Uji Normalitas Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rataempiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel one sample t test yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 9. Uji t rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi otonomi
Test Value = 27.5 t
Df Sig. 2-tailed
Rata- rataDifference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper otonomi
7,357 84
,000 3,312
2,42 4,21
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui
nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 3,31. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data. Kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan
batas nilai uji rata-rata empirik. Pada nilai 30,5 masuk dalam kategori rendah dan 30,5 masuk dalam kategori tinggi. Berikut
kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik 8. Sebaran Data Dimensi Otonomi
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 30,5. Subjek yang nilainya kurang dari 30,5 di masukan kedalam katagori kelompok dengan otonomi rendah dan
subjek yang lebih dari 30,5 masuk dalam katagori kelompok otonomi tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 26
subjek , sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 59 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama
–sama memiliki
kecenderungan positif
dimensi otonomi
pada kesejahteraan psikologis.
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi otonomi yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan
perbedaan reaksi subjek terhadap kontrol diri dan bebas mengambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap diri terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan
nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi otonomi daripada kelompok subjek dengan
dimensi otonomi yang lebih rendah. b.
Dimensi Tujuan Hidup Data dimensi tujuan hidup dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 10 Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi tujuan hiup
Dimensi Teoritik
empiris rata-
rata
x min x max
rata- rata
x min x max
sd
Tujuan hidup 25
10 40
29,6 20
37 3,5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh terhadap tinggi pada kesejaheraan psikologis rata-rataempiris =
29,6 rata-ratateoritik 25 . Perbedaan antara rata-rata teoritik dan rata-rata empiris di
uji dengan menggunakan uji satu sampel one sample t test yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 11. Uji T dimensi tujuan hidup
Test Value = 25 t
Df Sig. 2-
tailed Rata-
rataDifference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
tujuanhidup 12,064 84
,000 4,647
3,88 5,41
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui
nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 4,64. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi tujuan memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-
rataempirik. Katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 29,6,
jika nilai 29,6 masuk dalam kategori rendah dan 29,6 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada
grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.