37
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PROSES PEMBUATAN PROGRAM DENGAN FLOWCHART
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat; 1. menemukan prosedur pemecahan masalah dituangkan dalam flowchart
sesuai standar dengan benar, 2. menemukan kodeprogram berdasarkan prosedur pemecahan masalah
flowchart sesuai fungsinya dengan benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menemukan prosedur pemecahan masalah dituangkan dalam flowchart. 2. Menemukan kodeprogram berdasarkan prosedur pemecahan masalah
flowchart.
C. Uraian Materi
1. Prosedur Pemecahan Masalah Dituangkan dalam Flowchart
a. Algoritma
Algorithm berasal dari kata algoritmi, nama latin seorang cendikiawan muslim dari Uzbekistan yang bernama Abu
Ja‟far Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi. Logika Al Jabar Wal Muqabala merupakan buku yang ditulis oleh seorang
ilmuwan Arab bernama Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi, dalam buku tersebut dijelaskan tentang logika penyelesaian permasalahan perhitungan-
perhitungan dan logika aljabar. Untuk menghargai penulis buku inilah nama Al Khuwarizmi digunakan untuk
memberikan nama pada prosedur dan urutan penyelesaian masalah, yaitu dengan sebutan Algorism, dan saat ini dikenal dengan sebutan Algorithm, dalam
bahasa Indonesia di sebut Algoritma. Algoritma sebutan di bahasa indonesia untuk Algorithm merupakan sebuah ilmu
yang terkait dengan penyelesaian masalah, ilmu ini berbasis pada logika pikir untuk melakukan solusi terhadap suatu permasalahan melalui tahapan solusi
38 sekuensial. Sehingga dapat diambil pengertian Algoritma adalah tahapan atau
urutan langkah-langkah yang didalamnya berisi solusi logis penyelesaian masalah dan tersusun secara sistematis sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Ada 5 lima kriteria untuk algoritma agar dapat dikatakan baik knuth, yaitu :
1. Masukan input, tanpa ada input maka proses dalam algoritma tidak akan
jalan, artinya sebuah algoritma harus memiliki data awal untuk sebuah proses sebagai masukan.
2. Keluaran Output, ditinjau dari pengertian algoritma di atas maka sebuah
algoritma harus memiliki minimal keluaran sebagai tujuan, tanpa ada keluaran yang pasti tujuan dari algoritma tidak bisa dicapai untuk digunakan
sebagai solusi permasalahan.
3. Batasan, karena orientasi algoritma pada tujuan maka harus ada batasan
dalam mencari solusi, jika hal ini diabaikan maka algoritma akan berpeluang untuk tidak mencapai pada tujuan berupa keluaran yang diinginkan. Untuk
algoritma terbuka artinya tanpa adanya batasan maka akan tampak berupa algoritma yang tidak logis dan tidak sistematis serta sulit untuk dimengerti.
4. Arah, algoritma harus memiliki kejelasan arah guna mencapai tujuan yang
diinginkan, arah dari sebuah algoritma harus diawali dan harus diakhiri, memiliki kejelasan logika dan tahapan sekuensial sehingga didapatkan
sebuah hasil berupa keluaran algoritma terkait dengan tujuan.
5. Efisiensi, algoritma harus memiliki efisiensi yang tinggi, artinya tidak
merupakan penyelesaian yang abstrak imajiner atau bukan angan-angan tetapi lebih merupakan solusi riil guna menyelesaikan suatu masalah. Disini
mengandung pengertian untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu atau cara memutar-mutar tanpa mengarah pada keluaran sebagai tujuan yang
diharapkan.
Struktur Algoritma
Manusia sebagai mahluk Tuhan memiliki akal dan pikiran logis
d
alam menyelesaikan masalah, maka suatu algoritma sebagai bentuk penyelesaian
masalah akan mengikuti pola akal pikiran manusia. Ada 3 tiga struktur dasar
39 yang dapat dijadikan sebagai acuan pemecahan masalah, yaitu:
1. Penyelesaian bertahap. Penyelesaian bertahap adalah alur pemikiran yang
tersuktur, sekuensial, terarah, dan jelas untuk menyelesaikan masalah. Urutan atau sekuensial kegiatan pemecahan masalah dilakukan secara
bertahap, dimana setiap tahap akan memberikan hasil dan hasil tersebut akan digunakan untuk proses pada tahap berikutnya. Sebagai catatan
bahwa instruksi atau operasi yang digunakan dalam setiap tahap sangat menentukan hasil akhir dari suatu algoritma. Artinya bila tahapan operasi
berubah-ubah tidak konsisten terhadap permasalahan maka mungkin besar hasil yang diaharapkan pada akhirnya tidak akan sesuai dengan tujuan.
2. Pemilihan Alternatif. Pemilihan alternatip yaitu sebuah pilihan yang harus
ditentukan pada suatu kondisi tertentu, misal berangkat atau tidak berangkat, dikerjakan atau tidak dikerjakan, jika pilih satu maka harus masuk, jika pilih
dua maka harus keluar dan jika pilih tiga maka harus tidak berbuat apa-apa dan sebagainya. Yang dimaksudkan dengan kondisi pada pilihan alternatip
adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah atau berupa pilihan satu dari sekian alternatip pilihan. Jika operasi kegiatan merupakan pilihan
kondisi bernilai benar dan salah maka pernyataaan kondisi menggunakan If dan Then.
3. Proses pengulangan. Proses Pengulangan adalah operasi kegiatan yang
memerlukan tahapan sekuensial berkelanjutan seperti halnya pada penyelesaian bertahap, akan tetapi karena prosesnya sama maka dilakukan
kegiatan mengulang sederetan penyelesaian masalah. Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang tersebut sudah barang tentu disesuaikan
dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan demikian tetap akan diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Pernyataan yang
digunakan For To Next, Do While, Repeat Until dan sebagainya.
Penulisan Algoritma
Ada kesepakatan dalam bidang pemrograman untuk menyajikan Algoritma. Kesepakatan itu dinyatakan dalam bentuk:
1. menggunakan bahasa natural dalam bentuk narasi, 2. menggunakan diagram alir flowchart.