keamanan Rating :1 Perusahaan tidak merespon keamanan yang terjadi di Indonesia. b. Tahap 2 Tahap ini sering disebut matching stage . Ada 2 tahap yang digunakan dalam tahap matching stage yaitu SWOT dan IE. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua matriks tersebut: 1 Matriks SWOT Matriks SWOT adalah teknik yang menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokan peluang-peluang dan ancaman- ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan 109 kekuatan-kekuatan dan kelemahan internalnya untuk menghasilkan 4 strategi alternatif. Metode ini mengarah pada brain storming untuk menciptakan strategi yang mungkin tidak dipikirkan oleh manajemen. Setelah menganalisis faktor internal dan eksternal maka dilanjutkan pada tahap kedua yaitu matrik SWOT. Tabel V.8 Matriks SWOT Faktor Internal KEKUATAN KELEMAHAN 1.Tenaga terampil 1.Persediaan bahan baku 2.Periklanan 2. Keuangan perusahaan 3.Peralatan dan mesin produksi 3.Lokasi perusahaan 4.Keistimewaan produk 4.Kebijakan hubungan kerja 5.Strategi harga 5.Tunjangan karyawan Faktor Eksternal PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO 1.Budaya Meningkatkan inovasi motif dan desain batikS1,S3 dan O1 Membuka cabang atau showroom baru yang lebih dekat dengan perkotaan W3 dan O3,O5 2.Pemerintah Menambah pangsa pasar di luar Provinsi YogyakartaS4 dan O3,05 Memberikan pelatihan tambahan pada karyawan W2 dan 02 3.Konsumen 4.Teknologi 5.Saluran distibusi ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT 1.Pesaing Meningkatkan periklanan S2 dan T1 Meningkatkan daya saing guna memperoleh pangsa pasar yang baru W3 dan T1 2.Pemasok bahan baku Memberikan potongan harga pada produk-produk unggulan S5 dan T1 3.Tingkat UMRUMP 4.Tingkat Inflasi 5.Keadaan politik ekonomi Sumber : Data Analisis SWOT 110 Untuk membantu para manajer, Matriks SWOT mengembangkan empat jenis strategi yaitu: a Strategi SO SO Strategies memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. b Strategi WO WO Strategies bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. c Strategi ST ST Strategies menggunakan seluruh kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal. d Strategi WT WT Strategies merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta mengurang ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. 2 Matrik IE 111 Pada tahap ini dilakukan penggambungan antara faktor internal dan faktor eksternal dari Erisa Batik yang nantinya akan diperoleh strategi alternatif. Alat yang digunakan adalah matrik internal-eksternal IE matriks ini terdiri dari 9 sel. Pada tahap ini sering disebut pula matching stage . Tabel V.9 Matriks IE Total nilai IFE yang diberi bobot Kuat Rata-rata Lemah 4,0 - 3,0 2,99 - 2,0 1,99 – 1,00 Ta be l ni lai EF E dibe ri bobot 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 -3,99 SEL I SEL II SEL III 3,0 S eda ng 2,0- 2,99 SEL IV SEL V SEL VI 2,0 R enda h 1,0- 1,99 SEL VII SEL VIII SEL IX 1,0 Sumber: Data IFE dan EFE Tabel matriks internal dan eksternal di atas, diperoleh skor IFE perusahaan 2,56 dan EFE nya 2,74 ini menunjukkan untuk faktor internal direspon rata-rata dan untuk faktor eksternalnya perusahaan juga merespon rata-rata yang artinya faktor ekstenal dan faktor internal rata- rata berpengaruh dalam penentuan langkah-langkah strategik. Dengan hasil tersebut maka perusahaan berada di posisi sel V dengan menerapkan strategi market development dan product development . 112 c. Tahap 3 Tahap ini disebut decison stage . Tahap ini menggunakan input dari informasi tahap 1 untuk mengevaluasi secara obyektif dari hasil tahap 2, sehingga dapat diperoleh strategi alternatif yang baik untuk dipilih. Alat yang dipakai untuk tahap ini adalah Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. Tabel V.10 Matriks QSPM Critical Factor Sucess Wight Market Penetration Produk Development AS TAS AS TAS Kekuatan: Tenaga terampil 0,14 3 0,42 4 0,56 Periklanan 0,08 4 0,32 4 0,32 Peralatan dan mesin produksi 0,12 3 0,36 4 0,48 Keistimewaan produk 0,10 4 0,10 4 0,40 Strategi harga 0,08 3 0,24 3 0,24 Kelemahan: Tunjangan karyawan 0,06 1 0,06 1 0,06 Persediaan bahan baku 0,10 3 0,30 3 0,30 Keuangan perusahaan 0,12 3 0,36 2 0,24 Lokasi perusahaan 0,12 4 0,48 1 0,12 Kebijakan hubungan kerja 0,08 2 0,16 2 0,16 Peluang: Budaya 0,12 1 0,23 4 0,48 Pemerintah 0,10 3 0,30 2 0,20 Konsumen 0,14 4 0,56 4 0,56 Teknologi 0,08 3 0,24 4 0,32 Saluran distibusi 0,06 4 0,24 2 0,12 Ancaman: Pesaing 0,18 4 0,72 4 0,72 Pemasok bahan baku 0,12 2 0,24 3 0,36 113 Tingkat UMRUMP 0,06 1 0,06 1 0,06 Tingkat Inflasi 0,06 1 0,06 1 0,06 Keadaan politik ekonomi 0,08 1 0,08 1 0,08 Jumlah 5,53 5,84 Sumber: Matriks QSPM Tahap ini menggunakan input dari Tahap 1 untuk mengevaluasi secara obyektif hasil dari Tahap 2. Pada tabel QSPM terdapat 2 alternatif strategi diberikan bobot sehingga dapat diperoleh strategi yang baik untuk dapat dipilih. 1 Market Penetration Kekuatan a Tenaga Terampil dengan AS 3 Adanya tenaga terampil dalam proses produksi belum memberikan pengaruh terhadap penetrasi pasar. Tenaga yang dibutuhkan adalah manajer pemasaran yang jeli dalam melihat peluang pasar. b Periklanan dengan AS 4 Setiap perusahaan selalu mencoba untuk melakukan promosi guna mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk mereka Promosi dengan cara periklanan menarik tentu akan mengundang ketertarikan dari konsumen untuk membeli produk Erisa Batik. Erisa Batik telah melakukan kegiatan promosi seperti pembuatan brosur, dan promosi lewat media internet baik itu berupa blog maupun jejaring sosial. c Peralatan dan proses produksi dengan AS 3 114 Dengan adanya mesin –mesin produksi yang handal, diharapkan dapat menunjang karyawan dalam proses produksi. Proses produksi yang tepat waktu, selalu ditunjang dengan adanya mesin produksi yang handal. Erisa Batik memiliki alat produksi yang sanggup untuk memenuhi permintaan pasar. d Tunjangan Karyawan dengan AS 1 Tunjangan karyawan belum berpengaruh signifikan terhadap langkah perusahan dalam menguasai pangsa pasar. e Keistimewaan produk dengan AS 4 Dengan memberikan inovasi pada produk-produknya, diharapkan Erisa Batik mampu mendapatkan konsumen potensial. Produk-produk yang berbeda dengan produk batik pada umumnya tentu akan menarik minat beli konsumen. f Strategi Harga dengan AS 3 Penetapan kebijakan harga diharapkan mampu menambah pangsa pasar perusahaan. Erisa Batik menawarkan produk batik dengan harga dan kualitas yang mampu bersaing dengan produk batik dari perusahaan lain. Kelemahan 1 Persediaan bahan baku dengan AS 3 Persediaan bahan baku yang kurang tentu akan mengurangi produkstivitas perusahaan. Apalagi jika harga bahan baku utama seperti kain yang naik, tentu saja berdampak pada naiknya harga batik 115 sehingga berpengaruh terhadap harga produk yang ditawarkan di pasar. 2 Keuangan Perusahaan dengan AS 3 Demi meraup pangsa pasar batik, perusahaan harus memiliki keuangan yang stabil agar setiap rencana perusahaan dapat di realisasikan. Erisa Batik tentu harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. 3 Lokasi Perusahaan dengan AS 4 Lokasi perusahaan yang jauh dari pusat kota menyebabkan produk perusahaan akan sulit dijangkau oleh konsumen. Sehingga penting bagi perusahaan untuk terus meningkatkan promosi agar konsumen dapat mengetahui lokasi perusahaan. 4 Kebijakan hubungan kerja dengan AS 2 Kebijakan yang dikeluarkan oleh Erisa Batik dapat mempengaruhi motivasi karyawan. Erisa Batik perlu untuk membangun budaya kerja yang baik agar karyawan memiliki loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. Peluang 1 Budaya dengan AS 1 Pengaruh budaya mempengaruhi setiap produk memaksa Erisa Batik untuk jeli dalam menawarkan produknya untuk daerah tertentu. Produk Erisa Batik yang dominan dengan motif dari budaya Jawa 116 akan sulit diterima di daerah yang memiliki budaya lain, karena daerah tersebut memiliki budaya yang berbeda. 2 Pemerintah denga AS 3 Kerjasama dengan pihak atau instansi tertentu akan menambah pangsa pasar Erisa Batik. Beberapa kebijakan pemerintah pun membantu perusahaan dalam mendapatkan konsumen baru. Seperti adanya kebijakan pemerintah dalam penggunaan seragam batik di instansi atau sekolah-sekolah. 3 Konsumen dengan AS 4 Daya beli konsumen mempengaruhi pangsa pasar. Semakin tinggi daya beli konsumen akan produk batik, maka semakin tinggi pula peluang perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan penjualan. Konsumen dipandang menarik oleh perusahaan. 4 Teknologi dengan AS 3 Dewasa ini banyak perusahaan yang menggunakan teknologi sebagai sarana pemasaran untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Memaksimalkan teknologi mulai dalam bidang operasi dan pemasaran dipandang menarik oleh perusahaan. 5 Saluran Distribusi dengan AS Saluran distribusi dipandang menarik oleh perusahaan, dikarenakan dengan adanya saluran distribusi yang baik tentu dapat menambah konsumen potensial. Erisa Batik telah membuka showroom guna mempermudah memasarkan produk batiknya. 117 Ancaman 1 Pesaing dengan AS 4 Pesaing merupakan ancaman terbesar bagi perusahaan dalam merebut pangsa pasar. Erisa Batik memiliki pesaing utama yang datangnya dari perusahaan batik printing. Selain itu, batik yang berasal dari luar negeri pun menjadi salah satu pesaing karena harga yang ditawarkan biasanya di bawah harga pasaran batik lokal. 2 Pemasok Bahan Baku dengan AS 3 Pemasok bahan baku memiliki pengaruh yang penting dalam proses produksi. Pemasok bahan baku umumnya tidak hanya melayani satu perusahaan saja. Erisa Batik memiliki pemasok bahan baku yang melayani pesaing mereka juga. Permainan harga oleh pemasok bahan baku dapat menyebabkan perusahaan kesulitan dalam membali bahan baku. Pemasok Bahan baku di pandang menarik oleh perusahaan. 3 Tingkat UMRUMP denga AS 2 Pemberian kompensasi yang sesuai dengan hasil kerja karyawan merupakan bentuk penghargaan terhadap karyawan tersebut. Dengan pemberian kompensasi sesuai dengan yang ditentukan pemerintah, dipandang cukup menarik oleh perusahaan. 4 Tingkat inflasi dengan AS 1 Tingkat inflasi yang tidak stabil dipandang tidak menarik oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan melihat kalau inflasi tidak mempengaruhi daya beli konsumen terhadap produk perusahaan. 118 5 Keadaan politik ekonomi dengan AS 1 Keadaan politik ekonomi belum memberikan pengaruh yang cukup serius terhadap perusahaan sehingga dianggap tidak menarik bagi perusahaan. 2 Produk Development Kekuatan a Tenaga Terampil dengan AS 4 Karyawan yang terampil tentu akan dapat menciptakan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan. Dalam product development , inovasi merupakan kunci utama strategi ini sehingga membutuhkan tenaga kerja terampil. Tenaga terampil menjadi sangat menarik bagi perusahaan. b Periklanan dengan AS 4 Setiap produk baru yang dihasilkan tentu membutuhkan iklan agar dapat dikenal oleh konsumen. Produk batik Erisa selalu diperkenalkan kepada pkonsumen baik lewat brosur maupun jejaring sosial. c Peralatan dan mesin produksi dengan AS 4 Sebuah produk yang berkualitas tidak terlepas dari mesin dan peralatannya. Perusahaan telah memiliki peralatan dan mesin yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas pula. d Tunjangan Karyawan dengan AS 1 119 Tunjangan karyawan dipandang cukup menarik untuk memotivasi kinerja kerja karyawan. e Keistimewaan produk dengan AS 4 Erisa Batik telah memiliki ciri khas yang mencolok dalam setiap produknya. Keistimewaan produk sangat menarik menurut perusahaan sehingga perusahaan terus melakukan inovasi terhadap produk batiknya. f Strategi Harga dengan AS 3 Pemberian harga untuk setiap produknya tentunya sangat berbeda. Tingkat kesulitan dan bahan baku menjadi faktor penentu pemberian harga. Strategi harga dianggap menarik bagi perusahaan karena mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk tersebut. Kelemahan a Persediaan bahan baku dengan AS 4 Dengan adanya bahan baku yang cukup, tentunya perusahaan mampu menjalankan strategi product development . Karena bahan baku merupakan faktor utama dalam proses produksi batik. Erisa batik diharuskan untuk memiliki bahan baku yang cukup dalam memproduksi aneka macam motif batik. b Keuangan perusahaan dengan AS 2 Keuangan perusahaan yang tidak terlalu diperhatikan tentu akan berdampak pada produktivitas perusahaan. Erisa Batik belum 120 mengatur keuangannya dengan baik sehingga dianggap cukup menarik. c Lokasi perusahaan dengan AS 1 Lokasi perusahan tidak begitu menarik bagi perusahan karena konsumen lebih melihat kepada produk tersebut walaupun lokasi perusahaan yang jauh dari pusat kota. d Kebijakan hubungan kerja dengang AS 1 Kebijakan yang dimbil tentunya harus sesuai dengan visi misi perusahaan. Kebijakan perusahaan kurang menarik dimata perusahaan. Peluang a Budaya dengan AS 4 Budaya merupakan fakor yang sangat berpengaruh bagi para pengrajin batik. Motif yang dihasilkan oleh Erisa Batik pada umumnya berakar dari budaya Jawa. Sehingga budaya memiliki peranan penting dalam inovasi produk. b Pemerintah dengan AS 2 Kebijakan yang dikeluarkan oleh permerintah belum memberikan dampak yang berarti bagi produk Erisa Batik sehingga cukup menarik bagi perusahaan. c Konsumen dengan AS 4 Produk yang dihasilkan Erisa Batik tentunya akan sangat mempengaruhi minat beli konsumen. Dengan adanya inovasi produk, 121 konsumen akan diberikan banyak pilihan produk batik dari perusahaan. Perusahan pun melayani pemasanan yang desainnya berasal dari konsumen itu sendiri. d Teknologi dengan AS 4 Penggunaan teknologi tentu akan sangat membantu. Erisa Batik telah melakukan berbagai inovasi produknya yang dilakukan dengan menggunakan teknologi. Teknologi dianggap menarik bagi perusahaan. e Saluran Distribusi dengan AS 1 Saluran distribusi diangap kurang menarik oleh perusahaan karena belum berpengaruh langsung terhadap inovasi produk. Ancaman a Pesaing dengan AS 4 Pesaing selalu menawarkan produk yang berbeda dengan perusahaan. Walaupun ada beberapa kesamaan dalam motif yang digunakan namun Erisa Batik selalu mencoba menawarkan produk yang berbeda dengan produk pesaing. b Pemasok Bahan Baku dengan AS 3 Pemasok bahan baku memiliki andil besar dalam menyediakan bahan baku yang berkualitas bagi perusahaan. Bagi perusahaan pemasok bahan baku dianggap menarik karena berdampak langsung pada kualitas bahan baku untuk tiap produk perusahaan. c Tingkat UMRUMP dengan AS 1 122 Tingkat UMRUMP dianggap kurang menarik karena tidak terlalu berdampak pada inovasi produk. d Inflasi dengan AS 1 Inflasi yang terus berubah-ubah belum cukup berpengaruh terhadap perusahaan e Keadaan politik Ekonomi dengan AS 1 Keadaan politik ekonomi Indonesia dianggap kurang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Jadi hasil yang diperoleh dari rumusan masalah ketiga adalah strategi pemasaran yang cocok digunakan oleh Erisa Batik dimasa yang akan datang adalah strategi product development dengan total TAS 5,84. Artinya strategi produk development dapat digunakan sebagai strategi pemasaran Erisa Batik di tahun-tahun yang akan datang. 123 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan